45

856 48 6
                                    

Pagi menjelang siang seperti ini, terlihat Alva tengah barjalan santai menuruni anak tangga dengan setelan kaos oblong selengan dan celana selutut nya.

"Kak?" Panggil Alva lalu ikut duduk di samping Rere yang marathon serial yang di tontonnya kali ini

"Apa?" Tanya nya dengan kedua kakinya yg di atas meja, dengan laptop di pangkuannya

"Kakak lagi apa? Sibuk gak?"

"Enggak, kenapa? Ini lagi liatin pak su," Ujarnya tengah melihat mas-mas bengkel yg tampan nan berotot itu

"Gabut banget aku, ayo ngapain gitu!" Ajak Alva

"Jangan macem-macem, kamu baru kemaren keluar dari rs!" Ujar Rere tegas

Anak itu mengerucut, "Ah, gak seru." Alva lalu kembali berjalan menaiki tangga, berjalan ke atas ke kamarnya kembali

Rere bodoamat, lebih memilih melanjutkan melihat mas mas bengkel yg menggoda matanya itu daripada menanggapi Alva.

Sedangkan Alva, sungguh, ia di landa kegabutan kini, ia bingung harus melakukan apa untuk menghilangkan rasa gabutnya.

Rendi dan Karlo tentu saja sekolah, Dela pun juga. Bundanya tentu saja bekerja, dan Oma-nya, entahlah kemana wanita itu pergi.

Sedangkan Rere, ia masih menunggu panggilan dari kantor Sania, menunggu interview dan di terima kerja disana. Jadi, ia yg di beri tugas untuk menjaga Alva selama ia masih di rumah, kalau nanti ia sudah bekerja, ya sudah, Alva bersama Ayu, itupun kalau Ayu di rumah, wanita tua itu sering keluar entah belanja ke pasar atau pergi mencari buah-buahan, selebihnya di rumah.

Daripada di rumah gabut, anak itu lebih memilih keluar, sekedar melihat-lihat kawasan perumahannya pun tak apa, dan keliling kota sebentar.

"Mau kemana, Va?" Tegur Rere melihat anak itu dengan tampilan yg lebih fresh dan rapi walau masih menggunakan kaos yang sama.

"Nyari angin."

Rere ikut ngacir melihat anak itu main nyelonong aja, "Kamu jangan aneh-aneh, deh .. Balik gak?!!" Teriak Rere keras mengikuti langkah Alva

"Mau kemana sih?! Ya Allah, Astaghfirullah, anak satu ini. Duduk diem di rumah aja gak bisa apa?"

"Nyari angin doang bentar.... Mau ikut?"

"Jangan aneh-aneh deh, Va! Kamu baru kemaren keluar dari rs, mau masuk kesana lagi?"

"Aku gak ngapa-ngapain, gak lari maraton, gak panjat tebing, nyari angin doang gabut di rumah terus. Masa abis di kurung di RS, gantian di kurung di rumah! Pengen keluar bentar.. " Ujar Alva

Rere menghela nafas, "Ya udah, bentar kakak ikut. Pake mobil kakak aja, kakak setirin, tungguin bentar!" Ujar Rere lalu berjalan cepat ke kamarnya, kasian juga anak itu, biarlah sekali-kali menghirup udara bebas di luaran sana, setelah sekian lama terkurung dalam ruangan berbau obat-obatan

Mereka sudah ada di jalanan, entah akan kemana, tidak ada tujuan sama sekali. "Kemana ini?" Tanya Rere

"Terserah."

"Jangan kayak cewe deh!" Ujar Rere

"Laper gak?" Tanya Alva

"Nyari makan? Emang boleh sama bunda mu? Sama Dokter mu?" Tanya Rere balik

"Sekali-kali gas! Kata si Karlo, ada makanan cepat saji yang baru buka deket sekolah, kata si karlo enak banget itu." Ujar Alva

"Kesana aja?" Tawar Rere, Alva langsung mengangguk, sejak masih di rumah sakit, ia sudah menargetkan diri untuk mengunjungi tempat itu

SurrendersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang