Ch. 64

172 37 1
                                    

Sebenernya aku agak tidak pd buat lanjutin cerita ini. Tapi tak apa, akan aku gas.

**

Semua persiapan pernikahan sudah Sehun dan Suzy selesaikan. Baju untuk pemberkatakan dan resepsi sudah ditentukan. Venue untuk acara juga sudah selesai beserta dengan segala dekornya. Undangan sudah mereka sebar beserta dengan souvenir untuk para tamu.

Hanya tersisa menunggu hari untuk acara saja. Dan Suzy juga sudah mulai Sehun larang bepergian seorang diri. Jika Sehun tidak bisa menemaninya, maka Sehun akan meminta Jasper untuk mengantarkan Suzy kemanapun wanita itu ingin.

Seperti hari ini contohnya, Suzy akan bertemu dengan Jieun dan joongi, tapi karena Sehun ada meeting dadakan dengan coleganya, maka dari itu Jasper lah yang turun tangan menjadi pengawal Suzy.

"Mommy, di sini bukan?" Jasper memastikan sekali lagi sebelum memutuskan untuk memarkirkan mobil tepat di depan restoran.

"Iya, benar."

"Okaay, silakan Yang Mulia." Jasper bergurau singkat, membuka pintu mobil dan menunggu Suzy untuk keluar. Tidak buruk, Jasper suka dengan tempat ini. Tidak terlalu ramai, akan tetapi terasa hangat.

"Mom, aku akan menunggu di meja di sana ya." Jasper menunjuk meja yang yang tidak begitu jauh dari meja Suzy. Hanya berjarak lima atau enam meja, Jasper ingin memberikan ruang untuk kekasih ayahnya ini agar bisa berbicara bebas dengan grandma dan grandpanya. Boleh Jasper panggil seperti itu bukan?

Belum sempat Jasper melangkah jauh, Suzy sudah menarik lengannya dan menyeret pria besar itu untuk ikut bersama dengannya. "Kenapa harus menunggu di sana? Memangnya kau sopirku? Tidak bukan?"

Mendudukan Jasper pada kursi kosong di depan Jieun, Suzy duduk tepat pada sisi kanan anak sulung Oh Sehun itu. Tersenyum cerah menatap Jieun dan Joongi yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Anak sulungku. Oh Jasper." Suzy dengan bangga memperkenalkan Jasper pada kedua orang tuanya. Menepuk bahu tegang Jasper yang kembali berdiri dan membungkuk hormat.

"Selamat malam. Saya Oh Jasper."

"Tampan bukan?" Suzy masih berseri-seri. Sebagaimana anak-anak Oh Sehun membuatnya nyaman, Suzy juga akan melakukan hal yang sama pada mereka. Cepat atau lambat mereka juga pasti akan segera bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Benar, tampan. Sangat mirip dengan Sehun. Yang lainnya tidak ikut juga?" Jieun bertanya tak kalah antusias. Benar, sangat tampan. "Jika aku punya anak perempuan satu lagi mungkin akan aku jodohkan dengan Jasper."

"Maaa." Kebiasaan sekali wanita cantik ini, jika melihat pria tampan selalu saja mempunyai keinginan untuk memiliki anak perempuan lagi. "Yang lain di rumah, tidak bisa ikut."

"Ah, aku di sini untuk menemani mommy karena daddy tidak bisa ikut." Jasper menjelaskan lebih rinci. Jika Oh Sehun bisa juga pasti sudah membusuk Jasper di dalam kamar ini. Malas sekali ia keluar. Lebih baik tidur.

"Ayo, pesan. Makan yang banyak, kalian masih dalam masa pertumbuhan." Jieun langsung memberikan buku menu kepada Suzy dan Jasper.

Entah karena memang mereka sudah sedekat itu, Jieun dapat melihat bahwa Jasper sudah begitu seluasa untuk berbicara dengan anaknya. Mereka terlihat sangat akrab.

"Jangan yang itu, mommy sudah makan pedas kemarin. Daddy bisa menggantungku di depan pintu utama jika tahu kau makan pedas lagi." Tolak Jasper. Demi kelancaran bulanan dan juga keamanan nyawanya, Jasper tidak ingin ambil resiko.

Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang