EPS 76 :DIRUNDUNG DILEMA

20 3 0
                                    

Lanjutan eps 75

""Kenapa mimpi itu terus datang padaku? "

"Aku harap mimpi itu tidak menjadi kenyataan suatu hari nanti "

Setelah mandi dan mencuci bajunya, ia pun segera menjemur bajunya di atas balkon rumahnya, diketahui hamzah juga pulang sekolah siang itu,  setelah itu ia turun dan menuju ke salon kakaknya yang ada di depan.

Saat sampai di sana ia langsung membuka laptopnya untuk melanjutkan membuat naskah dan dialog yang akan digunakan untuk teater nanti.

"Nah bentar lagi jadi " kata hamzah sambil terus mengetik di laptopnya.

Namun di tengah tengah dia sibuk tiba tiba..

"Nah!! Yo ngono!! Sing pinter ndek omah!! " ucap seseorang dengan menggunakan logat jawanya dan hamzah melihat ternyata itu adalah Gendis keponakannya.

"Heh!! Kate nak endi awakmu!! Hmm?!! " tanya hamzah yang juga menggunakan logat jawanya.

"Biasalah dolan!! " jawab Gendis dan hamzah mendengar itu hanya mendengus kesal dan..

"Dolen!!! Wae!!, tak kandakno mama mu loh yo!! " ucap hamzah yang berusaha menakut-nakuti keponakannya itu, namun Gendis tidak takut sama sekali dan malah tertawa.

"Halah!! Mosok se..!! Paling yo sampean engkok seng di marahi mama om!! " kata gendis dan lagi lagi hamzah dibuat kesal olehnya.

"Yo wes!! Aku tak dolan sek, tolong jaga salon ya assalamu'alaikum!! " pamit gendis  pada hamzah.

"Hmm.. Iyo waalaikumsalam ati ati!! Lek dolen ojok suwe suwe, maghrib wes ndek omah loh yo!!!, awas engkok lek kate moleh bengi, siap siap lo yo!! " balas hamzah dan juga peringatnya kepada gendis.

"Iyo iyo om!!, yo wes dadah!! " pamitnya lagi dan dibalas oleh lambaian tangan hamzah dan gendis pun pergi keluar untuk main.

Setelah beberapa menit gendis keluar terlihat hamzah yang nampak kesal kepada gendis .

"Dolan!! Ae!! Awas ae lek katek dolan nek logo (danau) , siap siap lo tak hukum kamu ndis!! " kataNya yang mendumel .

Di samping itu sebenarnya sejak kemarin hamzah merasakan dilema yang membuat dia dibingungkan dengan dua pilihan yaitu untuk memilih menjadi pemeran pengganti alias stuntman sedangkan di sisi lain ia juga dirundung dilema lantaran menunggu kabar dari para anggota mata mata Belanda tentang pencaharian kembarannya.

"Gimana ya kabar terbarunya, hari ini dia (mata mata) itu belum kasih kabar sama sekali " kata hamzah.

Ya, sudah dua minggu lebih ini hamzah sedang menunggu kabar terbaru tentang keberadaan sang kembaran yang bernama haidar .

Dan hamzah juga dibuat bingung dengan penelpon misterius itu, lantaran hampir setiap hari hamzah selalu menerima telepon dari seseorang yang tak dikenalnya, bahkan hamzah juga melihat kode telepon tersebut adalah +60 bukan +62 pada umumnya nya.

"Ini sebenarnya nomor siapa, karena kode nomor ini bukan kode negara ini? " ucap hamzah saat itu.

Alhasil lagi lagi ia memikirkan soal kembaran nya itu sekaligus tentang pengajuan untuk siap menjadi stuntman (pemeran pengganti), dan lagi lagi tugasnya pun tidak jadi ia lanjutkan dan alhasil ia kembali membuka HP..

"Waduh!! Ngapain tuh!!, ane kagak di ajak nih! " ucap seseorang yang tiba tiba datang ke arah belakang hamzah dan hamzah menoleh

" waalaikumsalam!! " kata hamzah dengan tatapan datar karena tahu siapa yang datang yaitu pak ustadz.

"Eh..!! Iya lupa!!, assalamu'alaikum!! " kata pak ustadz yang baru ingat  Kemudian dia pun masuk dan duduk di samping hamzah.

"Oh iya ngomong ngomong ente dipilih bastian buat jadi pemeran pengganti aktornya kan? " tanya pak ustadz yang tiba tiba  dan membuat hamzah kaget bagaimana bisa dia tahu.

"Loh kok tahu? " tanya hamzah yang kaget dan pak ustadz hanya tersenyum

"Ye.. Masa ente lupa?, ane kan temen nya! " jawabnya yang santai dan hamzah baru ingat bahwa pak ustadz merupakan teman bos nya.

"Heh? Kenapa? Lesu amat? " tanya pak ustadz yang melihat wajah hamzah yang sedari tadi nampak seperti orang bingung.

Kemudian tiba tiba

"Pak ustadz? " panggilnya

"Hm.. Ada apa? " tanya nya pada hamzah

"Kira kira kalau saya tolak tawaran dari tuan bastian, bakalan dosa enggak ya? " tanya hamzah.

Pak ustadz hanya tersenyum ketika mendengar pertanyaan dari hamzah

"Sebaiknya di coba dulu, ya ane tahu ini pilhan yang berat, apalagi secara tiba tiba seperti ini, tapi percaya deh kalau yang ini tujuan ente, ente jalanin meskipun nyawa taruhannya, asal kan pekerjaan itu halal ! " jelas pak ustadz yang membuat hamzah semakin dilema dengan pilihannya itu.

"Emang kakak ente udah tahu? " tanya pak ustadz tentang pekerjaan nya itu dan hamzah menggeleng kan kepalanya

"Belum pak ustadz!, saya masih ragu buat ngasih tahunnya, takutnya nanti malah enggak di izinin terlebih lagi mbak wulan, pak ustadz ingat yang kemarin kan .

" nah justru itu! " balas pak ustadz.

"Hah? "

" iya justru itu adalah jalan menuju kesuksesan kalau kamu beritahu dan dan minta izin, pasti direstui apalagi kalo soal pekerjaan asalkan jangan  pekerjaan haram yang ente lakuin " katanya sekali lagi yang meyakinkan hamzah.

"He.. Lagian ente kan ikut ekstrakurikuler teater bisa jadi tuh!!, buat ente nambah ilmu entar! " imbuhnya.

Dan membuat hamzah semakin bingung dan dilema.

"Enggak usah bimbang pokok nya jalanin aja!, yaudah ane pulang dulu ya!, assalamu'alaikum!! " kata pak ustadz sekaligus berpamitan pada nya.

"Oh iya iya, waalaikumsalam!! " balas nya.

Kemudian tak lama setelah pak ustadz pergi ia pun langsung menghubungi anggota intel atau mata mata dari negara Belanda yang dikirim hamzah untuk mencari kembaran nya di negara kuala lumpur, malaysia, berharap mungkin sang kembaran ada di negara itu.

"Hallo, goedemiddag!, is er nieuwe informatie over mijn tweeling? (halo, selamat sore!, apakah sudah ada informasi terbaru tentang adik kembar saya? ) " tanya hamzah yang menggunakan bahasa Belanda dalam percakapan telepon itu.

" ah! ,Goedemiddag meneer, sorry voor de informatie van vandaag, mijn collega's en ik hebben het nog steeds niet gevonden, meneer! (Ah, selamat sore tuan, maaf untuk informasi hari ini saya dan rekan saya masih belum menemukan nya tuan!) " balas intel tersebut yang juga menggunakan bahasa Belanda.

Mendengar itu membuat hamzah menjadi gelisah kembali dan khawatir.

"Hallo?, meneer?, Hallo? (halo?, tuan?, halo? ) " tanya intel tersebut namun hamzah diam sebentar lalu kemudian...

" hem snel zoeken en ik wacht op informatie van je, ik sluit eerst, goed werk en tot later! (cepat cari dia dan saya tunggu informasi dari kalian,saya tutup dulu , selamat bekerja dan sampai jumpa !) " perintah dengan nada datarnya.

"Oké meneer, ik zal het doen, goedemiddag en tot ziens, meneer! (baik tuan akan saya laksanakan, selamat sore dan sampai jumpa juga untuk tuan!) " kata intel tersebut.

"Mm  Goedemiddag! (selamat sore!) "  dan

"Tit!! "

Ia langsung menutup telepon dan bergumam dalam hatinya.

"Kemana dirimu petir, sudah berapa tahun ini aku tidak mendengar kabar mu, aku harap kamu baik baik saja di sana" gumamnya dan ia kembali melanjutkan tugasnya .

Wahh kira kira gimana kelanjutan nya nih ya?

Penasaran kan?

Jangan lupa vote dan komen nya ya!!

































REMBULAN MILIK SANG BINTANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang