Bab 51

3.6K 304 4
                                    

Udah 8 ribu aja(。♡‿♡。)

.

.

.

Kenapa semua penjaga tidak datang? Ana baru menyadarinya, ini sihir. Sihir yang sangat kuat, dia bisa merasakannya.

"Theo!"

"Dia akan baik-baik saja, ibu. Sekarang kita harus pergi ke tempat ayah terlebih dahulu" ucap Matthew.

Baik-baik saja bagaimana?

Matthew dan Ana berjalan dengan cepat menuju ruang rapat melalui jalan pintas.

"Itu mereka!"

"Shit" umpat Matthew.

Dia berbalik dan melihat beberapa orang berlari kearah mereka. Matthew menatap Ana.

"Ibu bisa berlari?" Ucap Matthew.

"Tentu saja tidak" ucap Ana.

"Berjalanlah dengan cepat. Aku akan menahan mereka" ucap Matthew.

"Ibu akan membantumu"

"Tidak, ibu. Aku mohon, pergilah. Aku tidak akan memaafkan diriku jika terjadi sesuatu kepada ibu dan adik" ucap Matthew.

Matthew mendorong salah seorang dan menarik pedangnya. Dia langsung bertarung melawan banyak sekali orang.

"Kenapa sihirku begitu lemah sekarang" ucap Ana kesal.

Didepan sana, beberapa orang muncul. Sepertinya bukan prajurit kerajaan jika dilihat dari baju yang dikenakan mereka.

"Sial"

"Itu dia!"

Ana mengangkat tangannya.
Sebuah angin keluar dan menghempaskan orang-orang itu.
Dia berlari dan membawa sebuah pedang.

Dia terus memegang perutnya agar tidak terguncang lebih hebat karena dia berlari.

"Jangan menghalangi jalanku!"

Lama-lama cape juga.
Karena fakor kehamilan, tubuhnya mudah sekali lemah.

Ana mencabut pedang yang menancap pada tubuh salah satu musuh.

Tanpa dia sadari, tiga orang usah mengepungnya. Dua orang dibelakang dan satu orang didepannya.

"Kau tidak bisa kabur lagi"

Dia terjebak.

Saat ketiga orang itu hendak menyentuhnya, ketiga orang itu malau berteriak dan tumbang.

Dengan sebuah pedang yang menancap di punggung mereka.

"Ibu/Ibu!"

"Ana!"

Theo dan Matthew berlari kearah Ana, sama seperti Victoria didepan. Mereka membiarkan pedang itu.

"Apakah ibu baik-baik saja?"

"Kenapa kau membiarkan ibu pergi sendirian, Matthew!" Teriak Theo.

Kedua anak itu bertengkar lagi.

Victoria memeriksa kondisi Ana.
"Apakah ada yang sakit?" Ucap Victoria.

"Tidak ada. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Mereka menggunakan sihir tingkat tinggi untuk mengelabui kita. Aku baru tersadar ketika melihat posisi penjaga yang sama setelah seharusnya ada pergantian"

"Yang mulia"

Chris mendekat dan membisikkan sesuatu.

"Zaidan sialan" ucap Victoria.

Zaidan? Bukankah itu adalah ketua kelompok bandit yang ada di kerajaan sebelah?

"Buru mereka. Aku harus tahu kenapa mereka melakukan penyerangan pada kerajaan. Berani-beraninya mereka mengusik Marloux" ucap Victoria.

"Baik yang mulia"

Victoria berjalan agak jauh dari Ana. Dia berbicara dengan Chris serta yang lainnya, membicarakan tentang pemburuan. Dia juga akan menghubungi kerajaan terkait mengenai masalah ini.

"Ibu? Apakah kau baik-baik saja?" Ucap Matthew.

"Ibu sangat pucat" ucap Theo.

Kedua anak kembarnya itu terlihat khawatir sembari memegang kedua tangannya.

"Ibu baik-baik saj......"

"Ibu/Ibu!!!!!"

Theo langsung menangkap tubuh ana, meskipun dirinya ikut terjatuh dan membuat tubuhnya sendiri menjadi alas agar Ana tidak membentur lantai.

Victoria menoleh dan langsung berlari.

"Panggil dokter kerajaan sekarang!!!"

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang