Pagi dikediaman frederic seluruh anggota keluarga sedang sarapan untuk memulai aktifitas tak terkecuali Alxero juga , walaupun sudah libur tinggal acara wisuda saja tetap Zavier menekan Alxero untuk tetap menjalankan misi. Urusan ikut latihan wisuda skip dulu.
"Barang barang sudah kamu siapkan?" Tanya Jessica memastikan
"Sudah Mamih."
"Usahain cepet ya jalanin misinya? Mami keburu kangen sama kamu." Kata Jessica
"Belum berangkat udah kangen aja" cibir Zavier"Kamu sih kasih misi jauh banget gak bisa apa disini aja tanpa harus ke negara lain gitu?!" Semprot Jessica
Zavier cengengesan lalu melanjutkan sarapan nya
"Alisa kemana?" Tanya Zavier menyadari anak bungsunya tidak ikut sarapan bersama"Katanya kerja kelompok di rumah temen" sahut Jessica
"Temen yang mana?"
Jessica memutar bola matanya jengah, Zavier pasti akan menanyakan seperti itu untuk memastikan anaknya baik baik saja tanpa terluka sedikitpun tapi itu terlalu berlebihan sampai harus dikawal bodyguard."Di rumahnya Beatrix ada Zoe juga , aku juga udah bilang ibunya Beatrix kok." Jawab Jessica
Zavier mengangguk dia tak jadi mengirim bodyguard untuk mengawasi anaknya itu
"Alisa sibuk banget." Alxero
"Mau naik kelas sembilan emang sibuk dia. Kenapa kangen ya gak lihat adik kamu?""Gak kangen."
"Jujur aja deh Alxero atau mau Papa Cepuin ke adek kamu kalo kamu tidur sambil ngingau 'kakak kangen sama kamu Alisa' "
Alxero berdecih kesal memakan puding miliknya sendiri tanpa menanggapi Perkataan Papa nya."Aww.... Perih" Lyana meringis ketika dia didorong oleh Milly
Sekarang sudah memasuki jam pelajaran setelah istirahat ke 2 tapi Lyana di seret oleh Milly dkk ke rooftop. Karin dan Elin tidak tau sepertinya mereka kecolongan sampai Lyana harus diculik."Kita selesaikan disini Sampai jam pulang baru Lo boleh pergi." Kata Milly angkuh
"Gara gara dua temen Lo itu jadi susah sekarang buat jadiin bahan bully kita." Teriak Viola
"Sudah siap semua kan?" Tanya Milly melirik kedua temannya
Keduanya mengangguk dan mulai melancarkan aksi bully mereka , menghajar Lyana dengan tak senonoh.Mulai dari Shera yang menyiram Lyana dengan air dingin lalu dilanjutkan oleh Viola yang menjambak rambut Lyana sampai ada beberapa helai yang rontok karena kuatnya jambakan Viola dan begitulah.
.
Milly melayangkan pukulan ke perut serta kedua bahu Lyana dengan bertubi-tubi sedangkan Lyana sudah seperti akan sekarat dibuat oleh mereka bertiga
"Siram dia jangan sampai pingsan dulu. Kalo Lo pingsan makin lama hukuman yang Lo dapetin dari kita." Kata MillySaat hendak memukul perut Lyana lagi seseorang menjambaknya dengan kuat , Milly merasakan aura Hitam yang kuat serta tatapan tajam yang menghunus dirinya dari belakang
"Aww.... Lepasin tangan Lo! Bajingan!" Umpat Milly kesakitan tapi bukannya melepaskan jambakan tersebut tambah menyakitkan
"Lo udah keterlaluan Milly." Seseorang berbisik tepat di samping telinganya dengan suara rendahElin langsung menendang Milly hingga tersungkur
Karin juga sudah mengajar Viola serta Shera yang sudah babak belur.
"Lo bertiga kalo Sampek ngebully Lyana lagi gue gak segan segan bikin babak belur kalin sampai mati pun gue gak peduli." Sarkas ElinSorot matanya begitu tajam menghunus mereka bertiga
KAMU SEDANG MEMBACA
ALXERO
Teen Fiction"beraninya tangan kotor mu menyentuh miliku!." "Terima kasih." "Untuk Apa?" "Sudah menolongku waktu di gang" Lyana Natsir bekerja keras untuk membiayai dirinya sendiri juga sang bunda yang terbaring di rumah sakit membuat Lyana berkerja setelah Pula...