~selamat membaca~
"besok jam delapan kalian harus siap-siap kita mau pergi," ujar Aisyah.
"Kemana?," Tanya Ayla.
"Nanti juga kalian tau,"
Setelah acara selesai Ayla dan imam disuruh untuk langsung beristirahat, sekarang mereka sudah ada di dalam kamar dan membersihkan diri mereka masing-masing.
Ayla merebahakan tubuhnya di atas ranjang untuk sejenak melepas penat setelah seharian, sembari jemarinya mengulir layar ponsel untuk sekedar melihat-lihat media sosial.
"Ay, Abang boleh di samping kamu?,"
Ayla menganggukan kepalannya, kemudian imam bergegas menaiki kasur.
"udah malem ay tidur jangan main hp terus," Ayla langsung menaruh hpnya di meja lampu tidur.
"udah wudhu?,"
Ayla menjawab dengan menganggukan kepalannya.
"Abang, Ayla boleh tanya?,"
Imam tersenyum "silahkan sayang..,"
Posisi mereka saling berhadapan satu sama lain.
"Kenapa Abang mau nikah sama aku yang nggak punya kelebihan apa-apa, kan banyak Ning diluar sana yang lebih baik dari aku?," Lirih Ayla.
"Nggak ada apa-apanya, atau banyak apa-apanya?," Imam tersenyum.
"Dengarin Abang Humairah..," ujar imam sambil mengelus pipi Ayla.
"kamu perempuan yang berani Abang tatap matannya selain umi, kamu perempuan pertama yang berhasil menarik perhatian abang, dan kamu perempuan terakhir yang menjadi pasangan hidup Abang. Deskripsi dirimu terlalu sulit di jabarkan dengan kata-kata, ini bukan dusta tapi ini memang benar-benar nyata,"
timpal imam kemudian tersenyum simpul."Jangan anggap diri kamu nggak punya kelebihan apa-apa, kamu punya segalanya sayang.. faham hm?," tutur imam lembut.
Ayla termenung ketika mendengarkan jawaban dari imam ia tidak bisa berkutik sedikitpun Sungguh Ayla merasa sangat beruntung, bersanding dengan laki-laki seperti imam.
"Kok ngelamun sayang, kenapa hm?,"
"T-tapi abang Ayla udah nggak suci lagi," lirih Ayla yang sudah meneteskan air matannya ketika mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
Imam tersenyum, ternyata istri cantiknya ini Masi merasa bersalah dengan kejadian tukang paket waktu itu.
"Usst.., udah ah jangan difikirin lagi, lagian itu kejadian yang tidak di sengaja sayang, jadi nggak papa, kamu Masi suci kok." ujar imam.
"makasi abang udah mau nerima aku apa adannya, bimbing aku seperti apa yang abang mau ya," ujar Ayla kemudian tersenyum simpul.
imam membalas senyum Ayla "kini sudah kusempurnakan separuh agamaku dengan menikahimu. Kamu yang tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Aku akan membimbingmu tanpa kekerasan. Sebagai mana aku tidak bisa memaksakan tulang yang bengkok menjadi lurus. Melainkan kesabaranku yang harus di asah terus,"
Ayla terisak tangis, ketika mendengar ucapan imam, dirinnya merasa sanagt-sangat beruntung imam bisa menerima ayla apa adannya.
Imam memepetkan badannya pada Ayla kemudian memeluk Ayla, ketika imam memeluk Ayla isak tangisnnya semakin menjadi.
"Udah dong Humairah... Wallahi Abang nggak ridho, ngeliat kamu mengeluarkan air mata kamu walaupun setetes air mata, sekarang yang boleh kamu lakukan di depan abang itu, kamu harus selalu tersenyum okeh," ujar imam sambil menghapus air mata yang membasahi pipi ayla
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Lain dari Gus
Fiksi Remaja~BIASAKAN FOLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA MANTEMAN~🙏 "Sana kamu pulang, ngapain Masi disini, disini udah gak Nerima tamu ya mon maap" bicara Ayla pada anjing itu 'goog goog goog' Pemilik anjing itu akhirnya datang dan menarik anjingnya "Maaf ya...