"beraninya tangan kotor mu menyentuh miliku!."
"Terima kasih."
"Untuk Apa?"
"Sudah menolongku waktu di gang"
Lyana Natsir bekerja keras untuk membiayai dirinya sendiri juga sang bunda yang terbaring di rumah sakit membuat Lyana berkerja setelah Pula...
Lyana sibuk membereskan lemari loker miliknya yang sudah berantakan dan kotor walaupun Lyana sering membersihkannya 2 Minggu 1x tapi tetap saja ini jadwalnya untuk membersihkan loker berdebu ini. Di samping nya juga ada loker milik teman sekelasnya
Posisi loker ini berdampingan dengan lorong menuju kelas nya yang ada di lantai 4 , lantai paling atas dalam sekolah nya Lantai 1 itu dihuni oleh para guru serta kepala sekolah dan baru di lantai 2 tempat kelas 10 dan seterusnya.
Mari kita lihat ada berapa kelas disini , ada 6 kelas (a,b,c,d,e,f) tidak sesuai IQ kepintaran kok semua dibagi rata tapi memang anak siswa siswi di sekolah ini banyak sekali apalagi jika jam istirahat sudah kayak bebek yang di gembala.
Sedang asik membersihkan tiba-tiba saja ada yang menepuk bahu Lyana keras membuat gadis itu terjengkit kaget "Eh? Kaget ya? Maaf , salah Lo sih serius banget bersihin loker yang gak berguna ini" kata seorang gadis dengan rambut terurai Gaya dia seperti orang jual diri
Lyana diam saja lagi pula jika melawan dia bisa babak belur secara mereka ini bertiga dia sendiri selalu seperti ini setiap pagi "Diem Mulu dah ngelawan gitu biar ada hiburan gue" kata gadis di sampainya yang memakan permen "Oh iya pr gue bahasa Inggris udah kan?" "Udah Milly" jawab Lyana lirih
"Bagus, mana?" Gadis berambut terurai itu Milly namanya sedangkan memakan permen tadi Viola dan ada satu lagi member mereka namanya shera. Lyana menyerahkan buku pr ketiga gadis itu lalu sebelum ketiga gadis itu pergi Viola sengaja menumpahkan minuman miliknya yang kebetulan dia bawa lalu menumpahkannya ke Tas Lyana lalu terkekeh
"Sorry ya Lyana gak sengaja" kata Viola Shera berjongkok melihat tas Lyana yang tadi dia taruh di lantai "Ugh Viola gak kasian sama buku bukunya? Pasti basah?" Kata shera "Oh iya biarin aja ya kan habis ini pelajaran Mr. Joshua" Shera "Wah , hiburan yang indah dan menarik yaudah kita pergi aja deh silahkan nangis sana di toilet malu udah gede cengeng" kata Milly lalu pergi meninggalkan Lyana yang tertunduk melihat tas nya yang basah
Lyana menghela nafas lalu segera mengambil tas nya dan menutup pintu loker lalu segera pergi ke toilet untuk membersihkan kekacauan ini. "Untung buku pelajaran Mr. Joshua enggak basah , aman" Lyana tersenyum senang
Walaupun buku bukunya tidak kena tapi buku paket pelajaran fisika terkena dan buku itu mahal jika membeli lagi uang Lyana yang dia kumpulkan akan sia - sia jika begitu "Bisa enggak ya di keringkan? Takut dimarahin sama gurunya" Lyana berucap sedih
Dari pada sedih Lyana segera membawa bukunya serta Tas , bukunya tidak dia masukkan tas karena bau jus jeruk kan jadi lengket "Siapa yang bawa sabun?" Gumam Lyana Lyana tak cukup dekat dengan anak kelas mereka juga mengucilkan dirinya sendiri ada juga yang tidak sih
Sebuah lemparan sabun mendarat di mejanya ,Lyana menoleh "Pakek itu buat bersihin jangan banyak tanya sana aku izinkan ke Mr Joshua nanti , materi nanti salin dari buku aku , keringin pakek hair dryer punya Elin aja entar aku pinjemin sana cepet jam ke 3 harus balik" kata ketua kelas lalu dibalas senyuman oleh Lyana segera saja gadis itu berlari ke toilet untuk membersihkan tas nya.
.
"Harum banget" seru Lyana senang tas nya kembali wangi lalu dia melihat handphone buluknya dan jam hampir memasuki jam pelajaran ke 3 kurang 30 menit lagi sepertinya Sambil menunggu Elin datang Lyana membersihkan toilet tersebut
Bersihkan kekacauan serta membersihkan westafel , Lyana suka begitu anaknya jangan heran jika kalian mengajak nya ke rumah lalu dia menaruh piring kotor yang bersih jadi satu dapur
Brass
Air yang di lempar sengaja oleh seseorang mengenainya begitu saja lalu disusul tawa yang dikenali oleh Lyana "Cosplay jadi tukang bersih Sekolah Lo?" Tanya Milly menahan tawanya "Jadi pembantu di rumah gue dong kekurangan pekerja lagi membutuhkan nih" kata Viola
Shera sudah tertawa terpingkal-pingkal tapi tawa mereka terhenti oleh suara seseorang dari belakang mereka "Yaaaa , kalian ini kerjaanya nge-bully orang , gak berguna banget" seru seseorang Lyana belum membalikkan tubuhnya dia masih shock
"Elin gak usah ikut campur deh anak cupu kek Lo diem aja atau gue bully Lo juga mau? Lumayan tambah mainan baru bareng si Lyana" kata Milly angkuh Elin mendengus lalu dengan tak peduli Elin melempar ember yang tadi digunakan untuk menyiram Lyana
Sekarang terlempar ke arah Milly mengenai kepala nya dan Elin segera mendorong Milly yang oleng ke arah teman temannya alhasil jatuh bersama mereka "Rasain tuh bully sana pergi kalo enggak gue lakuin hal lebih dari ini" tekan Elin lalu berjalan melewati Mereka bertiga yang masih terduduk di lantai
"Heh malah piknik Lo bertiga , Pergi" bentak Elin galak Segera mereka bertiga bergegas kabur ternyata Elin serem juga ya , namanya juga anak Tomboy mau gimana lagi?
Elin menghampiri Lyana lalu memegang pundak gadis itu "Kamu enggak apa apa? Bentar aku telepon Karin buat ambil baju ganti di loker ku" Elin segera menelepon nomer Karin dan untungnya langsung tersambung.
"Tas nya udah lumayan kering nih tapi masih harus di jemur , jemur di kelas aja gimana?" Tanya Elin ke Lyana "Yaudah enggak apa apa kalo begitu , makasih ya bantuannya Elin Karin" Lyana tersenyum
Kehidupan sekolah Lyana seperti itu terus pagi selalu menjadi bahan bully serta istirahat juga kadang juga tidak menentu Setelah nya mereka pergi ke kelas bersama sama sambil saling berkenalan juga.
💫 TBC 💫
🔓 PLAYER IN BOOK OPEN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.