01.

1.8K 81 3
                                    

~Selamat membaca~


Senin pagi, gadis cantik sedang berdiri di depan cermin kamar nya sambil tersenyum. Ia sudah rapi dengan seragam putih abu-abu, dan berkerudung menutupi dadanya. Hari ini seorang gadis cantik itu resmi menjadi murid MA di yayasan pondok pesantren Al-Amin pondok Abahnya.

Sambil bercermin Alya bergumam "bismillah, semoga hari ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan," ujarnya sambil tersenyum manis.

Ayla mengambil tasnya kemudian bergegas turun kebawah untuk sarapan, Ayla melihat Uma-nya sedang menyiap kan sarapan Abah dan juga Abangnya yang sudah siap dan duduk di kursi menghadap meja makan, kemudian Ayla menghampiri mereka.

Selamat pagi uma, Baba, Abang sapanya riang sambil tersenyum, kemudian duduk dikursi sebelah Alby sang Abang.

Abi yang melihat anak gadisnya sangat senag dan antusias, ia ikut tersenyum hangant kepada anak gadisnya.

"kayaknya Ada yang lagi seneng banget nih buat masuk sekolah," ujar Alby.

"Iyaa dong aku semangat banget, gak sabar buat ke sekolah," ujarnya antusias.

"Bagus dong kalo gitu, semangat nuntut ilmu itu bagus... barang siapa yg mau belajar atau menggalih ilmu lebih dalam insya Allah, Allah permudahkan jalan untuk kesyurga-nya," ujar Abi sang Abah.

"Aamiin," ujar Ayla dan Alby.

"Dan satu lagi, yang Abah gak akan bosen ingetin ini sama kalian berdua, inget lah nak... jadilah orang yang rendah hati, berakhalak dan beradab. Itu yang paling penting karna sebaik-baiknya kepribadian yang baik yaitu mereka yang sangat bisa menghargai setiap orang, terutama orang tua dan orang yang mempunyai ilmu yang lebih tinggi dari kita (guru). Sebab itulah orang yang mengutamakan adab itu lebih baik dari pada orang yang mempunyai ilmu setinggi langit tetapi tidak bisa menghargai orang lain. Faham nak?" Abi tersenyum lembut pada kedua anaknya.

Kemudian Uma datang kearah mereka dengan membawa nasi goreng untuk di hidangkan, dan menggambilkan untuk suami tercintanya "betul kata Abah sayang... utamakan adab dari pada ilmu 'al-adabu fauqol'ilmi' adab itu di atas ilmu, jadi percuma berilmu kalo nggak punya adab, kalo gitu setan pun ilmunya jauh lebih tinggi dari manusia" nasehat Uma sambil mengambilkan nasi untuk anak-anak tercintanya.

"Siap! Faham bah uma," ujar Ayla dan Alby berbarengan, dangan Ayla yang hormat kepada mereka.

"Bah, Ayla minta rahasiain identitas Ayla di sekolah ya bah, Ayla Nggak mau di kenal sebagai Ning. Ayla pengen punya temen yang tulus, bukan hanya karna Ayla ning mereka mau temenan sama Ayla bahkan ngedeketin Ayla cuman gara-gara Ayla ning," ujar Ayla.

"Kenapa harus di rahasiain? nanti kalo ada acara yang mengharuskan kamu ikut gimana?" tanya Alby.

"Ya nanti ada masanya Aku buka identitas Aku yang sebenarnya, tapi untuk sementara waktu rahasiain dulu yah, pliiss..," jawab Ayla sambil memohon .

"Ya senyamannya kamu saja, tapi kamu harus tau kalo semua perbuatan itu mempunyai tanggung jawab dan resikonya masing-masing, kamu juga harus siap dengan resikonya, dan harus siap sama apa yang akan terjadi kedepannya," nasehat Abi.

"Na'am bah Ayla faham,"

"Sudah ayo makan nanti kalian terlambat," ujar sang Uma.

-------------------------"""------------------------------

MA Al-Amin

Ayla berjalan kaki menuju ke sekolah, karna jarak rumah dan sekolahnya tidak jauh, jarak sekolah dan rumahnya cuman berbeda gang saja, dan hanya membutuhkan waktu 2-5 menit.

Sisi Lain dari GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang