65. ENDING!

739 25 0
                                        

~Selamat membaca~

Pagi hari telah tiba kini Imam dan Ayla sudah berada di bandara karna sebentar lagi pesawat akan take-off.

"sayang Abang pamit ya, jaga diri baik-baik, jaga Athar dan anak kita yang akan lahir, sayang kalo Abang nantinya tidak bisa kembali bersama kamu lagi tolong jaga mereka yah didik mereka untuk menjadi anak yang Sholeh-solehah. Aku udah siapin nama buat anak kita, kalo laki-laki kasih dia nama.
Al-arsyah Afkarryan Nadhirizky
yang Artinya Anak laki-laki yang mulia dan suci berakal Budi serta mendapat keberuntungan. Kalo dia perempuan kasi dia nama
Queen zea humayrah Al-arsyah
Yang artinya ratu yang memiliki cahaya yang terang mempunyai pipi kemerahan dan mulia.

"Nggak! Nggak Abang gak boleh ngomong gitu, intinya Abang harus kembali kumpul lagi sama kita, harus temenin aku persalinan anak kita bang" ujar Ayla air matanya sudah membasahi pipinya.

"Harus pulang dengan selamat, aku dan Athar menunggu kepulangan Abang"

Imam menganggukan kepalanya "tapi percayalah, satu dan pasti, sejauh apapun Abang pergi dari mu humayrah. Kamu akan selalu menjadi rumah ternyaman untuk Abang pulang, tempat terbaik bagi Abang untuk meluapkan bahagia, sedih, tawa, cinta, rindu, dan kasih sayang. Tempat terbaik bagi Abang untuk Abang bermanja dalam hangat pelukanmu sayang"

"Abang pergi demi memenuhi tugas yang seharusnya Abang penuhi sebagai seorang kyai. Abang pulang demi kamu dan anak kita sayang"

Cup.

Imam mencium kening Ayla lama. Kening yang akan sangat ia rindukan selama ia meninggalkan perempuan tersayangnya walau hanya beberapa hari.

"Apapun endingnya nanti, takdir cinta kita sudah tertulis dengan begitu indahnya oleh pena Allah. Terimakasih untuk kesabaranmu selama memahami sifat Abang yang kekanakan ini, kamu adalah perempuan terbaik setelah umi yang Abang punya, Abang sangat bangga dan Abang sangat bahagia memiliki kamu sayang" Imam menghela nafasnya.

"Ridhoilah suami mu ini sayang yang ingin pergi bertamu di rumah Allah, Abang akan selalu mendoakan mu sayang Abang akan selalu menitipkan mu pada Allah sayang.

Ayla mengangguk ia menghapus air mata suaminya "saya Ayla Humayrah Jennaira meridhoi suami saya untuk berjihad atau membimbing santri-santrinya ke rumah Allah, doa ku selalu ku langitkan untuk suami terbaikku" Ayla memeluk suaminya sekali lagi.

"Terimakasih bidadari surgaku, Abang pamit yah" Imam pamit pada Ayla.

Imam mengulurkan tangannya yang langsung di sambut oleh Ayla, diciumnya dengan penuh khidmat tangan lelaki terbaiknya. Kemudian Imam melihat Athar yang berada di gendongan Ayla Imam menoel dan mencium pangeran kecil itu "jagoannya Abi, jangan nakal-nakal ya sama umi selama Abi nggak ada Abi titip umi ya, Abi mau berangkat, jangan bikin umi nangis Abi marah kalo Abang bikin umi nangis, dah sayang assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, dah Abi hati-hati" punggung Imam sudah menghilang dari pandangan Ayla ia pulang menggunakan mobil yang disupir oleh supir pribadinya.

~5 hari kemudian~

"kenapa Abang ngajak aku ke rumah umi tumben-tumbenan" Ayla yang baru bangun tidur bingung saat melihat santri pada berkeliaran dan di sekitar ndalem sangat ramai orang.

"Loh ini ada acara apa bang? Ko aku gak tau"

Alby tak bergeming, fokusnya pecah namun ia memilih pura-pura fokus untuk berjalan. Walaupun sebenarnya ada sesuatu yang sangat sesak tertahan di dadanya.

Owek.. owek...

Athar yang tertidur di gendongan Ayla ternyata sudah bangun dan merengek.

"Anak umi yang tampan sudah bangun sayang hm? Abang Athar haus ya nak yuk ambil mik aci di mobil dulu yah"

Sisi Lain dari GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang