Aluna, namanya hanya Aluna.
Dia dilahirkan di menara sihir dan tumbuh besar disana. Dia dilatih oleh pak Zin selaku guru besar di menara.Kemampuannya cukup baik hingga diumurnya yang baru 28 tahun, dia diangkat menjadi kepala menara. Tapi dia begitu kontra terhadap pemerintah yang dia anggap berbeda seperti dulu.
Itulah sebabnya kaisar ingin menyingkirkannya untuk tidak membuat kekacauan di istana. Dan itu berhasil, dia mati.
Tapi tidak benar-benar mati sih.
Dia masuk kedalam tubuh Ana yang rapuh ini dan bertemu dengan wanita jadi-jadian bernama Victoria.
Jujur, dia sedikit kaget saat tahu jika Victoria adalah seorang kaisar disini. Tapi ini juga keuntungan untuknya, dia bisa mendapatkan informasi dengan cepat jika di istana.
Tapi itu, kebebasan yang tidak dia dapatkan.
Entah karena sihir apa atau memang wajahnya yang begitu cantik syalala, Victoria begitu tergila-gila kepadanya. Bahkan semua kebutuhannya disediakan.
Orang-orang terus bergunjing, kenapa budak diperlakukan sebegitunya?
Ana sih bodo amat, yang penting dia bisa hidup dengan layak dan tidak mati dengan sia-sia lagi. Dia bertekad untuk pergi ke Ivory dan membunuh gurunya nanti.
"Apa yang kau pikirkan?" Ucap Victoria.
Ana tersadar dari lamunannya.
Victoria mengerutkan keningnya saat melihat Ana hanya diam dihadapan makanan manis kesukaannya."Kau tidak enak badan?" Ucap Victoria.
"Tidak"
"Kemarilah, duduk disini" ucap Victoria sembari menepuk pahanya.
Hey! Mereka sedang diluar astaga.
Ana hanya diam disana.
"Kemari, Ana" tekan Victoria.
"Kita sedang ada diluar, Victoria. Bisa-bisanya kau menyuruhku duduk diatas pangkuanmu" ucap Ana.
Prajurit yang ada disana terkejut karena Ana menyebut kaisar mereka menggunakan nama asli. Baru pertama kali mereka mendengar seseorang dengan beraninya menyebut nama itu.
"Lalu? Apa paduli ku?" Ucap Victoria.
Tangannya ditarik lalu Ana sudah ada diatas pangkuannya. Wajah Ana kembali masam karena itu, dia tidak ingin mendengar ocehan orang-orang lagi.
"Kau wangi" ucap Victoria.
"Hey! Berhenti mengendusi leherku!" Ucap Ana kesal.
Tapi Victoria tidak berhenti. Dia malah mengigit lehernya hingga terdapat bercak kemerahan disana.
Sialan sekali bukan?
Lalu terdengar sesuatu di arah semak-semak. Victoria yang sedari tadi sibuk menggigit leher Ana, dia langsung menoleh dan berteriak.
"Siapa disana!" Teriaknya marah.
Kemudian muncul pangeran Philip. Anak itu menundukkan kepalanya takut karena terakkan Victoria.
"Siapa yang membawa pangeran ke istana pribadiku!" Teriak Victoria kesal.
"Aku sendiri yang datang, yang mulia. Aku tidak bisa menemuimu karena kau selalu sibuk jadi aku kesini sendiri" ucap Philip.
"Kembalilah, aku sibuk" ucap Victoria.
Maid yang bersamanya menarik Philip, tapi anak itu memberontak disana.
"Kenapa kau memperlakukan ku seperti ini, yang mulia? Aku adalah anakmu! Aku hanya ingin bertemu denganmu!" Teriak Philip.
Tapi Victoria tidak menjawab.
"Kenapa kau selalu bersama budak itu dibandingkan putramu? Apakah dia lebih berharga dari aku? Yang mulia! Yang mulia!!!"
Philip diseret pergi oleh beberapa prajurit.
Ana menatap Victoria yang biasa saja.
"Kau terlalu keras padanya" ucap Ana.
"Biarkan saja" ucap Victoria lalu duduk.
Ana menyeruput teh didepannya.
"Kau tetap akan memberikan tahta kerajaan padanya?" Ucap Ana.Joe yang kebetulan ada disana ingin sekali menegur Ana karena berharap seperti itu. Tidak ada yang boleh menyebutkan tentang tahta selain oleh kaisar sendiri.
"Ya. Dia terlalu kekanak-kanakan. Dia tidak akan sanggup menjadi kaisar selanjutnya" ucap Victoria.
"Dia bisa berubah, aku yakin itu" ucap Ana.
"Jikapun aku melakukannya, pasti dia hanya akan menjadi boneka dibawah kukungan Sophia dan Duke Fidel. Marloux akan hancur jika pria tua itu memegang tahta kerajaan" ucap Victoria.
Duke Fidel mungkin ayah dari ratu. Jadi selama ini ratu memang ingin mengambil alih tahta?
"Aku akan berjalan-jalan sebentar" ucap Ana.
"Kau sudah berjalan-jalan pagi tadi" ucap Victoria.
"Tidak boleh?" Ucap Ana.
Victoria menghela nafasnya.
"Baiklah, aku akan menunggumu di kamar" ucap Victoria.Dia langsung pergi dengan diikuti oleh Joe, Chris sedang menjalankan misi dari Victoria jadi Joe yang akan menjadi ekornya sekarang.
"Kau tidak perlu ikut campur dengan masalah istana" ucap Joe.
"Aku memberikan saran padanya" ucap Ana.
"Ya, tapi itu tidak perlu" ucap Joe.
Ana berhenti berjalan dan menatap Joe disana.
"Kenapa kau begitu membenciku?" Ucap Ana.
"Karena kau adalah orang asing yang tidak diketahui asal-usulnya dan berbahaya" ucap Joe langsung.
Benar juga sih, masuk akal jika Joe begitu mengawasi dan membencinya seperti itu.
Saat dia kembali berjalan, seorang maid menghalanginya dan menatapnya dengan datar.
"Ratu meminta anda untuk pergi ke ruang tea. Seharusnya kau bersyukur dapat diundang oleh yang mulia ratu untuk perjamuan teh"
Ini nenek tua tiba-tiba berkata harus bersyukur, emang dia ingin pergi kesana?
Tapi di tidak punya alasan untuk menolaknya. Jika dia menolak, pasti dia akan dianggap lemah oleh ratu. Tidak bisa dibiarkan!
Jika selama ini nama Ana yang ada didalam novel selalu menye-menye, maka dia akan membuat Ana ini menjadi yang berbeda.
Luna akan membuktikannya.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Kesayangan
RomanceGXG+Futa+Fantasi area. Aluna adalah seorang penyihir hebat. Tapi dia dibunuh oleh gurunya sendiri atas perintah kaisar, tapi Tuhan tidak membuatnya mati begitu saja. Aluna bereinkarnasi menjadi seorang budak di kerajaan Marloux dan bertemu dengan s...