Ch. 45

214 42 11
                                    

Suzy tidak menyangka Jinyoung akan menghadiri acara yang Siwon siapkan ini. Sejujurnya Suzy tidak tahu bahwa Jinyoung sudah masuk ke dalam daftar tamu undangan.

Memilih untuk mengabaikan Jinyoung dan bersikap seperti orang asing. Dari awal juga tidak ada yang tahu bahwa selama ini Suzy dirawat oleh keluarga Park.

Jadi tidak masalah.

Bohong jika Suzy katakan bahwa ia baik-baik saja setelah kejadian malam itu. Kata-kata Jinyoung yang secara tidak langsung menyadarkan Suzy bahwa ia memang bukanlah keluarga inti dan sudah seharusnya Suzy tahu diri membuat Suzy sedikit tertekan.

Sedih jujur saja.

"Ah, kebetulan sekali. Ada Direktur Park di sini." Suara menjijikan yang Suzy dengar beberapa minggu lalu kini kembali menyapa gendang telinganya.

Kim Daejoon.

Pria sialan tidak punya malu itu kembali menampakan dirinya. Di depan Suzy dan juga Jinyoung.

"Oh, ada Bae Suzy juga. Kebetulan sekali. Sudah lama kita tidak bertemu ya." Daejoon basa-basi, hendak mengulurkan tangan pada kakak-adik itu sebelum dengusan Jinyoung ia dengar.

"Kau pasti khawatir adikmu aku apa-apakan. Tenang saja, aku hanya akan menyapa di sini." Tersenyum ramah, Daejoon melambaikan tangannya tak masalah. Sudah biasa.

"Dia tidak ada hubungannya denganku." Sinis Jinyoung. Berlalu pergi dan meninggalkan Suzy bersama Daejoon di tengah keramaian ini. Daejoon juga tidak mungkin melakukan hal yang tidak-tidak bukan?

**

Sehun masih sibuk memerkan anak-anaknya pada semua rekan bisnis yang ia kenal. Dan sesuai janjinya juga, ia akan sekalian mencarikan jodoh untuk Yeji.

Walau rintangan selanjutnya adalah restu dari Jasper dan juga Hyunjin. Setidaknya Sehun sudah berusaha sebisanya.

Perhatian Sehun teralihkan saat ia tak sengaja melirik Suzy yang tengah berhadapan dengan Daejoon. Memperhatikan dengan seksama apa yang salah sebelum akhirnya Suzy berbalik entah pergi kemana.

"Ah, sepertinya aku harus pergi terlebih dahulu. Ada sesuatu yang harus aku urus." Sehun pamit undur diri pada Presdir Kang yang langsung mengangguk tak masalah.

Menyisakan empat anaknya yang sudah bingung harus melakukan apa lagi. Melihat kondisi dimana mereka sudah menjadi pusat perhatian, Jasper diam-diam menggiring adik-adiknya untuk bersembunyi di belakang punggung Siwon.

"Aku mual jika terlalu ramai seperti ini." Bisik Jasper.

"Alasan kalian saja itu." Balas Siwon tak mau pusing.

**

Sehun sudah mencari ke seluruh sudut ruangan dan tidak menemukan Suzy di sana. Perasaan Sehun mulai tidak enak. Mana mungkin, berlalu pelan menuju pintu keluar, Sehun mencari ke sekeliling hotel.

Perasaan Sehun sudah tidak karuan. Pelataran sekitaran ballroom memang sudah Siwon pesan khusus untuk hari ini. Jadi tidak ada satu orang pun yang akan berkeliaran di sini terkecuali tamu undangan Siwon saja.

"Aku merasa ada yang tidak ber-" mata Sehun menyipit untuk memastikan siluet wanita di ujung sana. Berjongkok diantara tanaman rambat dan menyatu dengan tempat sampah tak jauh dari posisinya.

"Tuhanku." Bisik Sehun bernafas lega. Berlari kecil menghampiri Suzy yang hanya menunduk dengan bahu bergetar pelan.

"Bae Suzy? Ada apa denganmu?" Sehun ikut berjongkok di depan Suzy. Melipat tangannya di atas lutut dan memperhatikan Suzy yang hanya diam tanpa suara.

Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang