Hai, selamat pagi, author kembali, mohon maaf lahir dan batin guys🙏🙏
..
.
.
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, kehidupan Jennie tak berubah, yang berubah hanya badannya yang semakin hari semakin kurus, Jennie pun masih sama, lebih banyak diam dan jarang tersenyum kecuali sama teman-teman nya. Jennie juga membatasi diri untuk berteman dengan orang baru, keseharian Jennie hanya kampus dan rumah, tidak ada lagi selain itu, kecuali temannya mengajak untuk jalan-jalan ketika weekend tiba.
Seperti hari ini, jennie pagi-pagi sekali sudah bangun dan langsung pergi tanpa memberitahu siapa pun, tujuan nya kali ini adalah ke sekolah dimana disana tempat favorit Lisa untuk mencurahkan seluruh hati dan pikirannya.
Jennie tersenyum melihat photo card Lisa yang tergantung di sana.
"Honey apa kabar??" Ucap Jennie menatap photo Lisa. Dia lantas menghela nafasnya pelan.
"Aku kangen banget sama kamu sayang.." ucap Jennie lirih, mobil yang dia pakai masuk setelah pagar di buka oleh pak satpam.
"Pagi pak, aku ke belakang dulu.." ucap Jennie berpamitan.
"Hati-hati nona Jennie.." ucapnya. Dia melihat punggung Jennie yang perlahan semakin menghilang. Setiap weekend pasti Jennie akan datang untuk pergi ke danau itu.
Jennie duduk menatap lurus kedepan, di genggaman nya ada foto Lisa yang kini dia simpan di sampingnya.
"Udah 5 tahun lii, kamu nggak mau balik??" Ucap Jennie menatap foto Lisa yang tersenyum.
"Kamu baik-baik aja kan sayang??"
"Kamu nggak kangen sama aku hmm"
"Aku kangen banget sama kamu,.."
"Aku mau cerita lagi, heheh, dengerin yah sayang.." Jennie mengambil foto Lisa menatapnya. Sesekali dia mengelus foto itu dengan senyuman manisnya. Tapi dengan lelehan air mata yang mengalir bersamaan dengan senyuman itu terukir.
"Kamu tau nggak, ayah berulah lagi, ayah mau jodohin aku karena nggak punya pacar hehe, padahal kan aku punya, aku punya pacar, kamu pacar aku, akan selalu jadi pacar aku. Aku masih ingat janji kita buat menikah di luar negeri, aku menunggu itu, tenang aja sayang, aku nggak akan menikah selain dengan kamu. Jangan khawatir soal perjodohan itu, aku nggak akan mau, dan nggak akan bisa. Ayah nggak bisa maksain aku hidup sama siapa. Tapi aku bingung, ayah nggak pernah minta apapun ke aku, dan ini adalah permintaan nya setelah aku lahir hingga sekarang. Dia hanya ingin aku menikah dengan anak rekan kerjanya, sayang kamu harus pulang, kita tunjukin sama ayah, kalau kamu yang terbaik, kamu yang paling aku cinta, nggak ada yang bisa gantiin kamu di hati aku. Hanya kamu Lisa, hanya kamu.."
Jennie mencium foto Lisa dengan air matanya yang menetes, jika disini Jennie menumpahkan semua kesedihan nya. Dan setelah kembali dia akan tampak semuanya akan baik-baik saja tapi malah sebaliknya. Dia begitu tersiksa. Bahkan setiap bulan dia menunggu kabar dari orang kepercayaan nya mengenai kabar Lisa. Dia pun kadang pergi untuk mencari sendiri, walaupun tujuannya tidak jelas. Dia tetap pergi untuk mencari dimana lisanya.
"Honey, aku udah selesai, nilai ku cukup bagus, aku banyak belajar di rumah, dan kemarin aku udah dapat gelar baru di belakang namaku hehe,.. kamu banggakan sama aku?? Honey, apa kamu juga udah selesai?? Pasti kamu dapat nilai cumlaude kan sayang, kamu kan pinter banget. Dan aku bangga banget sama kamu,."
Jennie memegangi dadanya yang semakin sesak. Meremasnya kuat, rasanya dia ingin mati saja. Mungkin dengan begitu dia tidak akan merasakan sakit yang bertahun-tahun dia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boat (JenLisa)
RandomWARNING..!!! FOLLOW + VOTE + COMMENT Silahkan di baca kali aja kalian suka yaa kan?? Dan yang GAK SUKA Kalian bisa di SKIP!!!! "Updatenya minimal seminggu sekali, kalaupun gak update dalam seminggu percayalah minggu depan bakal update, kalo gak upda...