Cerita yang kemarin ya guys
Setelah Daniel menaruh barang bawaan nya ke dapur, embun pun menyuruhnya untuk duduk di ruang tamu.
Saat duduk ia melihat foto foto yang terpajang di ruangan tersebut, lalu ia terkejut saat melihat foto yang terpajang di sisi kiri foto foto lainya, ia sangat senang melihat foto perpisahan SMP nya dulu, ia masih ingat hari dimana ia bertemu dengan embun yang awalnya bermusuhan hingga ia mereka berdua menjadi sahabat, bahkan banyak yang mengira bahwa mereka berdua berpacaran karna saking dekat nya mereka berdua.
Saat tengah melihat foto itu embun mendekati nya
" hayoo.. Coba tebak aku seng mana? " kata embun
" yang ini to, yang di samping kanan bu Novia" balas Daniel sambil menunjuk foto embun, dan begitu juga dengan Daniel dan ia bertanya pada embun.
" hayo tebak juga foto ku ndek sebelah mana? " tanya Daniel tanpa bicara pun embun tahu di mana posisi daniel dan ia pun menunjuk foto di samping kiri tersebut dan embun pun mulai ingat apa yang dilakukan nya dulu pada Daniel." oh iya kamu inget ndak kamu dulu tak hukum gara gara enggak pernah piket kelas to!? " ujar embun
" yo.. Waktu itu kan??... " ucap Daniel yang belum selesai dan langsung di jawab oleh embun
" iya to langsung ke kantin terus lek ketahuan aku kamu langsung pura pura sakit to!! " jawab nya dan Daniel yang mendengar hal itu langsung menganggukkan kepalanya dan mereka berdua tertawa riang karena embun dulu nya adalah ketua kelas dan Daniel salah wakil ketua kelas nya jadi mau tidak mau ia harus menjaga Daniel di sekolah karena ia disuruh oleh ibu Daniel saat itu tak lama kemudian ia pun duduk di sofa dan masih menceritakan tentang masa masa sekolah nya dulu." heh kamu masih inget gak? Dulu pas pertama kalinya kita masuk di sekolah " tanya Daniel dan embun tahu semua apa yang terjadi di selama di sekolah dulu, embun pun tertawa gembira mengingat kembali masa masa sekolahnya nya dan saat itulah Daniel melihat ia tertawa bahagia setelah beberapa tahun terakhir musibah yang di hadapi embun dan keluarganya dan ia baru mengetahui bahwa yang benar benar di butuhkan embun adalah seorang teman yang mau menemaninya di segala suka dan duka, dan saat melihat itu ia pun juga ikut tersenyum dan tertawa bahagia.
Sedangkan di sisi lain ada bik nisa yang masih tetap memandangi Daniel dengan tatapan mata yang bersinar sinar, seketika mang jaka mendekati bik nisa.
"Heh.. naon anu anjeun lakukeun di dieu? (kamu ngapain disini?), kata mang jaka yang menggunakan bahasa Sunda nya itu.
" hei iku loh mang..!! Aduh pangeran arjuna ku ada di sini!! " ujar bik nisa, bik nisa adalah penggemar serial india yang tengah booming saat itu yaitu Mahabarata dan ia sangat mengidolakan pemeran arjuna, jadi saat ia melihat Daniel ia mengira itu adalah arjuna karakter Mahabarata yang ada di televisi."Dihh... Kebanyakan ngayal kamu atuh.. Makanya jangan kebanyakan nonton TV, kalau kebanyakan nonton TV ya begin nih kebanyakan ngayal nya daripada nyatanya" ujar mang jaka.
" heh...!!?? Emangnya ndak boleh ya ngayalin orang ganteng hmm!! " kata bik nisa yang tak Terima di ejek mang jaka.Di saat mereka berdua bertengkar, tiba tiba embun memanggil bik nisa dan menyuruhnya untuk membuat kan minuman untuk daniel, saat bik nisa sedang sibuk di dapur mereka berdua bercerita tentang masa masa sekolah nya dulu dan saling tertawa.
Saat bik nisa menyuguhkan minuman ke Daniel, bik nisa sekali lagi menatap wajah Daniel dengan tatapan yang sama dan itu membuat Daniel agak ketakutan dan meminta bantuan embun, melihat hal itu embun pun hanya tertawa.
Tibalah di sore hari, embun mengajak nya ke taman belakang rumahnya
Di samping taman itu ada tanaman dandelion dan mereka pun kesana mereka pun memetik satu bunga dandelion tersebut dan meniupnya dan melihat bunga tersebut yang bertebangan kesana kemari .
Namun Daniel tiba tiba mengatakan sesuatu.
"Dandelion tidak secantik mawar, tidak seindah lili, tidak seabadi edelweis. Dandelion tidak memiliki mahkota yang membuatnya tampak menarik. Dandelion juga tidak sewangi melati. Tapi dandelion adalah bunga paling kuat. Dia tetap bisa tumbuh di antara rerumputan liar, di celah batu" ujar Daniel.
" halah mulai deh berfilosofi !! " ucap embunMereka berdua pun bermain di taman itu hinnga tak sadar hari sudah mulai agak gelap, alhasil Daniel bersiap siap untuk pulang dan saat akan pulang ia di beri sebagian cemilan dari kakaknya di berikan untuk Daniel dan Daniel pun berpamitan pada embun.
" mbun... Aku pulang dulu ya, kamu hati hati ndek rumah sendiri, soalnya kamu perempuan di sini sendirian jadi nya aku agak khawatir! " kata nya.
" halah ndak papa aku biasa kok sendirian di rumah lagian disini aku kan di temenin bik nisa sama mang jaka"ujarnya dan Daniel tak lupa juga berpamitan pada bik nisa."Bik saya pulang dulu enggeh" kata Daniel, mendengar kata katanya tadi membuat bik nisa tak bisa berkata apa apa hanya menatap nya saja kemudian Daniel keluar, dan ternyata ia berbalik dan mendekati kembali bik nisa.
" bik... Kopi buatan bibik enak, mbesok kapan kapan lek aku main ndek sini buatin lagi yo" ujar sambil mengacungkan jari jempol nya, dan itu membuat bik nisa tambah histeris dan mang jaka yang ada di belakang nya langsung kaget seketika.
"Eh, naha anjeun reuwas?(eh kamu kenapa sih bikin kaget?) " ujar mang jaka tiba tiba embun mendekati mereka.
" bik !!.. Mang!! Yuk masuk udah mau malam"kata embun akhirnya mereka bertiga pun masuk dan menutup gerbang dan pintu rumahnya.Terus gimana ya.. kelanjutan ceritanya ? Penasaran kan?
Jangan lupa like follow dan komen ya !! tunggu cerita selanjutnya okey !! bye bye👋👋🙂🙂😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
REMBULAN MILIK SANG BINTANG
Teen Fictionmenceritakan seorang aktor tampan yang bernama Hamzah yang kini terkenal dan telah naik daun berkat aktingnya dan juga karya karya puisi yang ia ciptakan membuat semua orang kagum dan terpukau dengannya , namun di balik kesuksesan nya tersebut seb...