Dream Boat 32

1.5K 207 13
                                    

Tiba di kediaman Jennie. Mereka bahkan langsung ke meja makan. Disana sudah ada tuan Kim duduk dengan bermain ponsel.

"Eh, anak-anak ayah udah Dateng, ayo makan sama-sama.." ucap tuan Kim memulai. Sementara Lisa hanya tersenyum, sementara Jennie menatap ayahnya datar mengikuti langkah Lisa dan sang ayah menuju meja makan.

"Yang anaknya siapa sih sebenarnya??" Batin jennie tapi sedetik kemudian dia tersenyum melihat kedekatan dua orang yang dia cintai itu.

"Paman, apa bener paman mau ke Amerika??" Tanya Lisa sembari menyuapi dirinya sendiri.

"Iya besok pagi, kamu mau kan temenin Jennie di rumah selama paman pergi??"

"Iyaa paman, Jennie udah bilang kok.." Lisa mengangguk. Setelah nya tak ada lagi yang berbicara selain terdengar suara dentingan sendok, yang bertabrakan dengan piring.

"Paman udah transfer uang jajan mu yah,.."

"Paman, uang yang paman kasih, masih banyak.. kenapa di kirim lagi??" Lisa protes, karena uang pemberian tuan Kim saja masih banyak di rekening nya. Di tambah lagi. Dan lagi

"Nggakpapa, tabung, aja atau beli apa kek gitu.."

"Ho'oh, sekali-kali harus shopping kan yah??"

Tuan Kim mengangguk menanggapi ucapan putrinya. Dia memang setiap bulan mengirimkan uang kepada Lisa. Dan tentu saja ke panti. Seperti janjinya dulu, dia akan mentransfer setiap bulan. Karena sudah mau mengajari Jennie sampai bisa. Tinggal tunggu saja nanti setelah selesai ujian semester. Apakah pembelajaran yang di ajarkan Lisa bisa di mengerti oleh Jennie.

Mereka menyelesaikan makanannya, tuan Kim kembali ke kamar untuk beristirahat, dan begitupun dengan jennie dan Lisa. Kembali ke kamar untuk belajar di satu meja.

"Lii, ini gimana cara jalannya. Lupa.." Jennie menunjuk dengan pulpen. Dengan cekatan lisa menjelaskan secara detail, Jennie melanjutkan sesi belajar nya sama seperti Lisa. Sampai jam 10 malam. Barulah mereka tidur. Tau kan posisinya?? Iya begitu.

*

*

*

Pagi hari, matahari sudah menampakkan cahayanya. Masuk ke sela-sela gorden, Dimana sang empunya sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Jennie yang sibuk makeup, dan Lisa yang sibuk menyisir poni nya. Mereka akan turun sebentar lagi. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

"Pagi ayah. Pagi paman"

"Pagi.."

Mereka makan dengan tenang, lalu berdiri di depan mobil yang akan membawa mereka ke tempat tujuan masing-masing.

"Sayang, ayah pergi dulu yah, jangan nakal, awas aja.."

"Iya ayah. Ada Lisa hehe.." Jennie terkekeh melirik Lisa yang tersenyum. Jennie memeluk sang ayah dan mencium ke dua pipinya. Di balas kecupan di kepala sang anak. Tuan Kim berjalan ke arah Lisa dan memeluknya.

"Paman titip Jennie yah, kalo nakal pukul aja, emang bandel dia nih.." ucap tuan Kim mengelus rambut jennie, bibir Jennie mengerucut. Tuan Kim kembali memeluk Jennie, dan mereka melambai. Masuk kedalam mobil masing-masing. Tuan Kim dan supir akan ke bandara. Dan jenLisa akan ke sekolah.

"Kamu nggak pake mobil pemberian kai?? Kan udah boleh bawa mobil kan??"

"Udah, tapi nggak pinter.." Jennie tersenyum menaikkan alisnya.

"Mau ku ajari?? Kalo udah bisa, langsung deh urus surat izin mengemudi mu.."

"Ah nggak mau, kalo pinter tuh, dikit-dikit kamu yang bawa, kamu yang bawa.." jennie tertawa. Memang kalau dia hang out bareng temennya. Dia selalu berkata seperti itu.

Dream Boat (JenLisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang