Bab 4

9.4K 489 2
                                    

Rantai cukup panjang hingga dia tidak kesulitan untuk berjalan, tapi dia tidak bisa berlari. Dia tidak bisa berlari dengan kondisi seperti ini.

Lalu masuk Chris kedalam sana.

"Kau sudah bangun" ucap Chris.

"Apa lagi ini" ucap Ana ketus.

"Ikuti aku" ucap Chris.

"Kemana?" Ucap Ana.

"Kembali ke istana. Jadi ikut aku, sebab kau juga akan ikut" ucap Chris.

Tunggu, ke istana Marloux??

Saat dia berjalan keluar, orang-orang sudah siap menunggangi kuda disana. Kesatria sudah berbaris dibelakang kereta kuda, sepertinya Victoria ada disana.

Saat melihat-lihat, matanya bertatapan dengan Joe. Pria itu langsung mengacungkan jari tengahnya kepada Ana.

Ana kesal.
Apa-apaan itu!!

Dia tidak percaya orang seperti itu dijadikan pengawal kaisar.

Ana berjalan kearah sebuah gerobak yang isinya barang-barang. Dia harus naik itu bukan? Jadi dia hendak naik tapi Chris menarik tangannya.

"Kau tidak akan naik itu" ucap Chris.

"Kenapa? Bukankah biasanya budak dibawa menggunakan gerobak?" Ucap Ana.

"Pergilah ke kereta kuda itu, karena yang mulia menyukaimu. Berterimakasih lah kepada beliau, karena kau bisa menikmati kemewahan yang luar biasa" ucap Chris.

Idih, enak saja berterimakasih.

"Aku tidak mau! Lebih baik aku naik gerobak saja!" Tolak Ana.

Chris terlihat kesal disana. Pria itu langsung menyeretnya kearah kereta kuda itu dan membuka pintu, terlihat Victoria yang sedang membaca gulungan kertas disana.

"Jangan dorong aku! Aku bisa masuk sendiri!" Teriak Ana kesal.

Pria sialan ini sama seperti atasannya. Kasar sekali!

"Duduklah" ucap Victoria.

Dengan terpaksa dia duduk dan menatap kearah luar jendela. Kereta itu mulai berjalan dan meninggalkan tempatnya itu.

Dia akan pergi sekarang? Meninggalkan ibu dan ayahnya? Lihat ini, dia menjadi gelisah lagi karena hal sepele seperti ini.

Sebenarnya, ini hal yang biasa bagi seorang budak. Dijual ke pemilik lain, terlepas dari keinginan mereka sendiri.

.

.

.

7 hari kemudian...

Sial, dia tidak menyangka jika perjalanannya begitu jauh. Pantatnya sampai kebas harus duduk seharian didalam sana. Untung saja tempat duduknya empuk, jika tidak mungkin beda cerita.

Victoria turun lebih dulu lalu mengangkat tangannya untuk menuntun Ana turun dari kereta kuda.

"Kemarilah" ucap Victoria.

"Dasar bajingan" ucap Ana.

Victoria terkekeh lalu menarik lehernya.

"Jika kau tidak ingin di eksekusi, ikuti saja perintahku" ucap Victoria.

Memakai kekuasaan lagi! Dasar wanita brengsek!

Mereka berjalan melalui taman yang begitu besar. Ana sampai sedikit kaget dengan istana ini.

Jadi ini kerajaan Marloux, dia bahkan tidak tahu jika ada kerajaan ini sebelumnya. Sepertinya kerajaan ini 2 kali lebih luas dari kerajaan Ivory.

Beberapa orang sudah menunggunya. Hingga seorang wanita dengan rambut cokelat muncul dan tersenyum kearah Victoria.

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang