Ch. 51

246 38 4
                                    

Bohong jika Suzy katakan bahwa ia tidak lebih bahagia sekarang. Nyatanya Suzy benar-benar bahagia. Tapi tetap saja, ia merasa ada yang kurang, hubungannya dengan Jinyoung masih berantakan. Bahkan semenjak hari itu Suzy tidak pernah lagi menghubungi Jinyoung. Berkunjung untuk bertemu orang tua angkatnya juga tidak.

Mungkin lain kali Suzy akan mengajak mereka untuk bertemu.

Brak.

"Bagaimana kabarmu, Kawanku?!"

Suara bantingan pintu serta suara melengking milik Suho membuat Suzy terperanjat kaget. Jantung Suzy hampir pindah menuju perut asal kalian tahu.

"Sungguh manusia terkutuk yang tidak tahu sopan santun!" Kutuk Suzy. Untung jantung Suzy masih sehat dan kuat. Jika tidak sudah menyusul orang tua Suzy untuk bertemu di pangkuan Tuhan.

Mengendikan bahunya tak peduli, Suho memilih duduk di sudut meja dan memperhatikan lagi detail ruangannya, dulu!

"Wah, rapi sekali ruanganku. Wangi juga." Puji Suho. Menepuk singkat bahu Suzy yang sudah terlihat akan melempar Suho dengan vas bunganya.

"Ini ruanganku. Ruanganmu ada di perusahaan Presdir Sehun." Sinis Suzy. Enak saja, sudah setengah mati Suzy menata ruangan jelek ini kemarin ya. Masih lebiu bagus ruangan Suzy di kantor Sehun.

Alis Suho terangkat tidak mengerti. "Presdir Sehun? Masih presdir?" Tanya Suho penasaran.

"Masih presdir apa maksudmu? Tentu saja masih. Kau berniat melakukan kudeta ya?" Tuding Suzy. Tidak ia sangka ternyata Suho sejahat itu. "Padahal Sehun sudah benar-benar percaya padamu." Menggeleng sedih, Suzy tampak benar-benar kecewa.

"Tidak aku sangka."

Memutar malas bola matanya. Suho mengetuk dahi Suzy dengan ujung pulpen yang ia genggam. "Kepalamu! Kau dan Sehun sudah melakukan hal yang iya-iya kan?" Kali ini giliran Suho. Menuding Suzy penuh dengki dengan alis yang tertukik tajam.

Memutar malas bola matanya, Suzy melipat tangan di depan dada. "Iya! Kenapa? Kau iri dan dengki? Asal kau tahu saja perut Sehun sangat bagus! Belum lagi dada bidangnya itu. Aw, aku semakin menyukainya. Suara bangun tidurnya juga sungguh luar biasa. Oh, aku lupa. Kau tidak tahu jika aku sudah sekamar dengan Sehun kan ya." Suzy tertawa layaknya ibu tiri.

Benar-benar jahat!

"Oh? Apa aku masuk diwaktu yang tidak tepat?"

Mata Suzy membulat sempurna. Menatap tak percaya pada Suho yang hanya tertawa sinis padanya. Mata pria itu seakan-akan mengatakan 'mati kau!'

Menutup wajahnya dengan kedua tangan, Suzy dapat merasakan rasa terbakar di sana. Malu sekali!

"Tidak, santai saja. Ayo masuk, Presdir Siwon sepertinya masih sibuk bersama Yixing." Suara Suho benar-benar membuat Suzy naik darah! Jahat sekali pria ini! Suzy kesal!

Sehun hanya diam, tak membahas apa yang tadi Suzy utarakan pada Suho. Sehun memiliki rencana lain untuk itu. Yang lebih menakjubkan dan lebih menawan.

"Bagaimana di sini? Kau nyaman sejauh ini?" Tanya Sehun. Duduk di sofa dengan kaki kanan yang menindih kaki kirinya.

"Nyaman, Presdir. Walau sebelumnya aku harus kerapikan lagi ruangan ini karena Suho meninggalkannya dalam keadaan berantakan." Adu Suzy.

"Pencemaran nama baik!" Suho berseru tak terima. Kapan ia meninggalkan ruangan kerjanya dalam keadaan berantakan? Tidak pernah!

"Minta uang ganti rugi saja." Usul Sehun. Ia tidak membela Suzy, tidak membela Suho juga. Sehun akan berada di tempat yang membuatnya senang dan melihat dua orang ini saling tersiksa membuat Sehun senang. Ada perasaan bahagia dalam dirinya.

Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang