16. PUTUS ASA

2.6K 80 1
                                    

Lyana terbangun karena merasa dibagian perut nya berat , Lyana meraba dan terkejut ada tangan seseorang disana reflek dia menoleh ke samping ternyata itu Alxero.

Lyana mengagumi bentuk wajah Alxero yang nyaris sempurna seperti seorang Dewa Yunani
Tapi lama lama tangan Alxero membuat luka diperut Lyana tersiksa karena tertekan , Lyana mengangkat tangan itu dengan perlahan lalu Lyana pergi keluar kamar meninggalkan Alxero yang masih mengarungi mimpinya.

"Hai Lyana , tidur mu nyenyak?" Tanya Lery yang duduk di sofa
Lyana mengangguk lalu ikut nimbrung bersama yang lain
"Kita turut berbela sungkawa atas perginya Bunda kamu." kata Lery memecah kesunyian
"Iya terima kasih."

Mereka lanjut ngobrol tentu saja mencari topik yang pas agar Lyana terhibur sedikit dan melupakan apa yang terjadi, Gavin juga menambahkan candaan yang membuat Lyana tertawa
"Dulu itu kita berlima suka bareng bareng kemana pun itu pergi."

"Dari dulu sampai sekarang pokoknya."
"Tapi kenapa kalian enggak bosen gitu bareng terus? Aku saja kadang suka rada bosen sama teman aku." kata Lyana
"Ya memang sudah takdir aja sih kayaknya." sahut Varen

"Tapi aku paling heran waktu kalian pakai baju kembaran warna hijau kayak rumput" oceh Lyana
"Itu waktu kita umur 10 tahun deh kalo gak salah atau 12 paling? Disuruh orang tua kita." Gavin
"Wajahnya Mike sumpah tertekan banget ahaha" Gavin tertawa lepas begitu juga yang lainnya.

"Itu kakinya kenapa?" Tanya Alxero yang awalnya memperhatikan Lyana bermain dengan Baby Yoda yang sudah dibelikan olehnya tapi salah fokus oleh Kaki si gadis karena di balut gips , memang tidak terlalu terlihat karena Lyana memakai celana panjang demi menutupi Kaki patah nya ini.

"Jatuh."
"Jatuh tapi kok sampai kayak gitu? Sini aku lihat bentar aja" Alxero hendak membuka sedikit Celana panjang Lyana tapi sang empu menggeleng tanda tak mau
"Enggak apa apa kok" cicit Lyana

Ingat Alxero adalah calon pemimpin klan Mafia milik Papa nya jadi dia juga diajarkan agar bisa membaca gerak gerik sang lawan bicara seperti sekarang Alxero curiga dengan Lyana
"Jujur." Kata Alxero dingin
Lyana menunduk sambil memainkan ujung bajunya

Posisinya Lyana duduk di karpet bulu dan Alxero beserta yang lain duduk di sofa jadi Lyana di tengah tengah gitu.(paham kan?)
"Jangan marah tapi"
Alxero tak menjawab tergantung juga sih apa yang akan dijelaskan oleh Lyana ini.

"Kaki aku patah" jawab nya enteng
Alxero diam mencerna ucapan Lyana membuat Lyana sedikit takut karena wajah Alxero yang berubah seperti marah , Lyana melengkungkan bibirnya matanya sudah berkaca-kaca karena ketakutan.

"E - enggak Aku gak apa apa k-kok j-jangan marah hiks" Lyana mengusap air matanya menggunakan punggung tangannya
Alxero menatap Lyana dan menyadari tatapan matanya yang membuat si gadis ketakutan.

Sambil membawa boneka Baby Yoda Lyana menghampiri Alxero dengan masih menangis seperti anak kecil dan duduk di pangkuan Alxero tanpa sungkan
Reflek ke tiga teman Temannya melongo

"Maaf ja-nji e-enggak gi-ni lagi" kata Lyana sesegukan
Alxero menghapus air mata Lyana
Ah , jadi ingat saat Kak Kelly membawanya kesini Kak Kelly bercerita bahwa sejak kepergian sang Bunda membuat Lyana terus menangis
"Udah jangan nangis terus" kata Alxero

"Maafin aku dulu"
"Iya aku maafin"
Varen berdehem singkat
"Kayak bayi aja, haus pengen susu ya" kata Varen bercanda
Alxero menatap wajah sembab Lyana
"Tidur aja besok kita jalan jalan"

Lyana mengangguk lalu memeluk Alxero , segampang itukah Lyana mempercayai seseorang yang baru dia kenal? Mungkin ini insting Lyana yang mengatakan bahwa pria ini baik
Dan benar pria ini baik.

ALXERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang