"jangan pernah kau melangkah kan kaki mu itu kelur dari apartemen ini!"
Lyana yang hendak pergi dari sana terhenti sambil membawa pakaian nya lalu menoleh ke Alxero"Apa peduli mu?" Tanya Lyana
"Kau milikku."
"Kau bahkan tak pernah serius dengan hubungan kita" ucap Lyana lirih
"Lebih baik kau bersama wanita tadi ketimbang aku yang miskin dan tak punya orang tua ini."Lyana melangkah keluar dan hendak meraih pegangan pintu tapi terhenti kala Alxero memeluk nya dari belakang lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Lyana
"Kau tak boleh pergi."
Lyana sedikit kesal lalu melepas paksa pelukan itu
"Kau kan sudah punya pacar? Jadi aku hanya orang ketiga yang masuk ke dalam hidup mu" ucapan itu bagaikan pisau yang menusuk ke hati AlxeroAlxero mencengkram bahu Lyana
"Jangan katakan seperti itu!" Ancam Alxero
Lyana tersenyum manis menanggapi nya
"Lebih baik kau bersama Dia saja yang sempurna."Alxero terkekeh seram lalu segera melumat bibir Lyana dengan kasar dan mendorongnya masuk ke dalam kamar lalu menguncinya dari luar
"Kau hanya milikku seorang dan jangan harap kau bisa pergi dari ku."Di dalam kamar Lyana hanya terdiam merenung sampai dia ketiduran.
Pikiran Lyana juga sedang kacau hari ini karena melihat Alxero yang bercumbu dengan seorang wanita..
.
Alxero duduk di balkon dekat ruang tamu sambil menghisap rokok, pikirannya menjadi kacau karena Lien. Menurutnya.
"Siapa yang menyuruh dia melakukan hal se menjijikkan itu?" Alxero dengan kasar menghembuskan asap rokokAlxero hanya menebak saja siapa yang berani menganggu dirinya dengan menyangkut Lyana dalam hal ini? Alxero tidak suka jika Lyana ikut dalam masalah nya.
"Tuan Muda, Tuan besar ingin bertemu anda di Mansion." Ucap salah satu bodyguard
"Aku akan kesana." Alxero segera mematikan rokoknya lalu membersihkan bau mulutnya dan pergi ke mansion."Ada apa Papa?" Tanya Alxero datar
Zavier menatap putra nya sebentar lalu menampilkan sebuah gambar
"Kau coba cek markas utama Demeros" perintah Zavier
"Untuk apa aku kesana?" Tanya Alxero"Siapa tau kau menemukan petunjuk tentang kemana perginya Tuan Danny dengan pasukannya." Jawab Zavier
"Tuan Danny sedang mengurusi masalah nya sendiri Pa, jadi menurutku biarkan saja dia.""Terserah tapi ini perintah dari ku."
Alxero mengangguk jika sudah begini berarti perintah mutlak."Dasar brengsek Alxero" desis Elin
Kemarahannya mendidih mendapati temannya di dalam kamar dengan pintu terkunci
"Udah Lin biarin aja, azab pasti Dateng kok" Karin menenangkan temannya"Yang di khawatir kan malah tidur" dengus Elin menatap Lyana yang tertidur tanpa terganggu sama sekali
"Huft.... Aku tidak tau apa yang terjadi pada mereka hingga Lyana di kunci seperti ini" Karin merebahkan dirinya di atas kasur"Alxero yang terobsesi di pertemuan kan sama Lyana yang suka nurut" Sahut Elin masih kesal
"Sudahlah lebih baik kita bawa Lyana makan di luar saja, jangan lupa beri tau si bomb hitam itu" ucap Karin lalu beranjak keluar ingin menonton tv.Sesuai janji Elin dan Karin mengajak Lyana makan malam di luar di sebuah restoran All you can eat
"Segerrr banget nih lemon tea nya" Karin meneguk lagi minuman miliknya"Pasti stres ya Kuliah gitu" kata Lyana
"Ho'oh, capek banget tapi gak apa apa ngisi waktu biar kelihatan sibuk" Karin
"Lyana gak ada niatan buat kuliah gitu?" Tanya Elin sambil mencomot seledriLyana berpikir lalu mengangguk
"Sebentar pengen sih kayak kalian tapi.... Biayanya dari mana?"Hening sejenak sampai Karin menaruh Sumpit dengan kasar hingga membuat beberapa orang menatap mereka
"Minta ke cowok Lo Napa? Kalo gak di bolehin minta ke Varen lumayan orang kaya porotin aja." Kata Karin lalu kembali melahap daging miliknya
"Tapi aku sungkan sama Kak Kelly""Udah ngomong sama Alxero?" Tanya Elin
"Belum tapi aku takut bilang ke dia"
"Gitu doang takut? Kudu berani." Elin langsung menyingkap baju bagian lengannya memperlihatkan otot kecilnya"Muka Alxero itu ekspresi nya gak bisa di tebak Elin." Lyana
"Dia selalu datarrrrrrrr mukanya kayak tanah kering."
Karin yang awalnya fokus makan jadi tertawa terbahak bahak karena ucapan Lyana"Bener sih gak salah dia"
.
"BAAAAA"
Alxero menatap datar Gavin yang mencoba mengagetkan nya tapi tidak berhasil
"Gak asik Lo" Gavin lalu kembali duduk dengan yang lain"What is it? Problem?" Tanya Alxero
"What if I say 'yes'?" Sahut Varen
"Masalah apa?" Tanya Alxero lagi
"Sepertinya ada yang meneror Lyana" kata Lery
Alxero terkekeh konyol
"Tidak mungkin. Selama ini aku tidak lagi menginap di luar."
Lery menghembuskan nafasnya lelah
"Bagaimana jika dia yang membuang semua bukti itu?" Tanya Lery
Alxero jadi terdiam memikirkan nya"Mangkanya kayak kucing gue, tiap hari berantakin sampah" celetuk Gavin random
"Kucing Lo kan kelainan" sahut Mike
"Mana ada dia normal kok!" Kata Gavin tak terima
"Terus yang katanya kucing Lo hamil itu apa? Perasaan kucing Lo laki" Lery"Aelah gue becanda aja anjg"
"Focus.""Lo dapet info itu dari mana?" Tanya Alxero ke Lery
"Lery kan sumbernya lambe turah" Gavin
"Ada deh, kapan kapan gue kasih tau ehehe"Alxero menatap tajam ke Lery yang malah cengengesan
"Skip untuk itu, selain itu ada apa?" Tanya Alxero lagi
Hening yang ada tapi suara Varen lah yang terdengar seterusnya"Ayah Milly sepertinya tidak terima dengan mu. Karena anaknya yang menjadi tahanan oleh dirimu." Varen
Alxero tersenyum menyeringai
"Menarik. Kapan dia memulai aksi balas dendam itu?" Tanya Alxero terlihat antusias"Tidak tau juga, yang pasti dia sekarang amat membencimu."
"Lery, bukannya kau seorang hacker? Cari informasi mengenai ayah Milly beserta keluarganya." Perintah Alxero
"Baik."
"Varen, perhatikan gerak gerik musuh geng Adeos sedangkan Lery musuh yang kau bilang tadi""Mike dan Gavin, kalian nanti saja."
"Akhirnya jadi pengangguran"
"Mike, kita jadi pengangguran" Gavin menggoyangkan badan Mike yang hanya diam sajaAlxero menatap Mike lalu tersenyum tipis seperti bulu ayam, tidak terlihat sama sekali sepertinya dia tau apa yang dipikirkan oleh Mike tapi ragu untuk mengungkapkan nya
"Pergilah."
Mike tersentak ketika suara berat Alxero mengatakan itu, Mike menoleh ke Alxero yang menatap datar
"Pergilah. Selagi itu memang membuatmu baik baik saja."
Mike terdiam lalu mengangguk
"3 hari setelahnya aku akan kembali."
Alxero mengangguk saja
"Jika perlu 2 hari harus bisa seharusnya. Kau kan seorang pemimpin mafia, benar bukan?""Benar."
"Kapan Lo di gantikan posisi Papa Lo Alxero?" Tanya Lery
"Secepatnya.""Plot twist entar habis di Lantik langsung nikah dan yang plot twist nya lagi Lyana udah bunting" ucap Gavin
"Bodo.""Kita juga akan melakukan sebuah rencana juga, bukan hanya mereka mereka saja yang bisa."
Pandangan mereka seketika menatap ke Alxero dengan serius"Katakan saja." Varen
💫TBC💫
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA
BIAR CEPET UPDATE
SEE YOU NEXT CHAPTER ALL.chapter ini membosankan gak sih? Konflik nya juga ya?
Tenang saja aku konflik langsung to the points kok Tapi boongVote dan komen
Follow me on wattpad
Terima kasih sudah mampir 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
ALXERO
Teen Fiction"beraninya tangan kotor mu menyentuh miliku!." "Terima kasih." "Untuk Apa?" "Sudah menolongku waktu di gang" Lyana Natsir bekerja keras untuk membiayai dirinya sendiri juga sang bunda yang terbaring di rumah sakit membuat Lyana berkerja setelah Pula...