Bab 24

4.6K 358 5
                                    

Keesokan harinya...

Victoria dan Ana berjalan kearah kamar Philip. Mereka baru saja mendapatkan kabar jika Philip sudah kembali ke istana tadi malam.

Saat masuk, Philip sedang makan dengan seorang anak laki-laki disampingnya.

"Ayah" ucap Philip.

Rey langsung mengerti, itu adalah kaisar.

Dia berdiri dan memberikan hormat kepada Victoria. Kepalanya tidak berani menadah.

"Senang membuat semua orang sibuk mencarimu?" Ucap Victoria.

Philip menghela nafasnya.
"Baiklah, maafkan aku" ucap Philip.

Victoria mendekat dan mengusap kepala Philip beberapa kali.

"Aku dengar apa yang kau lakukan kemarin. Itu hebat. Kau menunjukkan kedudukan mu sebagai seorang pangeran. Itulah yang aku inginkan" ucap Victoria.

Sumpah, Philip merinding.

Ana tersenyum melihat itu.

"Siapa anak manis ini?" Ucap Ana.

"Ah, dia Rey" ucap Philip.

Ana tersenyum dan berjalan kearah Rey. Dia merapikan pakaian Rey dan mengusap kepala Rey juga.

"Kau sangat manis, Rey. Pantas saja Philip membawamu kemari" ucap Ana.

"Hey!" Teriak Philip.

Ana terkekeh.

"Setelah kau selesai makan, temui aku di ruangan ku" ucap Victoria.

Victoria langsung pergi dari sana.
Ana tersenyum mendengar itu.
Akhirnya hubungan Philip dan Victoria membaik.

Setelah itu, Ana langsung duduk disamping Philip yang langsung risih dengan adanya Ana disampingnya.

"Kau lihat dia?" Ucap Ana.

"Ck, menyingkir! Menjauh dariku!" Ucap Philip kesal.

"Ini adalah kesempatan mu! Ambil hatinya dan dapatkan kasih sayangnya!" Ucap Ana.

Philip diam sebentar.
Benar juga, ini adalah kesempatannya.

.

.

.

Philip berdiri didepan pintu ruangan Victoria. Entah kenapa dia begitu gugup sekarang.

"Semangat" ucap Joe.

"Kau pasti bisa pangeran" ucap Chris.

Philip menganggukkan kepalanya.
Dia mengetuk pintu dan terdengar jika Victoria menyuruhnya untuk masuk kedalam.

"Hormat kepada yang mulia kaisar" ucap Philip.

"Duduklah" ucap Victoria.

Philip duduk didepan Victoria yang sedang membaca dokumen didepan. Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka.

Begitu hening.

"Ceritakan pendapatmu tentang pasal yang akan aku keluarkan ini" ucap Victoria sembari memberikan dokumen yang dibacanya.

Philip menerima dokumen itu.
Dia mengerutkan keningnya.

"Ini terlalu memihak kepada para bangsawan. Rakyat hanya menerima 10% sementara bangsawan mendapatkan 90%" ucap Philip.

"Bagaimana kau tahu cara menghitung persentase nya?" Ucap Victoria.

"Lihat saja dari pajak dan penghasilan mereka. Itu menunjukkan angka yang sangat berbeda" ucap Philip.

Victoria tersenyum senang.
Dia senang mendapat apa yang ingin dia dapatkan.

"Aku akan langsung saja. Memang benar jika selama ini kita memiliki hubungan yang kurang sebagai ayah dan anak, itu juga sebagian besar adalah kesalahanku. Jadi...."

Philip menunggu kalimat selanjutnya.

"Kita bisa memulainya dari awal" ucap Victoria.

Philip tersenyum.
Inilah yang dia inginkan selama ini.

"Tapi dengan satu syarat" ucap Victoria.

"Apa?" Ucap Philip.

"Jangan ikuti perintah dari ibu dan kakekmu" ucap Victoria.

Philip mengerti arti ucapan itu.
Dia juga sudah mendengar tentang rencana buruk ibu dan kakeknya.
Dan dia juga baru sadar, setelah dipikir-pikir dia memang dimanfaatkan.

"Baiklah, aku berjanji untuk tidak mengikuti setiap perintah yang dikatakan oleh ibu dan kakek" ucap Philip.

Victoria tersenyum.

"Kemarilah, akan aku ajarkan semua yang kau inginkan" ucap Victoria.

Philip menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak ingin belajar, aku ingin mendengarkan" ucap Philip.

"Apa yang ingin kau dengarkan?" Ucap Victoria.

"Apa saja" ucap Philip.

Victoria terkekeh dan menepuk space kosong yang ada disampingnya.

"Kemariah, duduk disampingku. Aku akan menceritakan seorang iblis yang mencintai malaikat" ucap Victoria.

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang