Philip berlari kearah ruang kerja Victoria, dengan wajah senang dia berlari dan berdiri didepan pintu besar itu.
"Pangeran?" Ucap Chris.
"Apakah yang mulia ada didalam?" Ucap Philip.
"Ya, beliau ada didalam" ucap Chris.
Chris penasaran, apa yang akan dilakukan oleh pangeran Philip disana.
"Yang mulia!"
Victoria yang sedang menulis itu menatap sekilas kepada Philip lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Kau tidak punya etika?" Ucap Victoria.
Philip tersadar, dia membungkukkan badannya kepada Victoria.
"Maaf atas kelancangan ku, yang mulia"
Dengan wajah datar, Victoria hanya berdehem tanpa menoleh kepada anaknya itu.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu, lihat! Aku meraih peringkat pertama di akademi! Dengan nilai tertinggi!" Ucap Philip senang.
Pertama kalinya dia mendapatkan peringkat pertama setelah beberapa kali gagal, akhirnya dia mendapatkan peringkat ini.
Tapi respon Victoria tidak seperti ekspetasinya, dia hanya diam dan tidak mengatakan apapun.
Senyuman di wajah Philip luntur.
"Yang mulia?" Ucap Philip.
"Pergilah, aku memiliki banyak pekerjaan. Kau menggangguku disini" ucap Victoria.
Lagi-lagi tanpa menoleh kearahnya.
Anak itu terkejut disana.
Dia meremat kertas yang dipegangnya lalu langsung pergi dari sana."Pangeran? Anda kenapa?" Ucap Chris.
Philip tidak berbicara apapun.
Dia pergi dengan perasaan kesal. Kenapa Victoria tidak mengapresiasi kerja kerasnya ini?Setelah sampai di taman yang jarang dilalui, dia berhenti dan menatap kearah langit.
"Kenapa semua tidak berjalan seperti yang aku pikiran? Kenapa?"
Suaranya bergetar.
"Padahal aku sudah bekerja keras! Tapi kenapa malah seperti ini! Memangnya apa salahku? Apa salahku!!!!!!!" Teriak Philip keras.
Dia berjongkok dan kertas itu terjatuh ke tanah, dia menutupi wajahnya yang kacau karena air mata.
"Kenapa...."
Philip terduduk di tanah dan mengambil kertas itu lagi, dia langsung melemparkannya dengan marah ke tanah.
Dia menatapnya dengan nanar.
"Kupikir ini tidak akan sakit..."
"Tapi ini menyakitkan... Sangat menyakitkan...."
Anak itu menangis disana.
.
.
.
Ana sedang duduk bersama Victoria didalam kamar, mereka tidak berbicara karena Victoria sedang membaca beberapa laporan.
Dia membawanya ke kamarnya untuk bertemu dengan Ana.
"Kenapa kau menunjukkan sisi lemahmu kepada ratu dan Philip?" Ucap Victoria.
Tiba-tiba sekali.
Ana yang sedang makan itu berhenti.
"Apa kau begitu membenci Philip dan mengatakan hal-hal kasar tanpa melihatnya?" Ucap Ana.Dia mendengar semuanya tadi.
Dia ada disamping pintu tapi Philip tidak melihatnya karena langsung pergi begitu saja.Meskipun Victoria terlihat dingin, tapi sebenarnya Victoria bukan orang yang benar-benar dingin. Apakah dia memperlakukan putranya dengan dingin karena memang membencinya?
"Karena aku harus menggulingkannya. Itulah alasannya. Karena menggulingkannya adalah cara terbaik untuk Marloux" ucap Victoria.
"Apa kau ingin mengatakan untuk tidak menggulingkannya?" Ucap Victoria lagi.
"Tidak, bukan seperti itu. Mahkota tidak bisa diberikan ke sembarang orang hanya karena kasihan"
"Apa yang ingin kau katakan?"
"Aku setuju dengan pendapatmu bahwa Philip dan kerabatnya harus disingkirkan untuk memperkuat otoritas kerajaan. Tapi, aku hanya merasa khawatir kepada mereka yang harus mati karena kebutuhan?" Ucap Ana.
Ana terdiam sebentar.
"Kau juga merasa tidak enak saat harus bersikap dingin kepada anak yang mendambakan kasih sayangmu. Hanya perasaan seperti itu..."
Dia bekerja untuk kerajaan Ivory sudah dari dia kecil, dia bisa melihat bagaimana kejamnya kerajaan. Dan itu membuka matanya untuk melawan kerajaan.
Hingga akhirnya dia mati ditangan gurunya sendiri.
Sialan, dia kehilangan nafsu makannya.
"Ratu dan Philip adalah tunas yang harus dipotong. Jadi jangan mengkhawatirkan hal itu lagi" ucap Victoria.
"Aku tidak peduli" ucap Ana sembari melihat kearah lain.
Kenapa dengan Ana?
"Musim panas nanti akan ada perjamuan. Kau harus ikut denganku, menemaniku" ucap Victoria.
"Aku? Perjamuan? Tidak mungkin" ucap Ana.
"Sayangnya kau harus ikut" ucap Victoria.
Sialan!
Kenapa dia tidak memiliki hak untuk menolak setiap perkataan yang dikeluarkan oleh wanita ini!!!!
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Kesayangan
RomanceGXG+Futa+Fantasi area. Aluna adalah seorang penyihir hebat. Tapi dia dibunuh oleh gurunya sendiri atas perintah kaisar, tapi Tuhan tidak membuatnya mati begitu saja. Aluna bereinkarnasi menjadi seorang budak di kerajaan Marloux dan bertemu dengan s...