.
.
.
.
.
.
Pagi hari nya, jennie sudah bangun, mandi, dan bersiap, dengan koper mini yang dia bawa. di meja makan. sudah ada tuan Kim yang menunggu kedatangan anak gadisnya untuk sarapan bersama
"Pagi ayah.." jennie mengecup pipi ayahnya lalu duduk di samping nya.
"Jangan lebih dari 3 hari, jangan nakal, jangan nyusahin Lisa, dan ingat tujuan utama.." ucap tuan Kim
"Iya ayah, Jennie tau.." Jennie melirik ponselnya, begitu banyak notif yang masuk.
"Ayah, minta kartu, gimana Jennie mau belanja kalo nggak megang kartu??" Tanya Jennie menyodorkan telapak tangannya. Sang ayah dengan segera memberikan kembali kartu kredit milik putrinya yang sempat di sita. Setelah berdiskusi dengan Lisa. Penilaian pembelajaran Jennie cukup maju. Dan itu membuat tuan Kim senang dengan kemajuan sang putri.
"Minggu depan udah masuk sekolah, jadi manfaat kan waktu sebaik mungkin buat belajar yah.." ucap sang ayah mengecup kepala putrinya yang sudah siap berangkat dengan supirnya.
"Iya ayah sayangku, cintaku.." kecup jennie di pipi sang ayah yang tersenyum membalas ciuman Jennie.
"Hati-hati yaa, jangan lupa kabarin ayah.."
Jennie mengangguk dan masuk kedalam mobil. Melambai meninggalkan pekarangan rumah membelah jalan untuk sampai di pelabuhan.
Semua temannya sudah berkumpul, menyisakan Lisa yang belum datang di antara mereka.
"Loh, Lisa nya mana??" Tanya jisoo karena melihat jennie datang seorang diri.
"Lah, nggak tau, emangnya serumah aku.." Jennie dengan malas berdiri. Karena tempat duduknya semuanya full. Kali ini mereka akan menyebrang ke sebuah pulau untuk berlibur, untuk sampai ke sana. Mereka sudah memesan tiket kapal pulang dan pergi.
Sementara supir mereka menunggu di dekat nona masing-masing, mereka akan pulang ketika para nona mereka sudah berangkat. Dan menjemput mereka 3 hari kemudian
"Teflon gih, jangan sampe kita ketinggalan nih.." Joy melirik jam nya 20 menit lagi kapal akan berangkat.
"Bagus lah kan, kalo Lisa nggak ikut.." ucap Jennie menyandarkan punggung nya ikut melihat jam.
"Yang jadi masalah kalo ayah mu tau Lisa nggak ikut, pulang dari sini kau langsung masuk sekolah baru di desa sana, mau emangnya??" Irene dengan sabar menunggu karena memang dirinya pun sedang makan beberapa cemilan bersama rosé yang lebih memilih makan daripada berbicara.
"Makan lebih bermanfaat daripada ngomong terus,.." rosé mengabaikan tatapan mereka dan fokus pada cemilan yang di pegang.
Jennie mengambil ponselnya yang ada di tas. Mencari kontak si kutu buku. Lalu menekan tombol panggil.
"Ck"
"Nggak di angkat.." ucap Jennie kembali menelfon Lisa.
"Nggak perlu, tuh anaknya udah Dateng.." ucap jisoo melihat kedatangan Lisa yang di antar oleh supir ayah jennie.
"Kayaknya lisa Udah jadi anak kesayangan ayahmu.." Joy terkejut di balas anggukan oleh temannya yang lain. Sementara Jennie dia menatap Lisa tanpa berkedip
"Cakep juga,.." timpal rosé memperhatikan Lisa yang datang dengan memakai jaket kulit berwarna hitam dengan dalaman yang senada, celana jeans, dan topi rolling stone, memakai masker dan tas selempang yang ada di pundak kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boat (JenLisa)
RandomWARNING..!!! FOLLOW + VOTE + COMMENT Silahkan di baca kali aja kalian suka yaa kan?? Dan yang GAK SUKA Kalian bisa di SKIP!!!! "Updatenya minimal seminggu sekali, kalaupun gak update dalam seminggu percayalah minggu depan bakal update, kalo gak upda...