Bab 44

3.4K 303 10
                                    

Victoria menatap pasukan Ivory yang ada didepan sana. Jumlahnya tak kalah banyak dari pasukannya.

"Ayah"

Victoria menoleh kebelakang.
Dia memajukan kudanya dan menatap para kesatria kesatria miliknya.

"Disini kita bertarung! Menahan mereka! Dan disinilah mereka akan mati!!"

"Yeah!!!!!!!!!!"

Suara teriakkan mereka menggema di lapangan yang sangat luas itu.

Aiden muncul didepan.

"Victoria! Turunkan senjatamu!"

Victoria menyeringai.
Dia menarik pedangnya.

"Kemari dan dapatkan mereka"

Philip melepaskan Dephne.
Naga itu langsung membesar dan berdiri dibelakang barisan.

"Bukankah itu naga milik menara? Bagaimana bisa Marloux memiliki naga itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah itu naga milik menara? Bagaimana bisa Marloux memiliki naga itu?"

"Itu milik mage agung Aluna"

"Serang!!!!!!!!"

Kedua pasukan itu langsung berlari. Tombak sudah ada dibarisan depan. Membuat orang-orang barisan depan terkena tombak itu.

Chris maju dengan membabi buta. Dikepalanya masih teringat bagaimana kakaknya dibunuh dengan begitu kejinya.

Victoria dengan mudah menyingkirkan pasukan Ivory dari atas kudanya.

"Akan aku pastikan kau akan mati hari ini, Victoria" ucap Aiden.

"Coba saja" ucap Victoria.

Mage bekerja dibelakang mereka.

Kuda yang ditunggangi nya terpanah. Membuat Victoria harus turun dari sana. Dia langsung bertarung bersama Philip.

Diatas sana, Dephne terbang sembari menyemburkan api dari mulutnya. Membuat Ivory kewalahan karena mereka tidak memiliki naga sepertinya.

"Serang naganya!"

Dephne yang terbang itu harus mendarat karena kakinya diserang oleh mage Ivory. Dan dengan cepat pula Victoria berpindah kebelakang.

Ratusan pasukan hendak membunuh dephne, tapi tidak semudah itu jika masih ada dirinya.

Victoria memukul tanah dengan pedangnya, membuat ledakan besar.

"Kaboom!!!" Ucap Philip didepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kaboom!!!" Ucap Philip didepan.

Lapangan itu terbakar.
Victoria mengangkat pedangnya dan mengarahkannya kedepan.

"Habis mereka, Dephne"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Habis mereka, Dephne"

.

.

.

Victoria menarik pedangnya dari seorang prajurit. Tubuhnya sudah penuh dengan darah, apalagi pedangnya.

Dia menatap lautan darah dibawah sana. Banyak sekali mayat berserakan dimana-mana, baik dari Ivory maupun dari Marloux.

"Tunggu, aku tidak melihat Zin" ucap Victoria yang baru tersadar.

"Dia sedang pergi ke istana mu"

Aiden naik keatas.

Istana?

"Kau terlalu fokus disini ya" ucap Aiden.

"Sialan"

Mereka bertarung disana.

"Aku dengar wanita itu sedang hamil"

Victoria tidak menjawabnya.

Victoria memutar tubuhnya dan langsung menggores lengan Aiden lumayan dalam. Membuat pria itu terkekeh dan menatapnya.

"Aku ingat saat pertama kita bertarung sebelum perjanjian itu, kali ini aku akan menang!"

"Ya, membual lah sesuka hatimu" ucap Victoria.

Victoria terus menerus memojokkan Aiden hingga di satu kesempatan dia hampir bisa menusuk jantung pria itu, tapi sesuatu menembus tubuhnya.

Sebuah pedang menusuk tubuhnya.

"Ukhuk!!!!!"

Darah keluar dari mulut Victoria.

Wajahnya menoleh kebelakang, dimana Joe berdiri dibelakangnya. Victoria tidak menyangka dengan apa yang dia lihat sekarang.

"Yang mulia!!" Teriak Chris.

Saat dia akan naik, Itt juga menusuknya.

Apa yang terjadi?

"Maafkan aku, yang mulia" ucap Joe.

"Joe? Itt? Kalian..."

.

.

.

Ana yang sedang duduk gelisah didalam kamar keluar setelah mendengar kegaduhan yang terdengar diluar.

"Ada apa?" Ucap Ana.

"Pasukan musuh sedang menuju kemari"

Apa?
Tapi bagaimana?

"Yang mulia kaisar telah tewas!"

"Yang mulia kaisar telat tewas!"

"Tidak mungkin!!!!"

Ana berlari kedalam kamar dan melihat tanaman yang ada didekat jendela.

Itu adalah campuran mana miliknya dan Victoria.

Tanaman itu layu sebelah.

Itu artinya...

"Tidak!!!!!!!!"

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang