Sudah 7 hari dia didalam sini. Victoria tidak mengizinkannya pergi keluar dan mengurungnya didalam sini.
"Sialan, aku bosan"
Dan marah.
Dia diam sebentar lalu berjalan menuju meja, dia menekan bel beberapa kali lalu datang maid masuk kedalam sana.
"Ya, apa anda memanggil saya?"
"Bawakan aku anggur, paling berharga disini" ucapnya sembari tersenyum.
Dia jarang meminum alkohol di kehidupan sebelumnya karena dia tidak tahu siapa yang akan meletakkan pisau di belakangku jika dia mabuk.
Ana terus meminta ini itu hingga membuat para maid itu kesal. Banyak makanan yang dibawakan tapi Ana tidak memakannya.
Ana memutar gelas berisi Wine itu.
"Y-yang mulia!"
Pelayan itu menunduk.
Victoria masuk kedalam dan melihat semua makanan serta wine yang sedang diminum oleh Ana.
"Ini... Apa yang terjadi" ucap Victoria.
Benar, Ana selalu melampiaskan kekesalannya pada para pelayan yang tidak bersalah.
Victoria menghela nafasnya lalu berjalan kebelakang Ana. Dia mengusap kepalanya dengan lembut.
Ana kesal lalu menyingkirkan lengan Victoria."Singkirkan tanganmu. Lagipula kenapa kau ada disini di jam segini? Pekerjaanmu tidak mungkin sudah selesai" ucap Ana.
"Aku bebas" ucap Victoria sembari memakan anggur.
Ana menatap seseorang yang membawa tumpukan kertas disana. Halah, bebas dimana.
Lalu ada seseorang masuk kedalam.
"Yang mulia! Marquis Malo meminta bertemu karena keadaan darurat!"Victoria menghela nafasnya.
"Aku akan kembali sejam lagi""Kau tak perlu kembali selamanya" ucap Ana.
Kertas yang dibawa orang tadi disimpan diatas meja dan pergi bersama Victoria keluar.
Ana berdiri dan mengambil satu.
Kasus penyesuaian pajak antara Baron Huntington dan Baron Binken.
"Sepertinya Marloux adalah kerajaan yang damai. Mereka bertengkar hanya karena hal-hal tidak berguna seperti ini. Apalagi perhitungan ini, heh"
Meskipun dia seorang penyihir, dia juga belajar politik. Agar tidak bego dan mudah dibodohi disana.
Dia membawa kertas itu dan duduk di meja tulis. Dia membenarkan dokumen itu sampai Victoria kembali ke kamar.
"Sepertinya kelompok pembunuh juga mengajarimu untuk membuat dokumen" ucap Victoria sembari terkekeh.
Lihat? Ia masih dituduh sebagai kelompok pembunuh.
"Teruskan"
Heh, Victoria ingin menguji kemampuannya?
"Kenapa aku harus melakukannya?" Ucap Ana.
"Jika kau melakukan perintahku, aku tidak akan melakukan apapun malam ini" ucap Victoria.
Ini konyol jika dia langsung mengikuti tawaran itu. Tapi benar itu adalah tawaran yang sulit untuk ditolak.
"Baron Huntington. Pekerjaannya rapi dan masuk akal. Kupikir sebaiknya dia di tempatkan ke departemen keuangan" ucap Ana.
"Baron Huntington adalah salah satu orang yang ku perhatikan. Tapi dia adalah pengikut Marquis Fidel. Jika aku menjadikannya bawahanku, itu hanya akan membuat kekacauan yang tidak perlu" ucap Victoria.
Masuk akal bukan?
"Dia adalah orang yang berbakat yang pantas mendapatkan sedikit kekacauan" ucap Ana.
Victoria mengambil segelas wine.
"Itu hanya berlaku untuk keadaan mendesak. Situasi politik sedang stabil, dan tidak banyak orang berbakat yang dibutuhkan selama masa damai" ucap Victoria.Masa damai?
"Gencatan senjata, apakah ini era perdamaian?" Ucap Ana.
Victoria tidak menjawabnya.
"Sudah larut, tidurlah" ucap Victoria.Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi sepertinya Victoria bisa menempati kata-katanya.
"Victoria, izinkan aku untuk pergi keluar" ucap Ana.
"Aku tidak bisa mengizinkannya" ucap Victoria menolaknya langsung.
Kenapa tidak!?
"Jika kau diizinkan keluar, bisakah kau memberitahuku siapa kau sebenarnya?" Ucap Victoria.
Kenapa dia begitu penasaran tentang dirinya?
"Tidak ada dasar untuk negosiasi bukan?" Ucap Ana.
Victoria menatapnya dingin.
"Kalau begitu aku akan membuatnya mudah. Lebarkan kakimu dan peluk aku atas kemauanmu" ucapnya.Ana membeku disana.
"Apa!!?"
Lihat ini! Ujung-ujungnya pasti dia menginginkan itu lagi!!!!!
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Kesayangan
RomanceGXG+Futa+Fantasi area. Aluna adalah seorang penyihir hebat. Tapi dia dibunuh oleh gurunya sendiri atas perintah kaisar, tapi Tuhan tidak membuatnya mati begitu saja. Aluna bereinkarnasi menjadi seorang budak di kerajaan Marloux dan bertemu dengan s...