06. BAYI

5.1K 134 0
                                    

Pagi hari tiba , Lyana terbangun karena dia harus mengerjakan tugasnya yang menumpuk tapi terusik kala seorang yang di peluk bergerak terus berusaha melepaskan pelukan di pinggangnya
"Lepas dong Lyana mau ngerjain tugas, haduh" Lyana berusaha menyingkirkan tangan besar itu

Alxero hanya diam dan masih memejamkan matanya dia akan melihat apa yang gadis ini lakukan selanjutnya
"Bunda , tangannya orang ini enggak mau ngelepasin aku"
"Kak Kelly lepasin pakek pisau kak , Lyana lapar"
"Umm , Lyana mau tur--"

"Kamu mau apa sih?" Tanya Alxero membuka matanya sambil menatap wajah Lyana gemas karena pipinya yang mengembung kesal
Lyana terdiam lalu saat Alxero lengah Lyana segera melepaskan tangan Alxero dan akan kabur jika tidak bajunya ditarik

"Lepas"
"Apa?"
"Lepas lepas lepas lepas"
"Memang mau kemana sih? Ini masih jam setengah 6 Lho" Alxero menunjuk ke jam dinding
"Pr aku banyak" Lyana membuat bulatan besar di udara
"Sekolah mana kamu?" Tanya Alxero
"Virgilio Desmoric" jawab Lyana

"Wow kamu pintar juga" Alxero terkagum kagum dengan kepintaran istrinya ------- calon
"Um , makasih"
"Kalo kamu?" Tanya Lyana
Alxero bangun dari tidurnya jadi dari tadi dia memeluk pinggang Lyana sambil tiduran dan posisinya tadi Lyana duduk

Alxero dengan enteng mengangkat tubuh Lyana dan mendudukkannya di pangkuan
"Ravenklaric school"
"Wuah , kamu juga pintar" seru Lyana senang
"Yap , sama sama sekolah berkelas" sahut Alxero
"Um , aku setuju".

Kedua sekolah yang tadi disebutkan oleh mereka adalah sekolah paling terkenal dengan fasilitas lengkap dan mata pelajaran yang beragam , gedung dari kedua sekolah itu pun sangat besar tak heran banyak yang bersekolah disana juga ekstrakurikuler yang bisa dibilang lengkap disana.

Setelah nya mereka berbincang mengenai banyak hal dan tentu Alxero senang semudah inikah dia mendapatkan hati sang pujaan hati?
"Nama kamu siapa?" Tanya Lyana seperti anak TK yang baru masuk ke sekolah
"Alxero Uchlis Fredric panggil Alxero kalo kamu?" Tanya Alxero menanggapi pertanyaan Lyana dia sudah tau nama Lyana sebenarnya
"Lyana Natsir , Lyana"

"Apa kamu ingat aku?" Tanya Alxero
"Alxero kan"
"Bukan maksudku kau yang menolong ku saat ban motor milikku bocor" Alxero masih mengingat pertama kali mereka berdua bertemu sungguh indah sekali
"Aku ingat , ternyata itu kau"

"Tapi bagaimana bisa kamu di gang itu maksudku nyasar atau bagaimana?"
Alxero terdiam sejenak tidak mungkin dia memberi tau jika sebelumnya dia mengejar mata mata dari musuh lalu mata mata itu melemparkan banyak paku dan membuat ban motornya bocor , saat itu juga dia mengejar bersama Varen tapi anak itu tidak kembali setelahnya.

"Oh waktu itu aku lihat Varen jemput Kak Kelly" kata Lyana polos
Alxero menggeram menahan gejolak amarah tapi itu hilang seketika ketika makhluk kecil di pangkuan nya ini turun dan langsung ke kamar mandi begitu saja.

.

"Varen"
"Ya?"
"Kamu waktu kita ngejar mata mata habis itu kemana?" Tanya Alxero selidik
Varen gelagapan dia merinding dengan tatapan Alxero yang dilayangkan ke padanya

"Jemput pacar kamu ya?"
Shibal, Varen kepergok dia waktu itu gagal menangkap mata mata licik dan dia pergi menjemput sang pacar
"Benar"
"Jangan seperti itu , kabari aku jangan seenaknya pergi" kata Alxero datar lalu pergi .

Alxero membuka pintu kamarnya dan melihat Lyana yang sudah berkutat dengan buku pelajaran, ini masih pagi sudah belajar saja.
"Kamu enggak pusing gitu pagi pagi udah belajar?" Tanya Alxero menghampiri Lyana lalu duduk di atas sofa sedangkan Lyana duduk lesehan.

"Tidak , aku selalu seperti ini lalu siang hingga malam aku bekerja" jawab Lyana tersenyum
"Kerja? Buat apa?" Tanya Alxero
"Buat Bunda aku yang di rumah sakit"
Alxero terdiam ternyata Pacarnya ini bekerja paruh waktu
"Rumah sakit dimana?" Tanya Alxero
"Hospitality Freduec".

"Selamat makan"
"Buset udah makan aja lu pin" kata Lery lalu mengambil piring
"Dia mah dari tadi nungguin kek kecebong" sahut Kak Kelly
"is my perut luwe" balas Gavin
"Your brain is having problems again?" Tanya Kak Kelly
"Gak tau nyerah saya kalo inggris"

Kak Kelly geleng geleng kepala maklum dengan kelakuan Gavin yang random luar biasa, jadi waktu para cewek Adeos masak dipimpin oleh Kak Kelly Si Gavin udah Ready di dekat dapur dengan dahli haus dan pengen nyemil , padahal mah akal akalnya aja itu biar ambil nasi sama lauk duluan.

Suasana yang awalnya ramai tiba tiba sunyi karena ketua mereka datang dengan seorang gadis mungil di sampingnya menatap binar seluruh makanan yang ada
"Hai semua" sapa Lyana riang
"Hai juga" balas mereka kikuk karena tatapan dingin Alxero
Lyana segera menuju ke kak Kelly
"Aku mau pudding" tunjuk Lyana melihat puding milik Kak Kelly

"Ambil disitu , sekalian kamu sarapan gih duduk sini sama kakak" Lyana mengangguk lalu melaksanakan utusan Kak Kelly tadi
Situasi kembali seperti semula karena Lyana yang menyapa para anggota tanpa sungkan bahkan Lyana mengabaikan Alxero yang menatapnya.

Anggota lain tentu canggung jika mengusir Lyana pasti akan kena marah jadi biarkan saja anak itu berinteraksi dengan yang lain.
"Puding nya habis?" Lyana ketagihan dengan puding buatan Kak Kelly itu sungguh enak
"Habis."
"I want more" ucap Lyana lirih
Alxero menatap Lyana

"All you have to do is tell Kelly" sahut Alxero
Lyana menggeleng rusuh lalu segera memakan satu sendok terakhir dipiringnya
"Makan mu sedikit makan yang banyak sana" titah Alxero
Pipi Lyana menjadi bulat karena makanan yang belum dia telan lalu setelah sudah tertelan dia menjawabnya

"Tidak"
"Kamu kurus banget kayak sapu lidi"
Lyana mencebik kan bibirnya kesal lalu segera pergi dari sana menuju kamar yang tadi dia tempati
"Jangan kaget sama kelakuan Lyana , Alxero sepertinya kamu harus sabar menghadapi dia yang tingkahnya diluar nalar" kekeh Kak Kelly melihat raut wajah dari Alxero

Alxero mengangguk lalu segera menyusul Lyana.
Sampai di kamar Lyana sudah kembali berkutat dengan buku sekolah lagi padahal Alxero sudah memberi tahukan untuk nanti saja mengerjakannya tapi anak itu kekeh mengerjakan sekarang.

"Mau di bantu?" Tawar Alxero
Lyana enggan menjawab tawaran Alxero dia lagi kesal habis di ejek , Alxero terkejut dalam hati bisa bisanya ada orang yang mengabaikan tawaran dia
"Hey , jangan marah aku bercanda saja tadi" kata Alxero mendudukkan dirinya di sofa , posisinya masih sama seperti sebelumnya.

Alxero yang gemas menoel pipi gembul Lyana lalu di tariknya dengan gemas dan sang empu meringis kesakitan matanya berkaca-kaca
"Bercanda bercanda jangan nangis" kata Alxero sedikit panik
"Nyebelin" dengus Lyana kesal lalu mengerjakan kembali pr nya

Alxero tak menyerah dia menoel kembali pipi itu dan memainkannya alhasil Lyana terganggu
"Hiks"
Alxero kaget lalu segera menarik Kepala Lyana menghadap ke dirinya
"Becanda becanda , jangan nangis dong" Alxero panik kala Tangisan Lyana semakin keras

"Tatit"
"Maaf maaf"
Lyana memang tidak masalah ketika ada orang yang menoel pipinya tapi jangan ngelunjak juga dan membuat dia kesal seperti ini jadinya jika nekat kayak Alxero .

Lama menangis Lyana terdiam di pelukan Alxero karena Alxero mengelus punggungnya lembut dan membuat Lyana mengantuk dan tertidur
"Bener bener mirip bayi." Gumam Alxero .

💫 TBC💫
VOTE DAN KOMEN
JANGAN LUPA

ALXERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang