~Selamat membaca~
Keadaan kelas sangat rame seperti pasar kalo sedang jamkos, karna guru-guru sedang ada rapat, Ayla yang duduk di bangkunya tiba-tiba terfikirkan kejadian tadi di masjid.
Ia tersenyum-senyum tidak jelas dibalik maskernya.
"Dia siapa ya namanya, dia kan temenya Abang Al yang pas waktu aku di gangguin di kantin, trs dia ikut ngebela aku" ujar Ayla pelan tidak di dengar oleh siapa-siapa, karna keadaan kelas seperti sedang konser.
"Ayla...yaampun Lo kenapa si jadi mikirin dia terus" Ayla mendumel dalam hati, kemudian beristigfar.
Bunga yang sedang berada di meja sebelah bersama cewek-cewek rumpi sedang menggosopi tentang Alby, karna mereka semua penggemar berat seorang Alby.
Bunga pindah tempat di depan meja Ayla dan Salma, setelah mengetahui fakta tentang Alby, Bunga tidak sabar ingin memberi tau pada Ayla dan Salma fakta tentang Alby.
Posisi Bunga berhadapan dengan Ayla dan Salma.
"La, lo tau gak Kakak kelas yang waktu itu nolongin kita pas di ganggu anak smk itu loh" ujar Bunga antusias.
Ayla mengerutkan keningnya, fikirannya langsung tertuju pada sang Abang "kenapa?" Tanya Ayla.
"Tau gak! Dia namanya Alby, dan... ternyata dia anaknya kyai Abi, huwaaa udah ganteng, cool, seorang Gus pula, yak ampuun... Idaman bangeet gak sieh?" Histeris Bunga.
"Hehe iya" jawab Ayla kaku, Ayla bingung harus meresponnya seperti apa.
Ekspresi Bunga tiba-tiba datar
"Kok kalian biasa aja si, hargai kek orang lagi seneg juga" gerutu Bunga tak terima."Waw" ujar Salma untuk menghargai.
"Hiss... Kalian ngeselin banget sih! Trus kenapa kalian gak kaget? Kalian udah tau duluan yah?" cerocos Bunga.
"Eh nggak kok, aku juga baru tau sekarang ini, itu juga dari kamu" ujar Ayla.
"Trus kenapa gak kaget, kenapa biasa aja?"
"Ya emang harus kaget gitu?" ujar Ayla.
"Kita gak alay kaya Lo" ujar Salma ketus.
"Ih gak seru banget sih" jawabnya sewot.
Salma yang sedari tadi risih dengan ocehan Bunga yang un faedah itu, manurut salma itu bukan suatu hal yang penting baginya, ia ingin mengingatkan bunga kalo itu tidak penting dan tidak baik terlalu berlebihan seperti itu, tapi Salma malas untuk mengeluarkan suara nya jadi ia urungkan.
__
Xl MA
Imam sedari tadi melamun, memikirkan kejadian dimasjid tadi
Hatinya merasa berdebar-debar jika menyangkut tentang Ayla Imam sendiri tidak mengerti dengan perasaanya kenapa bisa seperti itu
"Woy bro, jangan merantapi nasib Mulu ngapa, hidup itu memang kadang di bawah, kadang di bawah tanah" ujar Fauzan mencair kan suasana.
Plak
Satu tamparan lumayan keras mendarat di kepala Fauzan.
"Pao apa bego Lo!?" Aldo memaki.
"Bangke! lukira gak sakit apa" nyolot Fauzan.
"Zan.. jaga ucapan Lo" ujar Alby.
"Ampun ndoro kelepasan tadi" ujarnya sambil terkekeh.
Fauzan menatap ke tiga temannya secara bergantian.
"Gini amaat... punya temen mukanya kaya tembok semua, cuman gw doang disini yang ceria dan ramah tama, lu pada ngapasi diem-diem Bae dah ngobrol Napa ngobrol gitu biar gak garing-garing amat, percuma ngumpul tapi pada diem-dieman" cerocosnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Lain dari Gus
Teen Fiction~BIASAKAN FOLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA MANTEMAN~🙏 "Sana kamu pulang, ngapain Masi disini, disini udah gak Nerima tamu ya mon maap" bicara Ayla pada anjing itu 'goog goog goog' Pemilik anjing itu akhirnya datang dan menarik anjingnya "Maaf ya...