Bab 36

4.2K 386 19
                                    

Baru tau FreenBecky karam😀

.

.

.

Sudah 1 bulan dia pergi.

Untuk mengisi kesehariannya, Ana bercocok tanam. Dia berkebun maksudnya, bukan itu.

Meskipun menggunakan sihir karena dia akan cepat kelelahan jika langsung berkebun seperti itu. Dia sudah membuka dia lahan untuk menanam sayuran dan beberapa buah.

"Wah, sudah panen lagi? Sihir ku memang hebat!" Ucap Ana.

Dia membawa keranjang dan memetik tomat dan beberapa sayuran lainnya.

"Hm. Ini manis. Apakah kau suka?" Ucap Ana sembari memegang perutnya.

Meskipun belum terlihat besar, tapi Ana bisa merasakan jika sesuatu tumbuh didalam perutnya.

Dia terduduk di tanah.
Entah kenapa dia merindukan Victoria sekarang.

"Pasti kau yang merindukannya bukan?" Ucap Ana menuduh bayinya.

"Bagaimana kabarnya sekarang?" Ucap Ana.

Dia khawatir jika Victoria menjadi gila karena dia kabur dari istana.
Dia juga takut jika Victoria membunuh orang-orang tak bersalah untuk melampiaskan kekesalannya.

Rey, apakah anak itu masih memegang sumpahnya?

Hari sudah hampir gelap, tapi sebuah cahaya melintas. Seperti meteor yang melesat begitu cepat dan panas, menabrak sekat pelindung milik kerajaan Marloux.

"Shit" ucap Ana.

Dia berdiri dan melihat jika sekat pelindung itu sedikit rusak. Dan terlihat para penyihir yang sedang memperbaiki sekat pelindung itu.

Penyerangan?
Tapi siapa?

"Nnnhhh!!!!!!!"

Seekor naga kecil terbang kearahnya.

"Bagaimana kau bisa menemukanku?" Ucap Ana kaget.

Depnhe memeluk Ana.
Ana pun memeluknya.

"Jika kau disini, bagaimana dengan Philip?" Ucap Ana.

Kerajaan sudah diserang.

Dia tidak bisa diam saja.
Dia berdiri dan berlari masuk kedalam rumah, dia membawa jubahnya.

Saat melihat ke istana, dia melihat Victoria yang berdiri di ujung tiang bendera kerajaan.

"Aku datang"

Ana menatap Dephne.

"Kembalilah ke wujud semula mu"

Seakan mengerti, tubuh naga itu membesar. Hingga membuat beberapa pohon tumbang karena sayapnya yang besar.

Ana berdiri didepan dephne dan berlutut. Dia meletakkan telapak tangannya diatas tanah dan merapalkan mantra.

Sebuah lingkaran sihir atau portal berwarna biru mengelilingi tubuhnya dan dephne.

Di istana, orang-orang berteriak karena serangan telah terjadi. Hanya beberapa mage tapi mage mage itu adalah tingkat atas.

"Philip! Lindungi sisi barat!"

"Baik ayah!"

Philip melesat pergi kesana.

Victoria mengincar kepala mage musuh, dia harus membunuhnya untuk memutus kepala rantainya.

"Siapa yang mengutusmu?" Ucap Victoria dingin.

"Tebak saja"

Heh.

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang