5

1.7K 119 0
                                    

Keluarga kecil itu tengah sarapan bersama pagi ini, ketiganya tampak tenang dengan diiringi dentingan sendok yang saling bertautan.

Hingga Alva mengakhiri rutinitas pagi itu, dan berjalan keluar setelah meminta doa dan mencium tangan sang bunda.

"Del, gue tunggu diluar." Ujarnya, Dela hanya mengangguk

Makanannya saja masih tersisa setengah, "Kak?"

"Hmm?"

"Nanti aku disana ke ruang guru dulu, apa gimana? Kan anak baru, biasanya ke kepala sekolah dulu." Ujar Dela

"Wah, kakak juga gak tau, Del. Coba nanti temuin kepala sekolah kamu tanya kamunya di taruh di kelas mana, terus tanya wali kelas kamu, biar di anterin Alva." Jawab Sania

"Aku nanti sekelas gak sama Alva?" Tanya Dela lagi

"Gak tau sayang, kakak kemarin cuman daftarin kamu isi formulir terus ngumpulin persyaratan-persyaratan, kakak gak tanya kamu bakal di taruh mananya kakak lupa gak tanya." Ujar Sania

Dela mengangguk, "Ya udah deh kak, aku duluan." Ujar Dela menyalami tangan Sania

Dela berjalan keluar, Alva sudah anteng di atas motornya dengan memainkan ponselnya.

"Udah? Ayoo. Keburu telat!" Ujar Alva, Dela hanya mengangguk dan naik ke atas motor

Sekolahan tiba-tiba saja dihebohkan dengan kedatangan Alva yang membawa seorang gadis di boncengannya, tak sedikit dari siswi disana yang bertanya-tanya, bisa-bisanya Alva yang jarang dekat dengan wanita tidak ada angin tidak ada hujan membonceng seorang wanita.

Dela dalam hati menggerutu, dirinya tidak akan dijadikan bahan Bullyan kan setelah ini? Di lihat-lihat banyak juga yang menyukai Alva disekolah ini.

Alva membawanya masuk ke aula sekolah, meninggalkan tempat parkir dan masuk ke area sekolah. "Lo gak pengen tanya, 'Va? Kelas gue dimana?' gitu? Emang Lo tau kelas Lo dimana?" Tanya Alva heran dengan perempuan ini, yang sedari di jalan diam sampai sekarang

Dela menggeleng, "Anterin ke kepala sekolah." Ujar Dela

"Ngapain?"

"Ya tanya kelas gue dimana!" Ujar Dela

"Gak perlu, Lo sekelas sama gue. Semalem wali kelas chat, katanya Lo satu kelas sama gue."

"Kalau gitu ngapain nanya?!" Gumam Dela menggerutu pelan

"Biar Lo ngomong." Ujar Alva mendengar ucapan Dela

Alva mengajaknya ke Bu Erva, guru wali kelasnya. Sehubungan juga sudah dimulai waktu KBM mereka di ajak ke kelas bersama, padahal niat Alva ia akan duluan Dela biar sama Bu Erva.

Bu Erva masuk ke kelas di ikuti Alva dan Dela, Alva membungkuk jalan ke mejanya.

"Perhatian, kita kedatangan anak baru, pindahan dari Solo, perkenalkan dirimu, nak!" Ujar Bu Erva

"Halo semua, perkenalkan, saya Adelia Putri Anggraini, pindahan dari Solo. Semoga kita bisa berteman dengan baik, sekian dari saya, terimakasih." Ujar Dela hormat membungkukkan badannya

"Sekarang kamu bisa duduk dengan Ariska, Ariska angkat tanganmu."

Ariska mengangkat tangannya, Dela berjalan ke arah perempuan berkacamata itu.

"Haii ..." Sapa Ariska

Dela tersenyum, "Hai juga."

"Aku panggilnya gimana nih? Adelia? Putri? Atau Anggraini?" Tanya Ariska

"Dela aja, Ris."

"Ok."

Pelajaran kini dimulai oleh Bu Erva yang kebetulan jam mengajar beliau, Bu Erva menjelaskan materi di depan dengan kadang menulisnya di papan, seperti biasa bangku Alva yang duduk bersama Karlo terlihat sangat ricuh.

SurrendersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang