"Lizzy, aku ke dapur dulu ya." Lyana segera ke dapur untuk membuatkan minuman karena tadi dia melihat Lizzy yang kehausan.
Di apartemen Alxero sebenarnya ada maid tapi jika Zavier atau Jessica ada di apartemen saja, ingat Alxero tidak terlalu suka terlalu banyak orang.
"Sttt... Jangan teriak atau pisau ku akan menembus jantung mu."
Lyana tidak sadar bahwa sedari tadi ada orang yang menyusup, dari arah ruang tamu ada suara dobrakan juga tembakan tak luput juga ada barang barang yang pecah terutama kalung milik Jessica juga hancur karena tersenggol oleh beberapa orang yang tak di kenal
Lizzy terkejut berusaha untuk kabur tapi keberuntungan tidak memihak kepadanya, dia tertangkap lalu di bius sebelum itu dia melihat Lyana yang sudah akan tak Sadarkan diri mangkanya dia teriak agar Lyana sadar.
💫♠️💫
Pusing.
Lyana bangun dari Pingsan nya langsung di hadapkan dengan pusing, setelah beberapa saat untuk mengendalikan tubuhnya Lyana menatap sekitar, dia tiba tiba saja merasa mual
"Haiii."
Lyana menyipitkan matanya kepada seseorang yang berjalan menghampiri nya dengan senyuman manis yang selalu terpasang di wajah cantik itu
Gadis itu berjongkok menatap setiap inci wajah Lyana terutama pipi juga hidung milik Lyana yang membuat siapapun kagum
"Bagaimana tidur mu? Aku membantu mu untuk tidur, selama ini kau kan tidak bisa tidur dengan nyenyak." Kata Lien entengLien menyeringit tak suka kalah dia berbicara malah tidak di perhatikan oleh Lyana yang malah sibuk memperhatikan ruangan dimana dirinya di culik
"Hei! Kau kurang ajar sekali!" Lien mencengkram dagu Lyana membuat Kepala gadis itu menatap wajah Lien yang memerah
"Kau pasti mencari temen mu kan?" Seringai tipis muncul di bibir Lien
"Dia...""Apaan banget! Kita harus tunggu perintah selanjutnya!"
"Katanya dia terserah kita mau kita apain asal jangan mati duluan."
BRAKK
Menampilkan dua orang yang masih berdebat
"Hey, kalian tidak lelah adu mulut?" Tanya Lien melerai keduanya
"Dia saja yang cari perkara." Satu orang duduk di bangku disana lalu menyalakan rokoknyaLien melirik Lyana yang diam menatap rekannya
"Kenapa? Kaget? Seharusnya dari awal kamu udah tau loh." Kata Lien
Yang merokok menoleh ke arah Lyana dengan tatapan datar
"Terlalu bodoh.""Apa salah ku kepadamu Lizzy?"
Pertanyaan itu meluncur, Lizzy berpikir sejenak
"Lo tau kan cowok Lo itu cakep? Pasti banyak yang naksir salah satunya gue. Gue udah berusaha buat ambil perhatian dia tapi malah ada Lo! Gue benci! Gue muak! SAMA LO!"Lyana menunduk lalu menangis, dia tersakiti oleh kata kata Lizzy yang membuat dirinya hancur
Jerry sedikit iba melihatnya tapi lagi dia tidak bisa apa-apa selain melihat Lyana yang menangis sesenggukan, Lien dengan baik hati memberikan minum kepada Lyana jujur dia hanya risih karena tangisan Lyana yang berisik.
"Udah jangan nangis, cengeng banget jadi cewek." Kata Lien
"Mending Lo tidur aja sana." Suruh Lien
Lyana menurut mulai merebahkan tubuhnya di lantai yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALXERO
Teen Fiction"beraninya tangan kotor mu menyentuh miliku!." "Terima kasih." "Untuk Apa?" "Sudah menolongku waktu di gang" Lyana Natsir bekerja keras untuk membiayai dirinya sendiri juga sang bunda yang terbaring di rumah sakit membuat Lyana berkerja setelah Pula...