EPS 80 : KEMBALI BERSEMANGAT

6 0 0
                                    

Lanjutan eps 79

Keesokan paginya.

Keesokan paginya terlihat cuacanya di pagi hari sangat cerah, sinar matahari yang menerangi bumi, udara terasa hangat, dan langit terang saat ini.

Begitu juga dengan hamzah yang sudah bersemangat untuk pagi ini karena hari ini adalah latihan pertama kalinya untuk pertunjukan teater yang di impikan selama ini sekaligus hari ini ia mendaftarkan dirinya sebagai murid bisindo di sebuah kelas yang ia lihat di media sosial kemari malam.

"Hari ini aku harus bisa belajar bahasa isyarat!! Ya harus, ini semua demi bertemu dia!! " ungkapnya yang menyemangati dirinya sendiri .

Hari ini hamzah terlihat benar benar bersemangat tidak seperti biasanya, yang terlihat murung dan sedih dan kali ini ia mencoba menuruti perkataan dari temannya itu yang bernama rangga.

Saat hamzah di tengah tengah bersiap nya akan berangkat sekolah dan terlihat sudah mengenakan sergam batik berwarna biru dan celana berwarna biru dongker.

"Waduh!!! Tumben isuk isuk wes tangi!! "

Terdengar suara seorang Wanita yang ternyata itu adalah wulan kakak perempuan hamzah.

Hamzah yang mendengar suara kakaknya itu hanya bisa melebarkan senyuman nya dan membuat kak wulan bingung.

"Iya nih!! Ndak tahu kenapa kayak semangat banget gitu!! " kata hamzah dan membuat wulan yang mendengar itu hanya menipiskan senyuman karena takut.

Wulan yang melihat gelagat aneh sang adik hanya diam sebentar, bulu kuduk nya seketika merinding dan tak lama setelah itu ia pun mendekati adiknya menempelkan telapak tangan nya pada dahi hamzah.

"Awakmu enggak demam kan? " tanya wulan kepada nya dan lagi lagi hamzah menampilkan senyuman lebarnya kepada sang kakak.

"Hehe!!, enggak kok aku enggak demam mbake!! " serunya dan tak lama kemudian muncul Gendis yang sudah memakai seragam batik dan rok berwarna biru tua dan juga kerudung pashmina berwarna putih itu turun dari tangga dan menghampiri mereka berdua.

"Om hamzah ayo berangkat!! Nanti kita telat loh!! " kata Gendis sembari memasang sepatu nya tersebut.

"Ah.. Benar juga yo wis ayo!! " balas hamzah dan juga ia segera mengenakan sepatu.

Kemudian setelah mereka berdua mengenakan sepatu , akhirnya mereka berdua pun berpamitan pada kak wulan.

"Mah..!! Gendis berangkat dulu Enggeh!! Assalamu'alaikum!! " ucap Gendis seraya mencium tangan ibunya wulan.

"Mbak aku juga berangkat dulu yo!! Assalamu'alaikum!! " begitu juga dengan hamzah dan mereka segera ke luar dari rumah dan pergi ke sekolah .

Dan hari ini nampak hamzah tidak menggunakan sepeda ontel milik nya, ia meminjam sepeda motor milik kakak ipar nya Amir dan mereka berdua kemudian melambaikan tangan mereka dan segera pergi dari sana.

Saat mereka berdua pergi wulan masih merasa heran dengan sikap adik laki laki nya tadi dan ia mencoba melihat ke arah jam dinding yang ada di dalam ruang tamu.

"Loh sek jam segini!! Tapi kok arek iku tumben? " kata wulan yang heran.

Kemudian karena merasa ada yang aneh dengan adiknya tanpa banyak bicara ia mencoba mengalihkan perhatian dengan pergi ke salon tempat ia bekerja dan saat di dalam salon ia masih berfikir tentang hamzah.

"Kiro kiro arek iku mau kesambet opo? Kok isuk isuk wes budal sekolah? " gumam nya dalam hati namun wulan tidak mau berfikir negatif tentang sang adik yang akhirnya ia melanjutkan kembali pekerjaan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REMBULAN MILIK SANG BINTANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang