15.

805 49 0
                                        

~Selamat membaca~

"weh-weh itu suara adek gue, dimana dia?" Tanya Alby heboh sambil celingak-celinguk mencari sumber suara

"Ih.. Abang aku disini.."

Alby menatap kearah bawah tempat Ayla duduk di kursi

Alby tercengang melihat Ayla yang tiba-tiba memakai cadar

Albi menutup mulutnya "haaah..maasya Allah ini kamu dek?" Tanya alby sambil memegang kedua bahu Ayla

"Iyaa..kok Abang gak kenal?"

"Kamu cantik banget pake cadar maasya Allah, kyak bidadari"

Ayla mendorong tubuh alby "elleh, emang Abang pernah liat bidadari, gak usah alay deh bang" ujar Ayla seolah-oleh tidak peduli, padahal di balik cadar pipinya sudah merah menyala seperti tomat

"Pernah, nih bidadari nya ada di depan abang" ujar Alby yang mentap Ayla terkagum-kagum

"Dih alay...."

Rombongan orang tua sudah selesai mengurus apa yang harus diurus, dan mereka menghampiri anak-anak mereka

"Assalamualaikum" salam mereka

"Wa'alaikumsalam"

"Ayok sebentar lagi mau berangkat" ujar umi sakinah

Para orang tua menatap Ayla dengan tatapan kagum

"Maasya allah ini siapa? Anak Umma bukan?"

"Ih umma ini Ayla anak Umma" ujar Ayla

Semua orang menatap kagum pada Ayla saking panglingnya, seharusnya kecantikannya tertutupi malah dengan Ayla mengenakan selembar kain suci itu aura kecantikannya makin keluar

"Dapat dari mana cadarnya nak pasaan cadar yang kamu bawa di koper semua?" Tanya Aisyah

"Ekhem.." imam berdehem "ayo umi cepet nanti keltinggalan pesawat" ujar imam yang mengalihkan topik

Mereka msuk kedalam pesawat dan duduk di tempat duduknya masing-masing

Tempat duduk Ayla dan imam memang agak berjarak jauh tapi mereka masi satu baris, dan Ayla masih bisa terlihat di pandangan imam

Ayla menyandarkan kepalanya di bahu alby mereka fokus menonton film yang di tontonnya,

Sedari tadi imam memperhatikan Ayla, umi sakinah dan Abi malik yang melihat anaknya memperhatikan Ayla dengan intens mereka tersenyum geli

"Ada yang lagi kesem-sem mi" ujar kyai Malik berbisik sambil terkekeh

"Iya Bi, saran umi jodohin aja mereka bi"

"Bener juga ya, nanti deh dibicarakan dulu sama Abi"

"Hihi iya Bi, jadi gak sabar punya menantu kaya Ayla" ujar umi sakinah antusias

Setelah mereka sampai di tanah suci, 9 hari mereka menjalankan ibadah umroh dengan khusu

__________

Hari ini hari terakhir mereka berada di tanah suci, hari ini para sahabat dan teman kyai Malik dan Abi bersilaturahmi ke apart mereka

Kini mereka sedang berkumpul rame-rame di ruang tamu, semua keluarga kyai malaik dan Abi lengkap ikut berkumpul di sana

Ada salah satu anak dari sahabat teman merek, dia seumuran dengan alby dan imam, bernama Hasby, sedari tadi Hasby memperhatikan Ayla tanpa berkedip, imam yang menyadari itu iya tampak geram

Alby melihat ke arah imam dan mengangkat satu alisnya heran

"Lu ngapadah?" Tanya alby berbisik

Imam tidak bergeming sama sekali, imam masih fokus menatap wajah Hasby dengan tatapan yang sulit di artikan

Alby yang merasa tidak ada respon alby melihat ke arah yang imam lihat, alby tersenyum miring, dirnya sudah peka dengan perilaku imam

"Tu bocah ngapaya, ko liatin adek gw segitunya.." ujar Alby

"Bi saya mau membucarakan sesuatu denganmu" ujar Umar ayah dari hasby

Tiba-tiba ruangan hening dan perhatian mereka tertuju pada Umar

Abi mengerutkan alisnya "silahkan"

"Saya berniat menjodohkan anak saya hasby bersama putri mu"

Orang di sana terkejut terutama keluarga kyai Malik, niatnya ingin menjodohkan imam dengan Ayla kini di dahului oleh orang lain

Imam yang mendengarkan ini, ia merasa campuraduk tidak karuan fikirannya

Hasby tersenyum songong dengan tangan di lipat di bawah dada dan mulut Masi mengunyah permen karet (tidak sopan)

"Apa alasan anda ingin menjodohkan putra anda dengan putri saya?" Ujar Abi tegas

Sedari tadi Ayla menunduk, didalam hatinya Ayla benar-benar menolak, karna hasby bukan type Ayla, namun jika kehendak berkata lain ia tidak bisa apa-apa, Wallahu'alam monolog Ayla dalam hati

"Karna saya yakin, putri mu bisa merubah putraku menjadi lebih baik lagi, dan kelihatanya putraku menyukai putrimu" ujar Umar

Abi menatap mengintrogasi hasby, ia seperti tidak pernah di ajari tentang sopan santun, dengan berpakaian celana jins robek dan kemeja digulung sampai siku beserta kalung di lehernya dan juga ada tindikan di tenginganya

"Saya tidak membencinya, dan saya tidak boleh menilai orang dari luarnya saja, tapi Wallahi kenapa hati saya tidak ridho menyerahkan putri saya padanya, ya Allah tolong berikan jalan keluar yang baik buat semuanya" ujar Abi dalam hati

"Karna pernikahan itu bukan hal yang main-main dan saya serahkan ini pada putri saya Ayla untuk menjawabnya karna ini hak dan pilihanya untuk menerima atau tidaknya" ujar Abi bijak

"Bagai mana nak Ayla" tanya Umar

Ayla sedikit mendongak dan menatap Aisyah yang ada di sampingnya

Aisyah yang merasa di tatap anak gadisnya ia tersenyum di balik cadarnya, Aisyah mengenggam tangan Ayla

"Gak papa sayang jawab aja sejujurnya nggak usah malu dan nggak usah tidak enak karna ini hak mu untuk menerima atau menolak, sebelum itu pikirkan dulu sayang.." ujar Aisyah kemudian tersenyum

"Ee-ee.. a-aku belum bisa ngasi jawaban sekarang tolong kasih waktu buat meminta petunjuk aku ingin sholat istikhoroh terlebih dahulu" ujar Ayla sambil menunduk

"Baik kalo gitu saya kasi waktu nak Ayla satu Minggu" jawab Umar

"Nanti sore saya beserta keluarga sudah harus pulang ke Indonesia" ujar Abi

"Tidak papa bi nanti kami yang ke sana, sekalian berkunjung ke orang tua saya" ujar Umar

Abi hanya menganggukan kepalanya saja

Umar itu emang aslinya orang Indonesia ia kuliyah di sana dan menikah dan punya anak sama orang sana dan tinggal di situ (faham lah ya🙏)

Sesudah Dzuhur para tamu berpamitan untuk pulang dan keluarga Abi beserta kyai Malik mempeking barang-barangnya untuk pulang nanti

Makasi ya yg udah baca, sehat-segat Kelan tunggu part selanjutnya janlupa vote🙏😅syukron ilalliqo✨

Sisi Lain dari GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang