.
.
.
.
.
.
.
Hari demi hari berganti, Lisa setiap pagi datang dan pulang setelah makan siang, hari ini sudah seminggu lisa mengajar Jennie. Dan sore nanti pertandingan nya akan di mulai, sebelum itu, Lisa akan ijin dulu kepada tuan Kim agar bisa pulang lebih awal, ada yang harus Lisa urus bersama teman-temannya.
Setelah Minggu lalu Jennie hampir malu, karena lupa kalau dirinya saat itu tidak membawa apa-apa selain ponsel, karena black card nya di sita sang ayah, walaupun sebenarnya bisa melalu mobile banking, tapi pengeluaran nya tetap masuk di notif sang ayah. Mereka sepakat kalau jisoo yang akan membayar makanan serta membooking villa, tapi setelah semua selesai dan black card kembali ke tangan. Jennie akan mengganti uangnya. Kata jisoo, nyusahin aja, ngurangin uang tabungan.
Saat ini Lisa sudah berdiri di ambang pintu.
"Lisa, tumben datang nya pagi-pagi.." tangan tuan Kim yang sedang sibuk dengan koran sindo di tangannya sembari menunggu sarapannya yang masih di siapkan. Dia menunggu sambil menikmati matahari pagi."Ah, hari aku mau cepet ngajarin Jennie biar cepet selesai tuan,.." ucap Lisa membuat tuan Kim menepuk tempat kosong di sampingnya.
"Bi tum, buat seporsi lagi untuk Lisa, habis itu bangunkan Jennie.." ucap tuan Kim menatap maid nya.
"Baik tuan, sarapannya sudah selesai, saya permisi buat bangunin nona jennie.." tuan Kim mengangguk. Kini mereka berjalan ke maka makan untuk sarapan bersama. Karena sudah jam 8 pagi.
Sementara itu bi tum sudah berdiri di depan pintu kamar Jennie,
Tok
Tok
Tok
"Nona, tuan Kim dan nona Lisa menunggu di meja makan, untuk sarapan bersama,.." ucap bi tum menunggu jawaban dari Jennie. Dengan cara menempelkan telinganya di daun pintu untuk mendengar respon dari tuan Nona mudanya.
"Iya bi, ini mau turun.." ucap jennie membuka pintu dia sudah mandi, sudah wangi membuat bi Jum terkejut karena pintu yang tiba-tiba terbuka. Tapi bi tum tak heran karena beberapa hari terakhir nona nya ini sangat cepat bangun.
"Males banget belajar, belajar terus menerus tiap hari.." keluh Jennie turun dari tangga bersama bi tum di belakangnya.
"Pagi ayah.. pagi Kutu buku.." sapa Jennie mencium pipi sang ayah lalu menatap malas ke arah Lisa yang sama sekali tidak perduli dengan keberadaan nya.
"Berapa kali ayah bilang??" Tuan Kim kembali memperingati anaknya, karena selama mereka sarapan bersama, sapaan Jennie selalu sama. Selalu kutu buku.
"Iya iya, kutu buku.."
"Jennie.." Tegus sang ayah.
"Iya ayah,.. Lisa.." ucap Jennie dengan malas.
"Oh ya Lisa, kenapa mau cepet ngajarin Jennie? Ada kerjaan lain??" Tanya tuan Kim memulai obrolan di pagi hari nya. Jennie tersenyum dia akan mengatakan keinginan nya hari ini. Kebetulan ada Lisa yang jadi target
"Aku udah janji sama temen-temen tuan Kim, sebelum bertanding sore nanti.. kami akan kumpul di asrama.." ucap Lisa membuat tuan Kim mengangguk
"Tanding apa??" Tanya tuan Kim lagi
"Ah itu, tuan Kim, sore nanti ada tanding basket sama senior.."
"Jujur juga. Kirain mau bohong." batin Jennie memperhatikan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Boat (JenLisa)
RandomWARNING..!!! FOLLOW + VOTE + COMMENT Silahkan di baca kali aja kalian suka yaa kan?? Dan yang GAK SUKA Kalian bisa di SKIP!!!! "Updatenya minimal seminggu sekali, kalaupun gak update dalam seminggu percayalah minggu depan bakal update, kalo gak upda...