Bab 9

6.8K 449 6
                                    

Ana membuka matanya.

Victoria duduk di kursi sembari terus menatapnya, beberapa orang juga ada didalam sana.

"Kau baik-baik saja?" Ucap Victoria.

"Huh? Ya" ucap Ana.

"Kalian bisa pergi" ucap Victoria.

"Baik, yang mulia"

Semua orang pergi dari sana.

Ana masih belum mengingat apa yang terjadi sebelum dia berakhir disini, didalam kamar Victoria.

"Kenapa kau ada disini?" Ucap Ana.

"Kau tidak ingat apapun?" Ucap Victoria.

Ana mengerutkan keningnya.
Apa yang dia tidak ingat? Setelah di ingat-ingat, akhirnya dia ingat.

Dephne.

"Kau tahu naga itu?" Ucap Victoria.

Ana hanya diam.

Victoria menggenggam tangannya.
"Jawab aku!" Tekannya.

Dia harus menjawab apa?

"Biarkan aku melihatnya" ucap Ana.

Victoria terkekeh.
"Tidak mungkin! Sebelum kau mengatakan yang sebenarnya padaku!" Teriak Victoria.

Wajar dia marah bukan? Seekor naga tiba-tiba muncul dikerjakannya dan Ana sepertinya tahu naga itu.

"Kau mencurigai ku?" Ucap Ana.

"Aku tidak punya alasan lagi untuk mengatakan tidak, padamu" ucap Victoria.

"Aku bertemu dengannya saat kecil. Dulu dia juga kecil, masih bayi. Aku merawatnya karena kasihan, terlebih dia juga sangat lucu. Tapi saat ibu mengetahui itu, ibu membuangnya karena takut ketahuan. Semenjak itu aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Tapi tadi, aku bertemu dengannya lagi. Aku mengenalinya dari  warna kulitnya dan matanya" ucap Ana.

Semoga Victoria percaya....

"Itu terdengar tidak masuk akal" ucap Victoria.

Memang.

Bagaimana ini? Haruskah dia berakting sekarang?

"Terserah! Aku lelah mengatakan apapun lagi! Kau selalu tidak percaya padaku dan berprasangka buruk padaku! Aku sudah mengatakan yang sebenarnya tapi kau tetap tidak percaya!!!" Teriak Ana.

Dia juga sedikit kesal karena kenapa Victoria tidak percaya saja dengan perkataannya.

Agar terlihat lebih natural, dia menambahkan scene air mata disana.

Victoria panik saat Ana menangis. Baru pertama kali dia melihat Ana menangis selain menangis diatas ranjang.

"Kenapa kau menangis, berhenti menangis" ucap Victoria.

"Karena kau selalu tidak percaya padaku! Apa yang aku katakan selalu saja tidak kau percaya! Aku kesal!!!" Teriak Ana.

Victoria memeluk Ana.
"Ya, maafkan aku. Aku percaya padamu" ucap Victoria.

Nah, gini dong.

Ana menutup matanya saat Victoria menciumnya.

"Jangan menangis lagi" ucap Victoria.

Ih, kenapa Ana jadi baper?

"Aku ingin menemuinya, bisa kah?" Ucap Ana.

"Baiklah, tapi hanya sebentar" ucap Victoria.

Ana tersenyum lalu mencium bibirnya sekilas. Membuat Victoria terkejut karena Ana menciumnya duluan!

Wajah Victoria memerah.
Lihat, wanita itu tidak bisa menyembunyikan wajah malunya.

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang