Bab 3

10K 487 4
                                    

Dengan dukungan Tuhan dan tenaganya yang tersisa, dia berhasil melarikan diri dari hotel tadi.

Pinggangnya terasa ingin patah!

"Maafkan aku, Ana. Kesucian mu diambil oleh wanita jadi-jadian itu" ucapnya.

Dia tidak ingin keluar dari rumah lagi. Ana jadi tahu kenapa alasan seorang anak tidak boleh melanggar perintah orang tua mereka.

Kualat nantinya.

Sudah satu minggu semenjak kejadian itu dia menjadi tidak tenang karena takut jika bertemu lagi dengan wanita jadi-jadian kemarin.

Bulu kuduknya langsung merinding ketika mengingat kejadian 1 minggu yang lalu.

"Ana, kau ingin makan sesuatu?" Ucap ibunya.

"Tidak ada" ucap Ana.

"Bukankah kau ingin memakan daging waktu itu? Ibu sudah menerima gaji dari Duke Grass, bagaimana jika kita makan daging hari ini?"

"Tidak perlu, tabung saja uangnya" ucap Ana.

Tiba-tiba ada yang menggedor pintu rumah mereka. Ayahnya langsung pergi ke pintu dan melihat pasukan knight datang disana.

"Kenapa kalian ada didepan rumahku?"

"Dimana nona Ana?"

Telinganya langsung mendengar itu. Ana melihat kedepan dan ada seorang pria yang masuk begitu saja kedalam, dia menatap Ana yang sedang memeluk ibunya.

"Yang Mulia Kaisar ingin kau bersamanya lagi. Jadi ikuti kami, nona"

Pria itu menarik Ana dengan kasar. Tentu saja dia melawan, enak saja pria itu menariknya dengan kasar!

"Joe! Jangan kasar padanya!"

Pria dengan pedang dipinggang nya itu masuk kedalam. Sontak pria itu mendengus kesal kepada kapten mereka.

"Chris, hanya karena seorang budak, pleton kita dikerahkan untuk mencarinya" ucap Joe.

"Nona, silahkan ikut kami" ucap Chris menghiraukan ucapan Joe.

.

.

.

Sekarang dia baru tahu jika ini bukan kerajaan Marloux yang sebenarnya, ini adalah pinggiran kota dari kerajaannya. Dia berada di pelosok desa kerajaan Marloux.

Kerajaan sebenarnya ada di bagian barat dan jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya.

Dia dibawa kedepan sebuah ruangan.

"Masuklah" ucap Chris.

Saat pintu dibuka, wanita jadi-jadian itu ada disana! Duduk di kursi dan tersenyum melihat wajah kaget Ana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat pintu dibuka, wanita jadi-jadian itu ada disana! Duduk di kursi dan tersenyum melihat wajah kaget Ana.

"Kemarilah"

Dia sedikit was-was karena takut diperkosa seperti kemarin.

"Kemarilah"

"Kau siapa, kenapa kau membawaku kemari" ucap Ana.

Wanita itu terkekeh lalu berdiri.
Dia mendekat kearah Ana lalu tersenyum lagi kepadanya.

"Aku adalah kaisar kerajaan Marloux. Victoria El Marloux. Sekarang kau adalah budak ku, Ana" ucap Victoria.

Hah? Sebentar. Dia perlu mencerna kata-kata wanita itu, kata-katanya begitu rumit.

"Kau... Kaisar? Kenapa seorang wanita?" Ucap Ana.

"Memangnya wanita tidak bisa menjadi kaisar?" Ucap Victoria.

"Kenapa kau membawaku? Masih banyak perempuan dan pria diluaran sana, kenapa harus aku?" Ucap Ana kesal.

"Karena aku menginginkanmu"

Ah, sial.
Apa-apaan dengan kaisar ini.

"Sebenarnya siapa kau? Rambutmu berbeda dari kedua orangtuamu, sepertinya kau bukan anak kandung mereka" ucap Victoria.

Heh, apakah dia harus mengatakan jika dia adalah seorang penyihir dari negeri sebrang? Dia akan dibilang gila.

"Kau juga memiliki sifat tidak seperti budak. Jadi siapa dirimu?" Ucap Victoria.

"Hey, aku adalah seorang budak. Apa lagi yang harus aku katakan padamu? Kau sudah tahu jadi kenapa bertanya lagi dengan pertanyaan bodoh itu" ucap Ana.

Chris dan Joe yang ada dibelakang langsung menatap Ana karena berkata tidak sopan seperti itu.

Victoria tertawa mendengar itu.
Wanita itu berbalik kearah Chris lalu membawa sesuatu disana.

Sebuah rantai.

Apa yang akan dia lakukan?

Victoria berlutut dan memasangkannya di kedua pergelangan kaki Ana.

"Yang Mulia, biar saya saja!" Ucap Chris.

"Tak apa" ucap Victoria.

Setelah terpasang, wanita itu bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama kepadanya.

"Kau masih belum menyerah, ya" ucap Ana sembari terkekeh.

"Jika kau tidak ingin membuka mulutmu, itu menjadi alasan yang cukup untuk mengintrogasi orangtuamu, dan semua budak lainnya. Berkat kau, akan ada pertumpahan darah disana" ucap Victoria.

Tidak. Mereka tidak bersalah.

Apa yang harus dia katakan sebagai jawaban? Ana ingat masa lalunya, dia adalah seorang penyihir hebat dari kerajaan Ivory. Jika dia mengatakan itu, terdengar tidak masuk akal bukan? Mereka akan menganggapnya gila.

Tapi kenapa dia sangat gelisah dengan hal semacam ini?

Wajah Ana begitu tegang, matanya tidak berkedip sedari tadi. Victoria memegang pipinya tetap sama saja.

"Sekarang, istirahatlah dulu"

Pintu ditutup dan Ana merebahkan tubuhnya diatas kasur. Dia menghela nafasnya dan mengusap wajahnya.

Kenapa takdirnya menjadi begitu rumit setelah masuk kedalam tubuh gadis ini?

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang