30.

623 30 10
                                    

~Selamat membaca~

"silahkan kalian berteman, berinteraksi dengan anak saya asalkan jangan terlalu berlebihan kalo di antara kalian ada yang tidak suka dengan putri saya lebih baik jauhilah, baik tidak panjang tidak lebar saya cuman mengumumkan tentang itu terimakasi atas perhatian kalian silahkan lanjutkan kegiatan belajar nya masing-masing, saya akhiri wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh" ujar Abi

"Waalikumsalam warohmatullahi wabarakatuh"

Para siswa siswi berandak jadi duudknya dan kembali ke kelasnya masing-masing

"Al, adek dan temn adek tapi ikut Abah ke ruang Abah (ruang kepala sekolah)," ujar Abi

"Umi pulang saja ini biar kita yang tindak" ujar Habibi pada umi marya

"Sayang kamu juga pulang yah temenin umi" ujar Abi pada Aisyah

Mereka menganggukan kepalanya

Umi Maryam mendekati cucu kesayangannya dan mengelus kepala Ayla "baik-baik ya nak" lirih umi Maryam sambil tersenyum hangat

Ayla menganggukan kepalanya sambil tersenyum

___________________

Mereka sudah ada di ruang Abi dan di hadapan mereka sudah ada Selin dkk

Kini di antara mereka muka Abiyan yang terlihat paling sangar

Selin dkk menunduk ketika disidang

"Apa maksud kalian menjelek-jelekan, merendahkan, menghina mencaci maki?, Sekarang urusan kalian sama saya," sarkas abiyan

"Sabar dulu yan," ujar Hasan menenagkan putra sulungnya.

"Kenapa kamu berbuat seperti itu pada anak saya?, Ayla punya salah?," Tanya Abi tenag.

Mereka hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya

"Dan racun itu ulah kalian?," Tanya Husen.

Mereka menunduk salah satu dari mereka tidak ada yang menjawabnya

Brak

Abiyan menggebrak meja membuat mereka termasuk Selin dkk terlonjak kaget

"I-iya" jawab Ica singkat

"Kenapa? Alasannya apa kalian ingin meracuni anak saya?," Tanya Hasan.

"K-kita d-disuruh yai" jawab Tia jujur

Ica dan Tia sudah mulai jujur membuka kebenarannya sedikit demi sedikit, mereka tidak mau masalah ini sampai ke telinga orang tua mereka, bisa habis di tangan orang mereka jika melakukan hal se keji itu.

"Siapa?" Tanya abiyan

Alby, Ayla dss nya hanya menonton ya saja

"S-selin yai" ujar Ica dengan mulut bergetar

Pandangan mereka teralihkan pada Selin yang sedari tadi hanya diam

Selin menahan amarahnya yang sudah membara ia merasa di hianati oleh sahabat yang ia percaya

Plak

Selin menampar pipi Ica dengan keras

"Au sstt.." Ica memegang pipinya yang terasa panas

Bunga dan Salma berlari ke arah Selin dan menjagal ke dua tangan Selin karna perempuan itu akan menyakiti teman-temannya

"DASAR MUSUH DI BALIK SELIMUT, PENGHIANAT KAMU!!" bentak Selin pada Ica

"KALIAN SAMA-SAMA MUNAFIK, SAMA KAYAK CEWEK SOK ALIM ITU!!," teriak Selin dan menunjuk ke Ayla

Mereka kaget dengan perubahasaj sikap Selin, sekarang bahkan di depan mereka Selin masih berani menghina Ayla seperti itu

Sisi Lain dari GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang