Tak terasa seminggu telah berlalu, hari ini hari dimana pertandingan final yang di gelar di gelora Sriwijaya, selatan sekolah tim lawan Alva.
Alva dan kawan-kawan yang ikut tanding sudah bergerak terlebih dahulu ke lokasi, kini giliran anak-anak yang lain yang dikirim ke tempat digelarnya pertandingan untuk menyemangati kawan-kawan yang sedang tanding.
Lapangan itu ramai sekali oleh para siswa dari dalam dan juga luar sekolah, tempat itu didesign sedemikian rupa hingga terlihat sekali seperti stadion bola.
Banyak siswi dari sekolahan Alva yang menyerukan namanya, dan beberapa anggota lainnya. Ada juga yang membawa poster bertuliskan semangat atau semacamnya.
Diluar, Sania datang dan masuk ke stadion, ia tidak bilang ke Alva ataupun Dela kalau dirinya akan hadir, sebagai surprise mengingat ia selalu melarang Alva mengikuti pertandingan ini.
"Eh, itu? Itu bundanya Alva bukan?" Tanya Naura, siswi dengan tatapan sinisnya saat di halte waktu itu
"Eh iya cuy, itu mamanya Alva." Ujar Siska, teman dari Naura
"Kita kesana." Naura menggandeng tangan Siska dan mengajaknya ke tempat Sania berdiri
Dela hanya menatapnya, caper sekali batin Dela. Ia juga terkejut, tiba-tiba sang kakak hadir menonton pertandingan anaknya, padahal wanita itu melarang keras Alva untuk tanding.
"Kenapa? Lo juga pengen kesana? Jangan-jangan nih Lo suka sama Alva ya, Del? Kesana aja deh Lo, deketin mak-nya, kan Lo juga udah Deket sama Alva, sampe tiap hari berangkat bareng." Ujar Nabila melihat tatapan Dela ke arah Naura dan Siska yang mengambil tempat disamping Sania
"Heheh .. Jangan ngaco!" Tidak tau aja mereka mak-nya Alva itu kakaknya
MC ditengah sana akhirnya bersuara, membuka acara yang dinanti-nanti, tepuk meriah terlaksana kala sang MC menyebut tim sekolahnya, dan semakin meriah kala sekolah Alva menempuh pendidikan disebut.
Tim Alva di panggil untuk keluar terlebih dahulu, tepuk meriah kembali terdengar saat anggota-anggotanya berjalan ke arah MC, Alva celingak celinguk mencari teman-temannya. Matanya tak sengaja melihat sang bunda juga berdiri di barisan paling depan dengan koaran semangat, Alva melambai dan tersenyum saat mata mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrenders
Teen FictionDeskripsi? Tidak ada. Datanglah, siapa tau membuatmu betah. #sickstoryarea Jangan salah lapak, berakhir menghujat.