15. KENANGAN

2.7K 80 1
                                    

Hari Minggu, Jam 03.49..... puter lagunya yang diatas)

Lyana jalan santai. di jam segitu untuk kembali ke kost sekedar mengemasi barang-barang keperluan sekolah agar Hari Senin nanti tak perlu bangun jam 3 lagi.

Lyana memutar kunci kamar kost lalu masuk dan mandi badan gerah serta Lelah karena berjalan dari rumah sakit ke kost jauh.
"Bawa buku sampai hari Rabu habis itu Kamis sampai Jum'at tidur disini" monolog Lyana segera mengemasi nya.

Selesai dengan beres beres Lyana segera kembali ke rumah sakit karena dia pergi tadi diam diam agar Bundanya bisa istirahat lebih lama tanpa terganggu.

.

.

"Bunda mau kemana hari ini? Biar Lyana antar" kata Lyana setelah selesai menyelesaikan sarapan nya
"Umm..... Bagaimana jika taman bunga di rumah sakit sini saja? Enggak apa-apa kan dekat sini? Bunda males mau pergi jauh"
"Oke."

Lyana mengambil kursi roda milik Bunda nya lalu menuntut sang Bunda untuk duduk.
Dengan selang infus Lyana mendorong kedua benda itu (kursi roda sama infus)
"Permisi , ingin saya bantu?" Tanya Suster
"Enggak usah suster , Suster urus pasien yang lain aja biar Bunda sama aku."

"Baik , selamat menikmati waktu kalian" Suster tersebut tersenyum ramah lalu pergi.

"Bunda ini taman bunganya bagus banget" pekik Lyana senang
Taman bunga di rumah sakit tersebut sangat indah Adah berbagai jenis macam bunga disana
Lyana baru tau ada taman bunga dirumah sakit ini.

"Aku baru tau ada taman bunga  disini Bunda" kata Lyana mendorong kursi roda ibunya ke bangku kayu dekat pohon
"Sudah lumayan lama kok taman ini dibangun hanya saja kamu yang lama enggak kesini" Exily menjawil dagu anaknya.

"Kan aku sibuk sama sekolah" sahut Lyana cemberut
"Iya gak apa-apa sayang , lagian biasanya suster atau Kak Kelly nemenin Bunda kok"
Lyana tersenyum hangat mendengar perkataan Bunda nya.

Pagi itu mereka menghabiskan waktu bersama di taman bunga rumah sakit dan bertukar cerita tentang apapun itu sampai mereka berdua melupakan jadwal kemoterapi Exily sampai sampai Suster harus menghampiri mereka.

♠️💫♠️

Tidak ini pasti bukan mimpi kan? Perasaan baru kemarin Dia terduduk di taman dengan dirinya sekarang sudah tubuhnya terbujur kaku di atas brankar.
Lyana menangis hebat dan memeluk Bunda nya yang sudah tak bernyawa lagi.

Hati Lyana merasa sakit sekaligus bersalah karena telah menghilang kurang lebih 4 bulan demi menyembunyikan kaki yang patah.

"Hari senin tanggal 25 Maret pasien kanker stadium akhir atas nama Exily Denada pukul 08.00 tepat meninggal dunia"

Lyana semakin histeris ketika dokter menyebut perkataan tadi , Kak Kelly datang dan terkejut karena ruangan Bunda Lyana ramai samar samar dia mendengar suara tangisan Lyana yang dia kenal sekali.
Kak Kelly menerobos masuk dan melihat tubuh kaku dan dingin Bunda Exily.

Setetes air mata turun Kak Kelly juga ikut bersedih tentang kabar mendadak ini apalagi Lyana , sekarang saja dia memeluk Bunda nya sambil menangis meraung keras tak peduli akan menganggu pasien lain
"L- Lyana ayo biar B- bunda diurus s-sama suster" Kata Kak Kelly mencoba menahan tangisan sesegukan miliknya.

Lyana menggeleng ribut memeluk erat tubuh Bunda nya , wajah nya merah serta pipinya sudah basah akan air matanya Lyana benar benar terpukul akan kepergian Bundanya
"ENGGAK ENGGAK BUNDA BUNDA CUMAN MASIH TIDUR AJA , DIA CUMAN BERCANDA AJA DOKTER KAK KELLY" teriak Lyana

Dokter dan suster disana jadi merasakan kesedihan gadis di depannya ini begitu juga suster disana
"Biarkan dahulu dokter 3 menit lagi baru kita bawa" kata Kak Kelly mengusap air matanya.

Kak Kelly menjauh dari mereka dahulu dan menekan nomer seseorang lalu menunggu untuk seseorang dari sebrang sana mengangkatnya

"Halo"
"Apa sayang telepon pagi pagi? Mau dianter ke kampus?"

Kak Kelly sudah tak tahan lagi dia menumpahkan air matanya mendengar Teriakkan Lyana yang tak mau dipisahkan.

"Sayang k- kamu kesin-ni kerumah s- sakit Bunda Lyana di-rawat , a-aku mati-kan du-lu ke-sini ya hiks"

Kak Kelly mematikan teleponnya dengan Varen lalu dia berbalik dan membantu suster untuk memisahkan Lyana dengan mayat Bunda Exily.
"Sayang , Lyana dengar Kak Kelly Bunda sudah tenang disana" Kak Kelly memegang pipi Lyana yang masih menangis tersedu sedu.

Ruangan itu hanya ada mereka berdua saja sekarang dan suara tangisan Lyana yang paling mendominasi
"Lyana, Ikhlas kan Bunda ya? Bunda baik baik aja sayang" kata Kak Kelly lembut
Lyana menggeleng ribut

Varen datang dengan langkah tergesa lalu masuk ke ruangan Bunda Lyana melihat 2 perempuan sedang berpelukan
"Ada apa?" Tanya Varen dengan menggerakkan bibir nya saja tanpa suara
Kak Kelly menggeleng lalu menunjuk Brankar kosong

Varen mengerti lalu duduk di sebelah kanan Lyana mengambil alih pelukan tersebut sedangkan Kak Kelly menghubungi seseorang lagi

"Halo?"

"Tolong izinkan Lyana karena Bunda nya telah berpulang"

"......"
"Pulang sekolah aku sama Karin bakal ke rumah sakit."

Panggilan berakhir.

Pemakaman dilakukan dengan cepat agar Lyana tak menghentikan pengurus jenazah Exily.
Di depan batu nisan Lyana mengusap nya batu nisan tersebut sembari berdoa lalu berdiri dan pergi.

"Bunda Exily , aku akan menjaga Lyana dengan baik seperti perkataan mu waktu lalu" Kak Kelly menunduk dan air matanya keluar lagi setelah nya dia juga pergi menyusul Lyana yang sudah pergi entah kemana.

Lyana berjalan pulang menuju kostnya dengan tas ransel yang isinya tak perlu dijelaskan lagi
"Secepat itu ya" gumam Lyana lalu merebahkan tubuhnya dan mulai menutup mata lalu hanyut hingga menuju mimpi.

♠️💫♠️

Zavier membaca file yang dikirimkan oleh Juno apa yang diminta oleh nya kemarin
"Anak yatim-piatu"
"Bunda nya sakit dan mening--"
Zavier menyipitkan matanya tanggal kematian Bunda gadis ini

"kemarin lusa tepat hari Senin sekarang hari Rabu"
Zavier semakin penasaran dengan latar belakang gadis ini dia menggerakkan mouse nya kebawah dan membaca file tersebut hingga akhir.

BRAKK

"Alxero"

Alxero menoleh ke arah Papa nya dia sedang mengerjakan proyek akhir kelulusan sekolah
"Kamu belum ketemu gadis itu lagi?" Tanya Zavier
"Belum."
"Temuin dia , Papa tau sesibuk apapun dirimu tapi jika kamu benar benar menyukai dirinya carilah dia" Zavier menekan setiap kata katanya

Alxero menatap bingung ke arah sang Papa
"Ck, tinggalkan pekerjaan mu itu dulu temui dia Papa tau kamu merindukan dirinya sana pergi biar sekertaris mu yang mengerjakan itu"
Alxero mengangguk lalu pergi tak tau harus mencari kemana.

"Are you okey Lyana?" Tanya Kak Kelly
Lyana mengangguk sambil tersenyum
"Ikut Kak Kelly ke basecamp sekarang dari pada bengong aja" Kak Kelly segera menarik tangan Lyana menuju Halte Bus.

"Aku ingin tidur dulu ya kak" kata Lyana dan dibalas anggukan Kak Kelly
"Mari berjuang bersama Lyana" gumam Kak Kelly menatap wajah sembab Lyana yang damai.

💫TBC💫
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA
BIAR CEPAT UPDATE
SEE YOU NEXT CHAPTER ALL

Bosen gak sih sama alur nya?
Chapter kedepannya ada kejutan sih , hehehe.

Vote dan komen

ALXERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang