Sekitar jam delapan, Alva baru sadar. Anak itu mengerjapkan matanya pelan merasakan usapan yang sama persis di dadanya seperti semalam, ahh ternyata Oma-nya, yang menggantikan kegiatan bundanya semalam, wanita tua itu sampai terkantuk-kantuk mengusap-usap dada Alva, anak itu memegang tangan Oma-nya, membuat Ayu tergelonjak kaget,
"Hehh! .. Kamu ngangetin Oma aja!" Ujar Ayu yang mendapat kekehan ringan dari Alva
"Kamu udah sadar dari tadi?" Tanya Ayu, Alva menggeleng pelan, "Nah, sekarang gimana, sayang? Masih sesak?" Alva menggeleng lagi
"Oma tidur aja kalo masih ngantuk, Oma pasti kecapean jagain aku, Oma istirahat .. " Ujar Alva pelan
"Mana ada capek, gak ada kata capek kalo buat kamu." Alva tersenyum
"Bentar yah, Oma kasih tau bundamu dulu, kalo kamu udah sadar. Tadi bundamu pesen, kalo anaknya ini udah sadar, suruh hubungin dia, gitu." Alva mengangguk dengan senyumnya yang masih tertata rapi di wajah pucatnya
Bersamaan dengan Ayu yang keluar, Dela masuk ke dalam. Anak itu sedikit kaget melihat penampakan Alva kali ini, jauh berbeda dengan yang kemarin hari.
"Lu bolos?" Tanya Alva saat Dela sudah berdiri di depannya, Dela mengangguk, "Iya, maaf." Ujarnya
"Kenapa bolos? Jangan sering-sering bolos, Del. Biaya sekolah mahal." Ujar Alva
Dela hanya mengangguk, padahal ini pertama kalinya ia bolos tanpa ada kepentingan. "Makanya Lo cepet sehat, terus masuk lagi, gue jadi males sekolah kalo gak ada Lo." Ujar Dela jujur
Alva masih menatapnya, agak aneh dan tumben Dela jujur padanya kali ini, apa anak itu habis di ganggu di sekolah? Tapi ia baru bilang sekarang?
"Selama gak ada gue, Lo di gangguin di sekolah?" Tanya Alva
Belum juga Dela menjawab, Ayu lebih dulu datang memecah percakapan itu. "Jadi bolos, Del?" Ujar Ayu melangkah ke dua remaja itu
Dela nyengir menatap mamanya, "Hehe, iya."
"Hari ini aja, lain kali jangan bolos lagi!" Ujar Ayu, Dela mengangguk, "Iya, maa .. "
"Kenapa bolos?" Tanya Alva yang kedua kalinya
"Tau tuh, tanya anaknya." Ujar Ayu
Alva menatap Dela, meminta jawaban. "Gak papa, Va! .. Sakit gak sih, Va? Badan penuh alat kayak gini?" Tanya Dela mengalihkan pembicaraan
Alva menggeleng, "Enggak, risih aja, sama ngganggu."
Pintu tiba-tiba terbuka, ternyata Dokter Rama bersama satu orang suster, "Gimana sekarang? Apa yang kamu rasain sekarang?" Tanya Dokter Rama sembari meletakkan stetoskop di dada Alva, bukannya menjawab, anak itu malah berganti bertanya,
"Ini ganti yang biasa aja gak bisa, Dok?" Tanya Alva memegang selang oksigen yang jauh lebih besar lubang laju udaranya, ya namanya juga high flow oxygen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrenders
Teen FictionDeskripsi? Tidak ada. Datanglah, siapa tau membuatmu betah. #sickstoryarea Jangan salah lapak, berakhir menghujat.