PRANG
PRANG
BRAKK
PLAKK
ini bukan lagi pembullyan melainkan penganiayaan seseorang serta.... Sudah tidak bisa dideskripsikan sama sekali.
"Hiks a-ampun, a - a - ampun"
"AAAAAAAAAA...... AMPUN HIKS AMPUN"
"s - s - sakit jangan.... Rambut ku"
"ENGGAK ENGGAK JANGAN... JAUHIN PISAU ITU"
"BUNUH AKU AJA ARGGG"
Teriak teriakan itu menggema di gudang kosong yang terbengkalai milik orang tua Shera yang sudah tak terpakai sama sekali.
Entahlah sepertinya benar Milly seorang Iblis kejam yang tak berperasaan sama sekali dalam hal seperti ini.
Tubuh Lyana terhempas mengenai kotak kotak yang tak terpakai yang sebagiannya isinya ada senjata tajam milik Orang tua Shera , Shera baru tau saat dirinya pergi ke gudang ini yang ditemukan oleh Milly. baru tau milik orang tuanya dan ada senjata juga didalamnya.
"Lo gue kurung disini, sampai gue inget sih gue kurung." Kata Milly santai
"Udah gue mau pulang capek juga ngurusin hama kayak gini" kata Shera
"Ini alatnya gimana?" Tanya Viola"Biar bawahan Papa gue yang urus, bentar lagi Sampek" kata Milly sambil menyalakan pemantik api untuk merokok
"Nona Milly"
Milly menoleh lalu segera menyuruh anak buah Papa nya untuk membersihkan kekacauan ini, sedangkan Milly? Dia pergi begitu saja."Kasian sekali anak ini" kata salah satu anak buah yang merasa kasian dengan Lyana
"Apakah kita boleh mengobatinya?" Tanya temannya
"Lebih baik diam diam saja."Saat hendak meraih Pergelangan tangan Lyana , Lyana justru beringsut mundur menjauhi Mereka
"Jangan pukul aku, aku janji bakal nurutin perintah kalian." Ucap Lyana lirih dengan suaranya ketakutan sampai suara bergetar."Nak , kita mau obatin luka kamu dulu ya? Nanti kalau tidak di obati bisa infeksi"
Lyana diam lalu menatap Mereka semua dengan tatapan ketakutan yang terpancar jelas dia mata bulat tersebut, semua yang diberi tatapan itu seketika merasa kasian.Mereka terus membujuk Lyana agar mau diobati sedangkan ada yang berjaga di depan takut takut Milly dkk atau Tuan besar datang dan setelah dibujuk dengan segala cara akhirnya Lyana mau walaupun dengan masih dengan ketakutan.
"Adek kita gak bisa lama lama disini. Didepan ada yang jaga sekitar 6 orang dan itu suruhan dari Nona muda Milly, untuk makan dan minum entah tergantung dari Nona muda , maaf tidak bisa membantu banyak."
Lyana hanya diam."I - iya aku berterima kasih kepada kalian telah membantuku walaupun hanya ini tapi ini berarti bagiku" Lyana memasang seyum tulus serta wajah cerianya yang sudah dipenuhi lebam.
Semua terpaku dengan wajah Lyana yang manis tersebut, walaupun dihiasi oleh luka memar tapi tetap Manis dan lucu.
.
.
Sudah 4 Hari Lyana dikurung di gudang kosong tersebut dengan dijaga bawahan milik Papa Milly yang ditugaskan Milly sendiri tanpa Papa nya tau sama sekali.
Sedangkan Elin serta Karin kelabakan mencari Lyana yang hilang mendadak bahkan sampai sekarang belum ditemukan. mencari di taman, rumah sakit dan tempat yang memungkinkan Lyana kunjungi tapi nihil tak ada sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALXERO
Teen Fiction"beraninya tangan kotor mu menyentuh miliku!." "Terima kasih." "Untuk Apa?" "Sudah menolongku waktu di gang" Lyana Natsir bekerja keras untuk membiayai dirinya sendiri juga sang bunda yang terbaring di rumah sakit membuat Lyana berkerja setelah Pula...