EPISODE 19 : SEKEDAR BASA BASI

41 29 1
                                    


"Okta?!"
"Lohh!! Hamzah!!"

Ucap mereka dan alhasil mereka saling bertatap tatapan mata dan anak kecil tadi berhasil lepas dari pandangan Okta, lalu Okta pun sadar dan akhirnya ia melihat ke arah belakang nya dan sudah di dapati anak kecil itu kabur dan itu  membuat Okta agak kesal.

" lohh awas loh ya tunggu kamu lek pulang nanti bakal tak laporin kamu sama bunda kamu Yo ishh!!" Ancam Okta yang sangat merasa kesal dengan anak itu dan itu membuat Hamzah sedikit takut dan canggung.

Tiba tiba Okta kembali menatap tajam Hamzah dan kembali bertanya padanya.
" heh..!! Kamu ngapain to ndek sini? " tanyanya
" loh! Justru itu tadi seh seng mau tak tanyain ke kamu, kamu ngapain juga di sini? " ujar Hamzah yang justru bertanya balik pada Okta.

"Lah iyaa.. kamu ngapain ndek depan rumah ku Hamzah?" Tanya Okta dan itu membuat Hamzah kaget karna  ternyata gendis keponakannya les di rumah Okta yang tak lain satu anggota klub teater dengannya.

" loh!! Ini rumah mu ?, Jadi.." ucap Hamzah yang bingung ingin melanjutkan kata kata nya itu, melihat hal itu Okta menghela nafasnya dan menyuruh Hamzah untuk masuk ke ruangan tamu .

Okta menceritakan semuanya apa yang terjadi padanya sambil membawakan  nya secangkir teh dan beberapa cemilan yang diberikan nya dan Hamzah pun akhirnya paham dengan yang di ceritakan oleh Okta.

" ohh jadi bunda kamu itu selain ngajar di sekolah , juga ngajar les di rumah to,aku baru tau" kata Hamzah
" hah... Iyalah zah kalau ndak kayak gini mungkin kebutuhan rumah kami masih belum tercukupi apalagi kalau ayah kerja di luar kota itupun pulang hanya setahun sekali, mau Ndak mau Yo bunda ikut bantuin ayah jadi guru les untuk sekitaran anak sini" ujar Okta dan Hamzah bertanya lagi padanya tentang siapa anak kecil itu.

" oh iya , Okta anak kecil tadi itu siapa?" Tanya nya dan Okta menjawab nya dengan rada kesal.
"Oh itu , itu tadi adik ku wong disuruh bunda ngaji malah main ndek warnet gimana Ndak kesel aku zah" ujar nya mendengar hal itu Hamzah yang tengah minum teh langsung menyemburkan teh itu Karna kepanasan bukan Karna kaget dan sontak membuat Okta kaget .

" Heh!! Kamu itu ngapain to zah?" Katanya
" maaf kaget Yo , ini loh teh he sek panas  hehe maaf Yo lek kamu kaget! Ucapnya yang memperlihatkan wajah yang tidak bersalah nya itu dan Okta kembali bertanya padanya tentang tugas yang diberikan oleh Bu Yani.

" oh ya ngomong ngomong tugas dari Bu Yani udah kamu kerjain ? Besok udah kamu kumpulkan ke Bu Yani loh!" Tanyanya.

" hm... Tugas? , Tugas seng mana sih?" Ujarnya dan itu membuat emosi Okta kembali memuncak
" astaghfirullah Hamzah !!! Tugas yang disuruh buat logo klub kita itu loh zah!!!" Kata Okta dan itu membuat Hamzah sedikit menahan tawa nya.
" Iyo.. Iyo jangan esmosi dong , 🙏🙏 maaf Yo ! , Udah selesai kok  cuman tinggal taruh ndek flashdisk " katanya, dan Okta bertanya lagi tentang keberadaan Willy.

" oh Iyo mana teman mu seng siapa itu? Oh ya Willy kok Ndak ikut kamu?" Tanyanya.
" ohh Willy!! Lah wong aku sama dia beda kampung kok, tapi biasa nya sih ikut main tapi ini tumben nih dari tadi hp ku Ndak ada notif dari dia"ujar Hamzah sambil menyalakan layar handphone nya yang ada di meja.

Seketika Okta melihat wallpaper handphone Hamzah yang ternyata adalah foto bulan yang di ambil waktu acara cosplay dan seketika itu Okta tersenyum padanya.

" ekhem .. ekhem foto ne sopo Iki rek!! Pacar mu Yo?" Tanya Okta yang penasaran
" huss ngawur !! Ini tuh temen ku bukan pacarku" kata Hamzah  dan Okta meledek nya kembali.
"Ohhh teman!!, Teman tapi mesra Yoo!!, Eh tapi arek e pakai ginian emang dia suka cosplay Yo?"kata Okta yang sangat penasaran dengan foto bulan yang ada di handphone Hamzah.

" iya ini teman mu dia suka cosplay bahkan anime bahkan sayang dia udah Ndak di sini "ujarnya dan matanya menjadi tatapan yang sedih ,mengetahui hal itu Okta merasa bersalah Karna telah meledek nya ,ia mencoba untuk menghibur Hamzah.

" Halah , udah Ndak usah sedih wong kamu loh Ndak kekurangan teman, tapi kamu lek kangen sama dia cukup kamu doa kan saja dimana pun ia berada" ujarnya .

Di saat tengah mereka asyik mengobrol tiba tiba ada anak kecil yang celingak-celinguk mencari sesuatu ke semak semak itu , dan melihat hal itu Okta pun memanggilnya.

" heii.. Syafa kamu ngapain ndek situ? , Syafa.." teriak nya namun anak kecil itu tak menoleh sama sekali dan Okta mencoba sekali lagi namun ia tak menjawab panggilan dari Okta, dan akhirnya Okta pun tersadar lalu ia menghampirinya dan ia mencoba berkomunikasi dengan anak itu dengan menepuk bahunya dan bertanya padanya dengan menggunakan bahasa isyarat.

" hei kamu itu cari apa?" Tanya Okta yang menggerakkannya jari nya sebagai bahasa isyarat nya dan anak itu mengatakan bahwa ia kehilangan sandal nya dan Okta pun membantu mencari  sandal anak tersebut di semak semak tadi, tak butuh waktu lama akhirnya Okta pun menemukan sandal tersebut dan memberikan nya ke anak tersebut.

" nahh.. ini sandal kamu ketemu, emang kamu tau siapa yang nyembunyiin sandal kamu? " tanyanya dan anak itu menggelengkan kepalanya lalu anak itu pergi pulang.

Hamzah melihat nya sangat tercengang Karna Okta bisa berbahasa isyarat dengan lancar dan lihai.
" kamu ternyata bisa juga Yo bahasa isyarat?" Tanyanya yang tiba tiba dan itu membuat Okta tertawa kecil dengar pertanyaan Hamzah.

" Halah  kamu ini bisa aja to, ya .. emang aku bisa belajar bahasa isyarat Karna almarhum kakek tuli , jadi aku bisa bahasa isyarat Karna kakek yang ngajarin aku" ujarnya dan tanpa sadar Okta meneteskan air mata nya dan ia pun langsung mengusap nya karna ia sangat merindukan kakeknya itu.

Melihat hal itu membuat Hamzah merasa bersalah juga dan mereka berdua pun hanya diam tak saling berbicara lagi, hingga akhir muncullah seorang perempuan paruh baya berjalan ke arah mereka de gan menggunakan tongkat yang di bawanya.

" Okta... Adek mu nak Endi? Kok tak geleki Nang mushola kok Ndak ada nduk?" Tanya wanita itu yang ternyata nenek Okta.

" alah mbuh ti! Arek iku  bandel kok males aku golek i ne , Ben cek di gondol Wewe gombel Kono ti!" Kata Okta yang menggunakan logat Jawa nya.

" hus!!.. Ndak boleh bilang gitu nanti kalo adek mu di culik Wewe gombel beneran gimana, Ndak kasian kamu sama adekmu?" Ujar nenek nya dan nenek nya melihat Hamzah .

Melihat dia dilihat oleh nenek Okta ia pun mencium tangan nenek nya dan mengajaknya mengobrol bersama mereka dan tanpa di sadari hati sudah mulai agak malam Hamzah dan gendis berpamitan pada mereka .

Saat akan pergi keluar Hamzah melihat senyuman Okta yang sangat mirip sekali dengan senyuman bulan dan ia pun langsung teringat dengannya , dan ia bertanya tanya dalam hatinya "APA YANG SEDANG KAMU LAKUKAN DISANA BULAN, AKU SANGAT MERINDUKAN MU" ujar kata kata yang berkecamuk di dalam hati nya itu.

Terus gimana ya.. kelanjutan ceritanya ? Penasaran kan?

Jangan lupa like follow dan komen ya !! tunggu cerita selanjutnya okey !! bye bye👋👋🙂🙂😊😊







REMBULAN MILIK SANG BINTANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang