15. Ditinggalkan atau Meninggalkan ✔️

69 9 0
                                    

Happy Reading~

Jangan lupa kasih bintang ⭐ untuk Saguna. Terima kasih 🙏💕



••••






Gunawan dan Nami sekarang ada di kamar. Suami-istri itu sama-sama duduk di tepi ranjang. Mereka tampak serius karena sebelum makan malam tadi Nami bilang ingin berbicara berdua saja.


“Apa yang ingin kamu bicarakan?”

Nami menghela napas. Ia bangkit dan mengambil ponsel yang ada di atas meja rias. Wanita ini mencari pesan terakhir yang Amelia kirim, kemudian mendekati suaminya lagi.

“Ini, lihat saja!” Nami memberikan ponselnya. Gunawan merasa bingung, tetapi ia tetap menerima benda persegi itu, “siapa cewek yang ada di video itu?”

Mata Gunawan membulat saat menonton video dirinya dengan wanita lain yang sedang bermesraan.

“Kamu jangan beralasan kalau itu asisten atau karyawanmu lagi. Karena saya sudah tau, perempuan itu selingkuhanmu. Iya ‘kan?”

Gunawan mencoba tenang. Ia tahu sekarang istrinya ini sedang diliputi rasa marah yang besar.

“Kamu dapat dari mana foto ini?”

“Nggak penting Kang, saya dapet dari mana. Sekarang kamu ngaku saja!”

Gunawan meletakkan posel ke kasur. Ia berdiri, lalu memegangi pundak Nami. Perlakuan Gunawan membuat Nami bingung.

“Kamu tenang dulu ya! Saya nggak ada selingkuh seperti tuduhan kamu itu. Saya benar-benar kerja Nami. Untuk siapa? Ya buat kamu dan Dania.”

Nami makin kesal. Ia menepis tangan Gunawan dari bahunya. Suaminya pikir mungkin Nami akan mudah percaya. Tidak! Nami sudah mendapatkan bukti yang jelas sebelum menuduhnya.

“Kamu nggak usah berkilah, Kang. Sudah jelas kamu bermesraan dengan wanita lain tanpa sepengetahuan saya. Selama ini kamu jarang pulang bukan lembur atau ada kerjaan di luar kota ‘kan? Tapi kamu bersama wanita itu.”

“Cukup Nami!” Gunawan membentak istrinya ini, “belakangan ini kamu selalu menuduh saya berselingkuh. Sudah berapa kali saya bilang kalau saya tidak selingkuh!”

Nami tertawa, kemudian mendekati Gunawan dan menonjok dada pria itu dengan kepalan tangannya.

“Saya tidak percaya sama kamu.” Nami menangis sembari memukuli Gunawan. Namun, Gunawan kini memegangi kedua tangan Nami agar wanita itu berhenti memukul, “mengapa kamu menghianati pernikahan kita? Kenapa kamu memilih berselingkuh? Saya salah apa, Kang?”

“Iya, saya memang mempunyai kekasih lain.” Nami berhenti memukul saat mendengar pengakuan Gunawan. Ia mundur selangkah, lalu memandangi wajah sang suami dengan raut tidak menyangka. Kini Nami dapat pengakuan itu dari suaminya sendiri, “kamu sadar tidak selama ini selalu sibuk? Kamu tidak ada waktu untuk saya. Kamu hanya memikirkan pekerjaanmu saja.”

Air mata itu tidak berhenti mengalir membasahi pipi wanita karier itu.

“Dia bisa menggantikan tugasmu sebagai istri. Kelebihannya, dia masih muda dan cantik. Dia lebih baik dari pada kamu.”

Senyum dari SagunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang