Ch. 60

194 37 3
                                    

"Daddy! Kita besok pergi yaaa." Yeji berteriak sesaat setelah pintu utama terbuka. Menampilkan dirinya dan Hyunjin yang pulang dengan membawa satu kantong penuh kue beras.

"Pergi? Ada acara apa?" Sehun tidak paham. Seingat Sehun besok tidak ada jadwal apapun. Kenapa tiba-tiba pergi? Liburan? Itu harus direncanakan dengan matang agar tidak ada penyesalan nantinya.

"Kita akan pergi untuk melihat gaun mommy. Grandpa dan grandma sudah mengatakan bahwa mereka ada satu kenalan terpercaya. Semua koleksi bajunya bagus-bagus dan kita harus ke sana." Yeji duduk di atas pangkuan Jasper yang tengah duduk diam seraya memakan buah. Persis seperti Haowen yang juga duduk tenang dengan semangkuk buah di atas pangkuannya.

"Kapan dua orang tua mengatakan kepada kalian? Kenapa kepada daddy tidak ada?" Sehun heran tentu saja, bagaimana ia yang akan berpesta dilupakan begitu saja? Jauh di lubu hati paling dalam, Sehun tidak terima.

"Kemarin. Saat kami meminta coklat." Hyunjin menjawab santai. Mengacak asal kepala Haowen yang masih tenang karena tengah sibuk mengunyah makanan. Hal lain bisa Haowen kesampingkan, tenang saja.

**

Karena desakan Yoona yang semakin gencar untuk mempersiapkan segala hal dalam urusan pernikahan, mengakibatkan kehadiran Sehun di perusahaan semakin jarang terlihat.

Lalu siapa yang naik darah akan hal itu? Tentu saja Yifan.

Yifan harus bolak-balik untuk memastikan semua pekerjaan berjalan sesuai rencana yang sudah mereka susun. Semuanya.

Yang paling damai? Tentu saja Yixing dan Suho. Pekerjaan mereka sangat damai walau semua dokumen menumpuk di atas meja, selagi tidak ada Yifan atau Sehun, maka semua masalah terselesaikan dengan mudah.

"Selama tiga bulan aku seperti ini, kurang damai apa hidupku?" Suho bergumam dengan posisi ponsel yang sudah sejajar seperti angka tiga dan sembilan.

"Waktunya bermain game."

**

"Ingin makan dulu?" Tawar Suzy. Menunggu reaksi empat anak Sehun yang langsung menatapnya tidak paham.

"Mommy lapar?" Tanya Haowen. Menepuk pelan perut kecilnya karena untuk mencapai perut Suzy ia harus meninjit terlebih dahulu. Dan itu menyusahkan. Haowen malas.

"Tidak, daddy akan sedikit terlambat karena beberapa hal. Jadi sembari menunggu apa kalian ingin makan dulu?" Menjelaskan sebisanya, Suzy juga tidak tahu urusan apa yang membuat Sehun terlambat datang, hanya saja selagi pria itu sudah memberi tahu Suzy tak masalah. Jadi Suzy dan anak-anak tidak akan terlantar selama menunggu Sehun.

Alis Jasper dan Hyunjin menukik kesal. Ada saja masalah jika mereka ingin pergi seperti ini. Sibuk sekali Oh Sehun ini nampaknya.

"Apa tidak bisa ditunda sebentar? Kita sudah membuat janji dengan presdir paling sibuk itu bukan?" Protes Hyunjin. Ia sudah tidak sabar untuk melihat Suzy dalam balutan gaun mewah.

Memang kurang ajar tua bangka itu.

"Tak apa, mana tahu memang sangat penting bukan. Ingin ice cream?"

"Mau!"

Tersenyum lebar, Suzy tidak paham lagi. Anak-anak Oh Sehun ini mudah sekali terganggu konsentrasinya, apa lagi jika menyangkut makanan. Terkadang Suzy takjub jujur saja.

Last HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang