08. DI PRANK?

3.5K 106 1
                                    

Lyana tersadar dari pingsannya dan hal pertama yang dia dengar adalah Isak tangis Karin dan Elin
"Maaf Lyana kita gak bisa jagain kamu dari mereka" ucap Elin lirih
"Maaf kita telat menghentikan mereka" Karin
Lyana tersenyum tipis lalu berusaha untuk duduk dan itu disadari oleh kedua teman itu.

"Lyana , sini aku bantu" Elin membantu Lyana duduk
"Ini dimana?" Tanya Lyana
"Rumah sakit"
Lyana membeku
"Tenang aja biaya aku yang bayar kamu gak usah khawatir" kata Elin menyadari apa yang dipikirkan oleh Lyana
"Terima kasih"

"Tenang saja aku tidak apa-apa jangan merasa bersalah tentang tadi , aku tidak masalah jika mereka membully ku"
"Oh ya terima kasih sudah mengobati luka ku Elin dan Karin"
Lyana tersenyum manis menatap kedua temannya

"Iya sama sama Lyana tapi kamu udah kami anggap teman jadi kami juga ingin melindungi mu"
"Karena kita sudah berteman, kita tidak peduli dengan pandangan orang orang ke kamu apapun itu , Because we're already friends" kata Karin
Lyana tersentuh dengan kata kata itu sungguh impiannya mempunyai teman yang banyak.

Setetes air mata keluar dari mata bulat Lyana
"Hiks makasih udah mau berteman hiks" Lyana mengusap air matanya dan mereka berpelukan melemparkan kata kata kasih sayang tak lupa saling menyemangati satu sama lain juga.

♠️💫♠️

"Alxero"
Alxero menoleh ke arah Papa
"Kamu gak lupa kan tentang apa yang Papa katakan semalam?" Tanya Zavier kepada anaknya
Alxero mengangguk, tentu saja dia ingat apa yang dikatakan oleh Papa nya

Tentang misi pertama Alxero , memang Alxero seharusnya sudah menjalankan misi pada dia kelas 1 SMA tapi karena Jessica tidak mengizinkannya menurut nya masih terlalu dini bagi Alxero.

"Mami udah ngizinin aku kan pa?" Tanya Alxero memastikan, bolak balik Alxero akan melakukan misi pertama nya tapi di cegah oleh Jessica dan memarahi Zavier karena anaknya masih kecil padahal udah SMA lho.

"Sudah kok , Mami kamu juga udah pasrah" sahut Zavier
Alxero mengangguk dia tau bagaimana perasaan seorang ibunya yang harus melepas anaknya ke dunia seram itu dengan banyak musuh yang menyebar di seluruh dunia? Alxero dulu sempat akan marah tapi tak jadi setelah merenungi apa yang ibunya lakukan.

"Alxero , kemarin kau tidur dengan seorang perempuan bukan?" Tanya Zavier memastikan dia tau dari Juno
"ya"
"Kau membawa jalang ke basecamp milikmu? Aku tak tau apa reaksi Mami mu itu"
"Dia bukan jalang Papa" tekan Alxero

Sorot matanya tajam dan terlihat menahan amarahnya
"Dia Pacar ku"
"Jangan sekali kali Papa sebut dia jalang" peringat Alxero tegas
Zavier tersenyum
"Kalo begitu Papa bakal culik dia dan ini misi pertama mu" Zavier berdiri lalu pergi begitu saja meninggalkan Alxero yang menggeram marah.

Lyana selesai mengunci Pintu Minimarket lalu dia berjalan menuju rumah sakit , tagihan rumah sakit sudah ditagih tapi Lyana belum membayarnya sama sekali rencana Lyana ingin menambah pekerjaan paruh waktu miliknya tapi pekerjaan apa?

"Besok sekolah ya? Ya ampun pr punya Milly belum aku kerjakan dan pengumpulannya besok" Lyana segera berlari menuju rumah sakit yang sudah seperti rumah nya sendiri , melewati meja resepsionis Lyana menyempatkan untuk menyapa lalu segera ngacir ke ruang rawat Bunda nya.

Untung Bunda nya sudah tidur kalo begini Lyana leluasa untuk begadang.
Pr Milly , Viola dan Shera berbeda lumayan pelajaran nya jadi Lyana harus muter otak untuk bisa masuk materi soal nya.

♠️💫♠️

Lyana berlari menuju sekolah dengan tergesa gesa, dia terlambat padahal jam masuk masih lama tapi gadis ini disiplin dalam hal waktu dan juga sudah menetapkan akan datang jam segitu tanpa berubah pendirinya.

"Haduh , hati hati neng Lyana" kata pak satpam melihat Lyana yang terbentur gerbang sekolah di bagian dahi nya
"Haduh iya makasih pak udah diingetin , oh iya selamat pagi" Lyana kabur begitu saja.

"Lyana suka banget ngecekin loker sih?"
Lyana menoleh lalu menyunggingkan senyuman
"Bukan suka cuman gimana ya ngejelasinnya" Lyana jadi ikutan bingung dengan pernyataan Elin
"Udah gak usah dipikirkan, ayo ke kelas Karin udah nungguin mau nyontek soal IPA."

"Tumben datang agak telat?" Tanya Karin melihat Lyana yang sudah duduk di bangkunya, memang setiap kali Karin dan Elin nongkrong mereka lebih memilih nongkrong di bangku Lyana saja selain dapat bangku yang enggak terlalu belakang tapi nyaman lah.

"Anu...... bunda aku tadi telat bangun juga soalnya tadi malam kita keasikan ngobrol sambil nonton tv" selamat wahai anda Lyana untung otak anda mau di ajak berkerja sama untuk membohongi kedua temanmu ini.
"Setuju kemarin yang aku Dateng rusuh itu gara gara Mama Gue yang bangun telat gara gara nonton drama gjls" kata Karin dengan nada julid.


Bel pulang sekolah sudah terdengar di seluruh penjuru sekolah segera semua siswa siswi keluar agar segera pulang , ada yang piket juga , ke perpustakaan dan lain lain.
Lyana langsung pulang tapi ada seseorang berpakaian serba hitam menunggunya di depan sekolah

"Gavin ya?"
Orang itu membuka kaca helm nya lalu mendengus sebal

"Yah ketahuan, padahal mau kayak di film film gitu"
"Pencuri?"
"Ngawur , kayak jemput pacar gitu" Gavin nyengir

Lyana menatap polos Gavin lalu mengangguk tidak mengerti, ya mau bagaimana emang dasarnya polos akut.
Gavin menjemput Lyana atas suruhan Alxero yang anaknya masih sekolah sedangkan Gavin lagi sakit , sakit Hati maksudnya.

"Kita ngapain ke sini lagi?" Tanya Lyana
"Disuruh sama Alxero" jawab Gavin
Lyana mengerutkan keningnya lalu menatap Gavin
"Aku enggak bisa lama disini"
"Iya tau"

Mereka lalu masuk berdamping dan sudah di sambut oleh anggota inti lainnya yang juga baru pulang sekolah
"Baju sekolah Virgilio Desmoric bagus juga ya" kata Lery melihat seragam Lyana berwarna Biru tua tersebut

"Jadi pengen pindah sekolah gue" kata Varen
"Diam" kata Mike kesal
"Hai"
"Hai juga Lyana" sapa Balik Lery
"Katanya Alxero nyari aku?" Lyana menatap sekitar mencari keberadaan Alxero tapi nihil anak itu belum muncul dari pulang sekolah tadi

"Biarin aja yang penting apa yang dia minta udah ada" kata Gavin.

"Alxero mau kemana?" Tanya Jessica melihat anak sulungnya
"Ke basecamp Mi"
Mata Jessica menyipit dengan galak dia berkata
"Ngapain ke basecamp bawa ransel Segede dosa kamu itu? Hah?"
Alxero memutar bola matanya lelah

"Mami udah kalo mau niruin drama drama yang mami tonton nanti aja" kata Alxero
"Apaansih kamu itu? Dari mana mami niruin drama drama?pasti kamu di kerjain sama Papa kamu ini" kata Jessica kesal

Kebetulan Zavier turun dari tangga sehabis tidur siang dan berniat kembali bekerja lagi.
"Hey Zavier sini lu" teriak Jessica
Zavier kaget langsung menghampiri Jessica , Jessica memukul lengan dan perut Zavier kesal
"Jangan ngerjain anak aku" peringat Jessica

"Hah?"
"Jangan tolol anak nya mau minggat tuh , gara gara Kamu kan?"
Zavier menatap Alxero yang menatapnya dengan wajah datar
"Wah , ternyata anakku bisa overthinking ya" kata Zavier
"Jangan kayak gitu vier , biarin dia suka suka dia jangan di ancam" kata Jessica

"Kamu itu harus tau kalo anak sulung kamu itu--"
Zavier menatap anaknya tengil , Alxero melotot untuk tidak memberitahu Mami nya
"Punya pacar"

"HAH"

💫TBC💫
VOTE DAN KOMEN YA JANGAN LUPA.

ALXERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang