Bab 43

3.5K 290 3
                                    

Mau buru-buru tamatin ini cerita. Excited banget sama next cerita wkwk...

.

.

.

"Kau akan membawaku kemana?" Ucap Ana.

Philip menarik tangan Ana disana.

"Aku sudah mendiskusikan hal ini dengan ayah sebelumnya. Kau akan di doakan" ucap Philip.

"Untuk?" Ucap Ana.

"Menolak bala" ucap Philip.

Wtf?

Philip memasuki tempat ibadah mereka dan beberapa orang sudah bersiap di altar.

"Silahkan duduk di kursi itu, permaisuri"

Ana duduk di sebuah kursi dan orang-orang itu, termasuk Philip mengelilingi dirinya.

"Kita akan mulai doanya"

Doa pun dipanjatkan.

Begitu lama, hingga 1 jam lamanya.
Ana menatap Philip yang sedang khusyuk membaca doa bersama yang lainnya.

Ana mengoelnya.

"Kapan ini akan berakhir?" Bisik Ana.

"Sebentar lagi" ucap Philip.

"Kau mengatakan itu 1 jam yang lalu" ucap Ana kesal.

Bodo amat lah.
Yang penting dia duduk tidak berdiri.
Ana menutup matanya karena dia tidak tahu harus melakukan apa lagi.

Saat matanya terpejam, sekelebat kejadian muncul didalam pikirannya. Ana bisa melihat, jika sesuatu yang besar akan terjadi.

Philip mengerutkan keningnya.
"Hey"

Ana tidak membuka matanya.

"Hey!!" Philip mengguncang tubuh Ana lumayan keras hingga Ana membuka kedua matanya.

Keringatnya bercucuran.

"Dimana ayahmu sekarang?!" Ucap Ana.

"Dia sedang rapat"

Ana berdiri dan memegang tangan Philip.

"Pendeta, terimakasih sudah mendoakan ku. Aku pikir semuanya sudah selesai, ada hal yang sangat penting untuk dibicarakan dengan yang mulia sekarang" ucap Ana.

"Ya, permaisuri. Semoga Tuhan selalu memberkati dan menjaga kita semua"

"Amin"

Ana membuka portal dan menghilang bersama Philip.

.

.

.

Mereka keluar didepan gedung tempat kerja Victoria.

Terdengar suara kegaduhan didalam sana. Orang-orang berlarian kesana-kemari dengan panik, beberapa pleton sudah siap didepan.

"Ada apa ini" ucap Philip.

"Pangeran!"

Joe memanggilnya.

"Apa yang terjadi?" Ucap Philip.

"Ivory melanggar perjanjian perdamaian. Mereka menyerang perbatasan secara besar-besaran tadi. Kau dipanggil oleh yang mulia sekarang" ucap Joe.

Philip langsung berlari setelah menitipkan Ana pada Joe.

"Kau baik-baik saja? Wajahmu pucat" ucap Joe.

"Apakah aku bisa menemuinya?" Ucap Ana.

"Aku tidak tahu. Yang mulia sedang sangat sibuk sekarang" ucap Joe.

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang