Bab 8

6.7K 441 1
                                    

Ana duduk sembari menatap satu-persatu orang disana.

Yang paling dia kenal adalah Sophia karena dia selalu bertemu wanita itu. Tapi yang lainnya, dia tidak mengenalnya.

"Jadi kau orang yang ada di gosip itu"

Sophia berdiri dan membawa teko teh dan menuangkannya untuk semua orang.

"Astaga, ratu begitu baik"

"Benar, kaisar menang benar menjadikan yang mulia sebagai ratu Marloux"

Apa maksudnya?

"Ah, aku lupa memperkenalkan mereka. Ini adalah Lily, selir pertama. Rose, selir kedua dan Amy, selir ketiga" ucap Sophia.

Ah, jadi Victoria memiliki 3 selir.
Dan 1 budak, dirinya.

"Kenapa anda mengundang saya?" Ucap Ana menggunakan bahasa formal.

"Kami hanya ingin melihat wujudmu"

Wujud? Dia pikir Ana seperti apa?!

"Sudah-sudah, ayo kita minum" ucap Sophia.

Tapi Ana mengambil makanan terlebih dahulu sebelum meminum teh disana.

"Astaga, itu sangat tidak sopan mengambil makan sebelum minum"

"Dia sangat tidak beretika"

"Benar. Memang benar jika budah hanyalah budak"

Ana tersenyum disana.
"Perutku masih kosong, aku tidak bisa langsung meminum teh seperti itu" ucap Ana.

Sophia terlihat kesal melihat senyumannya itu.

Sophia berjalan kebelakang Ana sembari membawa secangkir teh dan berbicara dibelakang telinganya.

"Jangan pikir hanya karena kau disukai oleh kaisar membuatku mundur begitu saja" ucap Sophia.

Wanita itu menumpahkan teh yang dibawanya lalu terkekeh, sama seperti selir lainnya.

"Astaga, tanganku tergelincir. Maaf" ucap Sophia.

Astaga, syukurlah airnya tidak terlalu panas. Jika panas mungkin kulitnya akan langsung melepuh.

Ana juga ikut terkekeh.
"Tak apa. Tapi apakah kau punya baju ganti? Jika yang Mulia melihat ini, bukankah dia akan marah kepada kalian?" Ucap Ana.

Wanita-wanita itu terlihat kesal.

Ana sengaja tidak ingin berurusan dengan istri-istri Victoria, dia hanya harus mengurus rencana bagaimana untuk kabur dari sini.

Lalu datang Philip membawa nampan berisi teko yang mengeluarkan asap disana.

Nah, ini baru panas.
Ana panik sendiri disana.
Apakah ini sesuai dengan pikirannya?

Philip mendekat kearah Ana, saat dia akan menumpahkan air itu, Joe langsung mendorong nampan itu hingga terjatuh ke bawah.

"Joe!!!!" Teriak Philip.

"Maafkan aku, yang mulia. Air ini sangat panas, anda mungkin akan terluka. Jadi aku menyingkirkan air itu" ucap Joe sopan.

Sophia menatap Joe marah.
Pria itu merusak rencananya!!

Ana menghela nafasnya lega. Untunglah dia tidak kena, bagaimana jika ia?

"Bawa dia pergi dari sini" ucap Sophia marah.

"Baik, yang mulia ratu" ucap Joe.

Ana berdiri dan pergi bersama Joe.

"Kita harus segera kembali untuk mengganti pakaianmu. Yang mulia akan marah besar jika melihatmu seperti ini" ucap Joe.

"Kenapa kau membantuku?" Ucap Ana.

"Aku tidak membantumu. Aku hanya menjalankan perintah dari yang mulia untuk menjagamu. Bagaimanapun, kau adalah milik yang mulia, aku tidak bisa membiarkan hal buruk terjadi padamu" ucap Joe.

Benar, Ana keliru.

"Hey kau budak rendahan!"

Ana menghela nafasnya lagi.
Tidak lagi, tolong. Dia hanya ingin kembali dan mengganti pakaiannya yang sudah lengket ini.

Philip menatap Ana marah.

"Silahkan, anda bisa berjalan lebih dulu, pengeran" ucap Ana.

Lebih baik bersikap baik dan langsung pergi daripada harus mendengarkan amarah labil dari anak ini.

"Dasar sialan!" Ucap Philip kesal.

Ana diam loh.

Saat ingin menjawab, terdengar gemuruh diatas langit. Semuanya saling bertatapan karena tidak ada apa-apa di langit.

Lalu ada sesuatu yang muncul dari awan dan turun kebawah dengan sangat cepat.

"Monster!!!!!!!!!"

Orang-orang berteriak panik.

"Lindungi yang mulia Philip!" Teriak Joe.

Ana menatap monster itu, dia seperti kenal tapi dimana. Joe menarik tangannya dengan cepat.

"Pergi dari sini! Berbahaya!" Teriak Joe.

Dia ditarik kebelakang lalu Joe berdiri didepan, mereka bersiap untuk menyerang monster itu.

"Depnhe" ucap Ana.

Monster itu menoleh kearah Ana.
Dia langsung terbang menujunya.
Ana sendiri tersenyum, bukankah itu naga peliharaannya?!

Ana berlari kedepan, membuat Joe kaget.

"Hey! Kembali kemari!!" Teriak Joe.

Ana tidak menjawab, dia berdiri jauh dari orang-orang dan menunggu depnhe sampai kearahnya.

Ana tidak menjawab, dia berdiri jauh dari orang-orang dan menunggu depnhe sampai kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wanita itu sudah gila!" Teriak Joe frustasi.

Saat Joe hendak berlari, sekelebat bayangan melewatinya dan langsung berdiri dibelakang Ana.

"Pelindung!"

Ada pelindung dihadapannya hingga Depnhe tidak bisa menyentuhnya. Naga itu mengamuk karena merasa jika ibunya berada dalam bahaya.

"Tangkap naga itu!" Teriak Victoria.

Tidak, Depnhe tidak boleh disakiti.

"Jangan menyakitinya" ucap Ana.

Victoria menatapnya.
"Kau mengenalnya?" Ucap Victoria.

Belum sempat dia menjawab, Ana keburu pingsan disana. Victoria menahan tubuhnya dengan panik.

"Ana!"

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang