Ch. 48

158 30 1
                                    

"Panggangan biar aku yang urus!" Lucas dan Xukun langsung mengangkat tangan inisiatif. Lebih baik mereka mengurus yang mudah saja.

"Kami mencuci sayuran saja." Renjun dan Seungmin langsung mengambil mangkok berisi sayuran penuh yang ada di atas meja. Tersenyum lebar dan segera beranjak menuju dapur.

Hyunjin dan Yeji? Jangan tanya, sudah menjadi babu mereka dari sore hari tadi. Jasper, mengasuh Haowen tentu saja.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba? Ada masalah?" Yoona mengusap lengan Sehun. Memastikan bahwa keadaan anak bungsunya ini baik-baik saja. Walau sudah sangat dewasa, Yoona tetap khawatir asal kalian tahu.

Setengah mati Yoona melahirkan dua anaknya ini ya.

Alis Sehun langsung terangkat tidak paham. Menatap Siwon dan juga Yifan yang langsung membuang muka. Malas mendapat pertanyaan dari Sehun yang sama-sama memancing emosi.

"Sepertinya yang bermasalah di sini bukan aku, tapi mommy. Seaneh itu jika aku mengadakan acara kecil seperti ini?" Apa Sehun terlalu keluar dari karakter utamanya? Biasanya Sehun juga mengadakan pesta kecil-kecilan bersama anak-anaknya.

"Kurang ajar!"

**

"Apa ini harus dicuci dengan sabun?" Seungmin menatap bergantian antara salada segar di tangannya dengan wajah Renjun yang tidak kalah bingung.

"Sepertinya?" Renjun juga tidak yakin. Seingatnya dulu ibunya tidak melakukan hal itu? Atau iya?

"Kau ini bagaimana? Papamu sangat ahli memasak dan kenapa kau bodoh seperti ini?" Kesal Seungmin. Menunjuk Renjun dengan selada seraya bergacak pinggang.

Mengangkat bahunya acuh, Renjun tidak terlalu peduli. "Apa yang kau harapkan? Hanya papa yang bisa diandalkan. Mama bahkan pernah memakan makanan kadaluarsan, dan masih hidup hingga detik ini." Suatu kebanggaan bagi Renjun. Kedua orang tuanya sungguh luar biasa menakjubkan.

"Untung tidak lewat." Seungmin ikut kagum.

"Semuanya bisa dimakan, di rumahku. Beracun, optional."

"Padahal kau kaya raya, Sialan. Tidak paham lagi aku." Seungmin benar-benar tidak mengerti dengan gaya pikir Renjun. Padahal dia pintar.

"Halo? Ada yang bisa aku bantu?"

Mereka berdua segera berbalik badan sesaat setelah mendengar suara lembut wanita dari bekakang punggung mereka.

Hening.

Baik Renjun dan Seungmin sama-sama tidak merespon apapun. Masih belum paham dengan apa yang terjadi. Siapa gerangan wanita cantik di depan mereka ini?

Menawan sekali!

"Ini... dicuci dengan sabun tidak ya?" Renjun terbata-bata. Menyenggol Seungmin yang hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Renjun. Memang tidak berguna.

Suzy melongok untuk melihat apa yang tengah dua remaja ini bawa. Tertawa pelan dan berjalan mendekat dengan tangan yang mengambil alih mangkok berisi sayuran mereka.

"Tidak, cukup bilas dengan air mengalir saja. Ayo aku bantu."

Renjun dan Seungmin masih terdiam, seperti tidak asing. Apa ini wanita yang pernah si kembar ceritakan ya?

"Noona?" Renjun mencolek pelan siku Suzy.

"Iya?"

"Calon mommynya Hyunjin dan Yeji ya?"

Suzy diam untuk beberapa saat. Sejujurnya Suzy juga tidak paham bagaimana cara ia menjawab pertanyaan remaja di depannya ini. Suzy tidak ingin terlalu percaya diri untuk mengatakan iya.

Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang