Alva sudah pulang setelah tiga hari terkurung di rumah sakit, keadaannya sudah membaik jika di lihat dari fisik dan pergerakannya. Namun jika di lihat dari dalamnya, hanya Dokter Rama dan tuhan yang tau.
Anak itu kini tengah berbaring santai di kamarnya, dengan handphone di genggamannya. Alva gabut, bingung harus melakukan apa.
Alva ada ide, ngerusuh saja di dapur. Mumpung tidak ada bundanya, sang Oma jauh lebih sabar dari bundanya.
Tangannya lihai memainkan Sutil kesayangan bundanya, di wajan kecil itu sudah terdapat berbagai isi toping, dan bau harum bumbu yang menurut Indra penciumannya lumayan enak.
Intinya, tidak seenak buatan bundanya.
Alva iseng memotret kegiatan yang dilakukannya, lalu mengirimkan hasil jepretannya ke bundanya. Bundanya itu paling tidak suka kalau dapurnya di acak-acak.
Ayu turun ke dapur saat mendengar suara oseng-oseng di bawah, ia pikir itu Dela yang kelaparan, ternyata Alva yang kurang kerjaan. Dela tipe lebih pemalas untuk melakukan serabutan di dapur, kalau tidak ada makanan, pilihannya beli atau tidak makan.
Berbeda dengan Alva, anak itu banyak tingkah. "Alva, kamu ngapain? .. Ya Allah nak, kalau laper itu masih ada lauk nak .. " Ujar Ayu
"Gabut aku, Oma." Jawab Alva seadanya
"Kamu gak inget apa yang di bilang Dokter Rama? Jangan kecapekan nak .. Kalau pengen sesuatu, tinggal bilang Oma, nanti Oma buatin!" Ujar Ayu
"Gabut aku, Omaa ... " Ujarnya dengan sedikit rengekan
Sania disana yang mendapat kiriman foto dari Alva seketika naik pitam, ia lebih takut dapurnya hancur lebur gara-gara Alva.
My Boy😘❤️
Bunda lihat🤣
Me
Alva jangan aneh² kamu
Matiin
Alva
Nak
Matiin sayang
AlvaSania menelfonnya, chatnya hanya centang dua, tidak di baca sama sekali.
Alva disana menoleh mendengar nada dering telepon di handphonenya, lalu mengangkat panggilan dari sang bunda.
"Halo, bunda?"
"Alva jangan aneh-aneh kamu! Matiin sekarang gak?!" Ujar Sania masih mendengar suara osengan wajan dari sambungan telepon
"Nanggung, bunda."
"Matiin, Alva! Bisa meledak itu dapur bunda kalau musuh sama kamu! Lagian mau apasih? Heran, punya anak satu aktif bener!" Omelnya
Ayu tertawa mendengar perdebatan keduanya, "Gabut katanya, San .. " Ujar Ayu
"Ma, itu Alva larang, Ma .. Malah di biarin. Bisa hancur rumah aku gara-gara itu tuyul satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrenders
Teen FictionDeskripsi? Tidak ada. Datanglah, siapa tau membuatmu betah. #sickstoryarea Jangan salah lapak, berakhir menghujat.