EPS 04 : BULLYING (part 2)

108 77 1
                                    


Pagi itu tepat di hari Senin dan jam sudah menunjukkan pukul 06.30 yang menandakan akan segera dilaksanakan nya upacara bendera di lapangan.

Suasana riuh dari kelas kelas lainnya karena semua anak harus keluar dari kelas untuk mengikuti upacara dan semua berbaris rapi di lapangan sesuai kelas mereka masing masing dan upacara berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala.

Setelah acara upacara selesai anak anak masuk kedalam kelas masing-masing untuk bersiap siap piket kelas termasuk kelas Hamza, dan saat itu lah Hamzah kembali berulah ia memasukkan sebagian sampah miliknya ke kolong meja bulan dan itu di ketahui oleh cahaya.

"Hehh Hamzah kamu berulah lagi yaaa...! " Ucap cahaya yang sudah menahan emosi nya dari tadi
"Lohh Ndak aku kok , kok kamu malah tuduh aku seh, dasar bocah enggak jelas" ujarnya dan cahaya tanpa banyak bicara ia langsung pergi dan melanjutkan piket nya itu setelah selesai barulah pelajaran pun dimulai.

Pada saat pelajaran dimulai Hamzah kembali menjaili bulan dan saat itu adalah pelajaran pak Andi sendiri

"Huft baaa , UPS sepurane bukan aku" ujarnya yang membuat seluruh kelas kaget termasuk juga pak Andi, saat pelajaran membaca di depan kelas semua anak sudah membaca dan saat itu bulan ditunjuk untuk melanjutkan salah satu paragraf yang dibacakan oleh temannya itu

"Bagian yg ini' ucap salah temannya itu dan bulan pun mulai membacanya

"Ada apa? Kau mengganggu tidur siangku!" jawab buaya kesal Aku punya banyak daging segar yang ingin aku beri padamu dan teman-temanmu, apa kamu mau?" kata kancil.

Si buaya pun kegirangan dan segera memanggil teman-temannya untuk mendapatkan makanan dari kancil"kata bulan namun karena keterbatasan fisik nya membuat suara bulan menjadi aneh , semua teman temannya pun menahan tawa karena ucapan nya itu kecuali pak Andi dan cahaya yang mendukung dan ikut mendengarkan pembacaan bulan.

"Selanjutnya Hamzah" ujar pak Andi dan Hamzah pun berdiri dengan membawa sebuah buku dan ia pun mulai membacanya

"Blabalawlelwe" ucapnya dan membuat teman temannya tertawa namun tidak bagi pak Andi, "hehh ayo baca yang benar " bentak pak Andi dan itu membuat semua anak terdiam dan pelajaran pun di lanjutkan.

Pada saat istirahat semua anak keluar untuk ke kantin termasuk Ajeng dan teman temannya tak terkecuali cahaya dan bulan, mereka duduk berdua di dalam kelas dengan memakan bekal dari rumah nya masing masing dan seketika Ajeng melihat nya

"Hehh lihatin ta si cupu iku sok sok an bawa bekal " katanya
"Hah paling masakan ibuk nya juga Ndak enak, wong si cupu itu kan anak miskin Endi isok ibuk nya masak seng enak enak , apalagi punya nya si tuli itu" ujar salah teman dan itu di dengar oleh cahaya namun mereka berdua tidak memperdulikan Ajeng dan teman temannya, dan tiba tiba ada Hamzah di belakang bulan kemudian ia mencabut alat pendengaran Milik bulan , namun ketahuan oleh cahaya

" Heh kembalikan alat pendengaran nya bulan cepat atau kalau ndak tak laporin ke kepala sekolah kamu, ayo cepat balikan..! " Kata cahaya namun Hamzah malah mengejeknya,
"Weekk enak aja lek mau Yo kejar aku sek " ejeknya yang membuat emosi cahaya meronta ronta namun apalah daya ia adalah ketua kelas jadi mau tidak mau ia tidak meladeni sikap Hamzah ia langsung merebut alat pendengaran itu dan diberikan kepada bulan lalu mereka melanjutkan makan mereka di dalam kelas.

Sedangkan disisi lain ada pak Andi yang melamun karena memikirkan bulan yang teru terusan di bully oleh Hamzah dan teman temannya namun lamunannya tersebut buyar karena ada yang menepuk bahu nya dari belakang

" Lohh pak Andi kok sampean melamun ada apa ini? , Ini pasti bapak mikirin murid murid nya ini " ucap salah satu guru yang tak lain adalah ibu Sinta yang berprofesi sebagai guru BK

"Ahh ibu ini bisa aja toh, iya buk saya memikirkan tentang murid baru saya yang namanya bulan , saya merasa kasihan dengannya , ia selalu di jauhi oleh teman temannya karena keterbatasan fisik nya dan mungkin ibu punya saran atau masukan apa itu gitu buk..?? " Kata pak andi

"Hmm iya ya pak cuma ada satu yang mau sama dia saya juga kasihan pak , apalagi dia tuli , orang seperti itu susah palagi kalau enggak ada yang mengerti apa yang dia ucapkan , dan dia hanya paham ucapan kita kalau dengan menggunakan bahasa isyarat, saya yang mempunyai kedua orang tua yang tunarungu saja kadang saya Ndak ngerti apa yang mereka berdua ucapkan" ujar Bu Sinta Dan pak Andi langsung berpikir untuk membantu nya karena Bu Sinta terlahir dari ayah dan ibunya yang tuli sehingga ia disebut anak CODA (Children of Deaf adult atau lebih jelas anak dengar yang terlahir dari kedua orang tua tuli) dan pak Andi langsung menunjuk Bu Sinta

"Emm kalau gitu saya boleh minta bantuan nya Ndak , mungkin setelah istirahat ini sampean ajar kan anak anak apa itu bahasa isyarat"katanya dan Bu Sinta pun menyetujuinya.

Duh gimana cerita selanjutnya yaa?... tunggu cerita selanjutnya okey bye bye 👋👋🥰😊

Jangan lupa like follow dan komen ya !! tunggu cerita selanjutnya okey !! bye bye👋👋🙂🙂😊😊




REMBULAN MILIK SANG BINTANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang