.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi hari lisa kembali bersiap, dia akan menunggu di pos satpam seperti biasa. Lisa turun setelah mengunci kamarnya, tak lupa memeriksa buku-buku dan tentu saja ponselnya.
Di pos sudah ada pak gerry dan pak sari yang sudah menunggu kedatangan nya.
"Selamat pagi nona Lisa.." sapanya membungkuk
"Pagi pak Sari.."
"Pagi Lisa." Lisa tersenyum "pagi juga pak Gerry" sapanya kembali. Lisa masuk kedalam mobil.
Tak selang berapa lama Lisa sampai. Di sana seperti biasa bi tum sudah menunggu dengan senyuman ramahnya.
"Sarapan dulu yah, nanti bibi bangunin nona Jennie lagi.." lisa mengangguk lalu mereka menuju meja makan lalu bi tum ke kamar Jennie.
"Nona, non, nona Lisa sudah datang.." ucap bi tum menunggu jawaban Jennie.
"Aku akan turun bi, sebentar lagi.." ucap Jennie, bi tum tersenyum dan kembali ke dapur menghampiri Lisa yang masih menikmati sarapan pagi nya.
"Katanya sebentar lagi turun nona Lisa,.." Lisa mengangguk lalu menyimpan piring bekas makannya di wastafel di cucinya.
"Nggakpapa bibi, terimakasih sarapannya.." ucap lisa ketika bi tum meraih piring dari tangannya.
"Kau, cocok jadi pembantu di rumah ku, gimana kalau kau bantu-bantu aja disini,.. dari pada ngajarin aku.." ucap Jennie yang duduk di meja makan.
"Bi, mana sarapan ku.."
Jennie menatap bi tum lalu menatap punggung Lisa.
"Iya, kan kau sudah pintar jadi nggak perlu di ajari lagi.." ucap lisa berbalik
"Bi, aku akan pulang, biar nanti soal tuan Kim aku yang bicara, seperti nya anaknya nggak Sudi di ajari sama aku bi.." ucap Lisa menatap lurus ke depan. Sementara Jennie yang mengingat kembali ancaman sang ayah menggeleng cepat.
"Lah kan cuman bercanda, serius amat.." Jennie menikmati sarapannya. Melirik lisa dari ujung matanya yang sudah mengambil tas yang di simpan nya tadi.
"Udah selesai nih, ayo kau mau belajar dimana??"
Jennie melepas sendok dan berdiri walaupun sebenarnya dia masih lapar, dari pada lisa pulang, dan dia pergi ke sekolah baru.
Lisa mengangkat alisnya menatap jennie.
"Aku yang belajar atau kau yang belajar???" Tanya Lisa melipat tangannya di dada. Jennie memutar bola matanya malas.
"Yasudah di taman belakang aja. Ayo.." Jennie berjalan lebih dulu, sementara lisa mengikuti dari belakang.
Lisa melihat sekeliling nya, cukup nyaman untuk bersantai. Jennie duduk dan mengeluarkan ponselnya. Mereka duduk lesehan dengan berhadapan.
"Kau mau belajar atau main ponsel??"
"Belajar lah,.." ucap Jennie menatap Lisa lalu kembali menatap ponsel miliknya.
"Simpan ponselmu, dan Mana bukumu, kau mau belajar pakai apa? Pakai meja ini? Kau mau menulis pake pot ini?? Masalah kayak gini nggak usah di beritahu juga, aku tau kau bodoh, tapi jangan bodoh banget.." ucap Lisa menatap tajam Jennie. Yang menyipitkan matanya menatap Lisa. Dia tidak suka di katakan bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boat (JenLisa)
RandomWARNING..!!! FOLLOW + VOTE + COMMENT Silahkan di baca kali aja kalian suka yaa kan?? Dan yang GAK SUKA Kalian bisa di SKIP!!!! "Updatenya minimal seminggu sekali, kalaupun gak update dalam seminggu percayalah minggu depan bakal update, kalo gak upda...