Sehun bergacak pinggang dengan keempat anaknya yang sudah duduk berbaris di atas sofa ruang kerjanya. Menunjuk masing-masing kepala yang tertunduk itu, ingin sekali rasanya Sehun gigit empat onggok daging ini.
"Siapa yang menyuruh kalian datang?" Tanya Sehun. Berdiri tepat di depan Haowen yang ia rasa pasti tidak akan merasa bersalah. Wajah pria kecil itu terlihat santai saja, hanya mengikuti empat kakaknya Sehun yakin.
"Tak ada."
Serempak, mereka menggeleng atas pertanyaan Sehun. Ide awal mereka hanya jalan-jalan ingat bukan kalian?
Melirik pada Haowen, ingin sekali Sehun marahi mengenai permintaan ibu baru. Hanya saja ia juga paham bahwa si bungsu pasti butuh sosok wanita juga dalam masa kecilnya.
"Siapa yang ingin mommy?" Tanya Sehun lagi. Duduk santai dengan kaki kanan yang bertumpu pada kaki kirinya. Menatap keempat.
"AKU!"
Giliran pertanyaan ini saja mereka dengan semangat empat lima menjawab dengan tangan terangkat tinggi dan wajah yang berseri-seri.
"Oke, ayo kita cari di online shop."
"Yaaah."
"Sial, tertipu."
**
"Sudah." Suho menjawab apa yang bisa ia jawab. Sepertinya seluruh dunia ini sudah tahu bahwa Sehun sudah berbuntut. Kemana saja gadis ini?
"Kau serius? Kenapa aku tidak pernah melihat istrinya?" Tanya Suzy heran. Bukan biasanya semua pengusaha akan memperkenalkan istri mereka pada dunia? Atau terkecuali untuk Oh Sehun?
Selain permasalahan dia manusia atau bukan.
"Kau tanyakan langsung saja pada Oh Sehun. Kau pikir aku istri keduanya yang tahu semua hal tentang dia?" Sungut Suho. Pekerjaannya sudah banyak dan jangan sampai Suzy menambah pekerjaannya lagi ya.
Menautkan alisnya, Suzy menunjuk Suho dengan menggebu-gebu. "Kau sudah bekerja bertahun-tahun untuk keluarga inu. Tidak mungkin kau tidak tahu!"
"Ribut kau! Keluar!"
**
"Ayo kita liburan, tidak usah jauh-jauh. Kedai ice cream juga tak apa." Jasper bosan sekali jika weekend selalu di rumah. Sehun memang tidak bekerja, hanya saja ia juga malas jika harus berdiam diri di kolam renang mengambang macam bebek karet.
Hyunjin dan Haowen mengangguk semangat. Di rumah memang ada, Sehun selalu memastikan bahwa rumah mereka tidak kekurangan apapun. Hanya mereka saja yang ingin pergi keluar.
"Dad, aku masih ingin mommy baru." Yeji yang sedari tadi diam akhirnya buka suara. Bukan apa-apa, hanya saja ia tiba-tiba ingin ibu saja. Jika di play store tersedia, sudah Yeji check out dari jauh-jauh hari ini.
"Makan ice cream dengan mommy baru terdengar menyenangkan juga." Timpal Jasper. Tidak bermaksud menjadi kompor, hanya ingin memberi dukungan pada keinginan adiknya saja.
"Diam. Jangan semakin mengompori suasana ya." Menunjuk Jasper, Sehun masih heran dengan pola pikir empat anaknya ini. Atas dasar apa mereka tiba-tiba datang ke sini?
"Jangan-jangan kalian datang ke sini karena Suho mengatakan aku sudah ada sekretaris baru ya?" Tuding Sehun. Itu terdengar masuk akal sekarang, biasanya mana pernah mau mereka menginjakan kaki ke sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hope
FanfictionSuzy tak pernah meminta lebih akan sesuatu dalam hidupnya. Menapaki jalan yang sudah disiapkan oleh dua sosok yang selalu ia panggil dengan sebutan mama dan papa. Menjalani sisa hidupnya dengan semua rasa bersalah yang sudah ia pendam selama bertahu...