Suzy benar-benar mewujudkan impiannya. Berdiam diri di bibir pantai hingga kakinya terendam sempurna. Tatapannya kosong, tapi Suzy dapat memastikan bahwa pikirannya tidak kosong.
"Jangan sampai kau melamun dan berakhir terseret ombak." Bisik Myungsoo. Memeluk Suzy dengan erat seraya mengusakan hidungnya pada puncak kepala Suzy.
"Tidak akan, aku sudah membenamkan kakiku ke dalam pasir. Aman." Suzy menyombong tanpa tahu malu. Lupa dia barangkali jika dia tidak bisa berenang.
"Baik, jika kau terseret arus aku tidak akan menarikmu. Aku biarkan saja." Sinis Myungsoo. Berlawanan dengan apa yang ia katakan, Myungsoo malah semakin erat memeluk pinggang Suzy di depannya.
"Memang kau tega? Aku rasa tidak."
Semua hal sudah Suzy lakukan. Apapun yang ia inginkan, sudah Myungsoo bantu wujudkan dengan segenap rasa sayangnya. Mewujudkan setiap impian Suzy adalah tugas wajib Myungsoo untuk saat ini.
Suara tawa Suzy bergema di sepanjang pantai ini. Menunjuk wajah Myungsoo yang sudah sepenuhnya basah karena ia siram dengan air laut. Menampilkan wajah penuh dendam dari pria itu yang langsung melempar Suzy dengan sepatu miliknya.
"Memang kurang takaran otakmu terkadang ya." Sinis Myungsoo. Kesal sekali ia denyan wanita ini terkadang. Sungguh.
"Dari dulu juga aku tidak pernah mengatakan bahwa otakku sudah sesuai dengan takaran yang pas." Suzy membalas tak tahu malu. Dengan Myungsoo aman saja dia ini. Tak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Ke sini kau! Biar aku tenggelamkan kau ke dalam laut sana!" Amuk Myungsoo. Mengejar Suzy dengan langkah lebarnya yang langsung membuat wanita itu lari menghindarinya.
**
Suho menopang dagunya dengan sebelah tangan. Menatap meja Sehun yang tengah ditempati pria itu untuk menandatangi berkas.
Merasa diperhatikan, Sehun melirik Myungsoo sekilas seraya bertanya, "apa?"
"Suzy pasti tengah kesepian di rumahnya sekarang. Sendiri. Tidak melakukan apa-apa. Kesepian." Mendramatisir keadaan, Suho menggeleng prihatin. Mengusap ujung matanya yang bahkan tidak ada apa-apa di sana. Memang berlebihan saja dia.
"Tahu apa kau jika dia kesepian?" Sinis Sehun. Sudah hafal dia dengan sikap menyebalkan Suho ini. Tidak akan kesepian wanita sinting itu.
"Makanya gunakan hatimu itu! Menyebalkan!"
**
Lain dengan Suho yang khawatir karena keadaan temannya ini. Suzy malah tengah tertawa bahagia bersama tunangannya.
"Apa kau senang?" Tanya Myungsoo. Merapikan anak rambut Suzy yang berkeliaran kemana-mana dan menghalangi pandangannya kekasihnya.
Mengangguk antusias. Suzy mengacungkan jempolnya. "Sangat senang!"
"Kalau begitu ayo kembali ke apart. Kau harus makan dan kita butuh istirahat." Myungsoo mengangkat Suzy ke atas bahunya. Memperlakukan wanita itu seperti karung beras dan berjalan menjauhi bibir pantai.
"Bisa tidak, kau mengangkatku biasa saja? Tidak usah penuh dendam seperti itu." Menggigit bahu Myungsoo. Suzy dengan kekuatan penuh membabi-buta memukuli punggung lebarnya.
Emang tidak ada akal pria ini sejujurnya.
"Diam saja kau tidak usah banyak protes." Sinis Myungsoo. Memasuki lift. Dengan Suzy yang masih berada di atas pundaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/342092238-288-k715531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hope
FanfictionSuzy tak pernah meminta lebih akan sesuatu dalam hidupnya. Menapaki jalan yang sudah disiapkan oleh dua sosok yang selalu ia panggil dengan sebutan mama dan papa. Menjalani sisa hidupnya dengan semua rasa bersalah yang sudah ia pendam selama bertahu...